Sesuai namanya, Ransomware Android merupakan terobosan baru dalam perkembangan ransomware di masa yang sudah serba digital ini.
Ransomware ini menyerang perangkat Android seperti Tablet PC dan Smartphone dengan memanfaatkan sumber kode terbuka Android. Artikel ini akan menjelaskan hal tersebut dan bagaimana cara untuk mencegahnya.
Apa yang dimaksud dengan ransomware?
Bagaimana Cara Ransomware Bekerja?
Apa yang diserang oleh ransomware?
5 Tipe Ransomware yang Perlu Anda Ketahui
Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang digunakan penjahat siber untuk menghambat akses ke sistem komputer atau datanya sampai uang dibayarkan.
Ransomware telah menjadi ancaman besar bagi bisnis dan individu, karena serangan ransomware meningkat dengan cepat. Berikut ini lima jenis ransomware yang perlu Anda ketahui:
1. Crypto Ransomware
Ransomware jenis ini dirancang untuk mengenkripsi file pada komputer korban, membuatnya tidak dapat diakses kecuali pengguna membayar tebusan untuk mendapatkan kunci enkripsi yang akan membuka kunci file.
2. Scareware
Malware jenis ini menampilkan dirinya sebagai program antivirus dan mencoba mengelabui pengguna agar membelinya dengan memperingatkan mereka tentang potensi virus di komputer mereka.
3. Lockers
Bentuk ransomware ini mencegah pengguna mengakses komputer mereka dan membutuhkan pembayaran sebelum mereka bisa mendapatkan kembali kendali atas perangkat mereka.
4. Malware Tanpa File
Jenis serangan ini menggunakan kode yang disuntikkan secara langsung ke dalam memori daripada menulis kode berbahaya ke dalam disk, sehingga menyulitkan korban untuk mendeteksi dan menghapus malware dari sistem mereka.
5. Mobile Ransomware
Sesuai dengan namanya, bentuk ini menyerang perangkat seluler seperti smartphone dan tablet dengan menguncinya sampai pengguna membayar biaya tebusan.
Secara keseluruhan, kelima jenis ransomware ini menimbulkan ancaman serius bagi individu dan bisnis, jadi penting untuk mewaspadainya untuk melindungi diri Anda dari serangan ini.
5 Tips Mencegah Serangan Ransomware yang Perlu Anda Lakukan
Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mencegah serangan Ransomware, antara lain:
1. Update Secara Berkala Anti Virus dan Software
Pastikan Anda menjalankan versi terbaru dari sistem operasi dan perangkat lunak anti-virus Anda. Menjaga sistem operasi dan perangkat lunak anti-virus Anda tetap mutakhir sangat penting karena akan membantu melindungi dari ancaman terbaru.
2. Waspada Tautan Mencurigakan
Berhati-hatilah dengan tautan apa yang Anda klik dalam email, meskipun tautan tersebut tampaknya berasal dari sumber yang sah.
Penjahat siber sering menggunakan serangan phishing untuk menyebarkan ransomware, jadi pastikan untuk memeriksa ulang siapa yang mengirim email sebelum mengklik tautan apa pun atau mengunduh lampiran apa pun.
3. Backup Data Secara Berkala
Cadangkan data Anda secara teratur. Memiliki cadangan yang dapat diandalkan dari semua berkas penting Anda dapat membantu meminimalkan kerusakan jika terjadi serangan karena Anda tidak perlu khawatir tentang membayar tebusan atau mencoba memulihkan data terenkripsi dari cadangan.
4. Waspada File Yang Di Download
Nonaktifkan skrip makro dari file Microsoft Office yang berasal dari sumber yang tidak tepercaya. Penyerang sering menggunakan makro berbahaya yang disematkan dalam dokumen Office untuk menyebarkan ransomware, jadi menonaktifkan fitur ini dapat membantu melindungi dari infeksi.
5. Pastikan Membuat Password Yang Kuat
Pastikan Anda memiliki kata sandi yang kuat untuk semua akun dan perangkat yang terhubung ke internet, dan jangan pernah menggunakan kembali kata sandi di berbagai situs web/layanan.
Kata sandi yang lemah adalah salah satu cara utama penyerang mendapatkan akses ke sistem, jadi memiliki kata sandi yang kompleks dengan kombinasi angka, simbol dan huruf besar/kecil sangat penting untuk mencegah serangan ransomware.
Apakah Android Bisa Kena Ransomware?
Ya, perangkat seluler yang menjalankan sistem operasi Android bisa terkena serangan ransomware. Perangkat yang terserang melalui email spam, unduhan yang tidak aman, atau situs web yang terinfeksi.
Setelah terinstal, ransomware dapat mengunci data penting pada perangkat Anda dan mengharuskan Anda membayar tebusan untuk mendapatkan kembali akses ke data tersebut.
Untuk mengurangi risiko terkena ransomware, sebaiknya jangan mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak dapat dipercaya, selalu update sistem operasi Android Anda ke versi terbaru, dan jangan mengklik tautan dari email spam atau pesan teks yang tidak dikenal.
Juga, pastikan untuk mengaktifkan pengaturan keamanan yang tersedia pada perangkat Android Anda, seperti pemindaian malware otomatis dan pemblokiran sumber aplikasi tidak dikenal.
Pemicu smartphone terkena ransomware umumnya melalui tindakan seperti pengguna mencoba melakukan panggilan atau membuka situs web atau aplikasi tertentu. Segera setelah pengguna mengaktifkan pemicu, ransomware mulai mengunci data dan meminta uang tebusan.
Cara Ransomware Menyerang Sistem Operasi Android
Serangan Ransomware Android ini pada umumnya menerapkan salah satu atau semua taktik berikut:
- Mengenkripsi data dan meminta uang pemerasan sebagai imbalan atas akses ke data yang terpengaruh.
- Mengunci ponsel atau layar sedemikian rupa sehingga pengguna tidak dapat menggunakan fungsi apa pun sampai mereka membayar uang tebusan.
- Mencuri informasi pribadi atau file media sensitif, dan mengancam akan mengungkapkannya di domain publik jika mereka tidak menerima pembayaran.
Contoh Ransomware Android
1. Sypeng
Pada tahun 2014, Sypeng menjiplak metode police-ware dengan cara menginfeksi perangkat melalui pesan pembaruan Adobe Flash tiruan, mengunci layar dan memunculkan pesan FBI palsu yang meminta tebusan sebesar $200.
2. Koler
Virus ini terkenal sebagai salah satu contoh pertama cacing (worm) ransomware, sepotong malware yang mampu menduplikasikan dirinya dan menciptakan jalur distribusinya sendiri. Koler secara otomatis akan mengirimkan pesan ke setiap orang dalam daftar kontak perangkat terinfeksi, dengan tautan unduhan ke worm-nya.
3. SimplLocker
Tipe awal kripto-ransomware untuk ponsel, dengan metode penyerangan enkripsi yang sama dengan ransomware lainnya.
4. Ransomware DIY Toolkit
Kotak peralatan (toolkit) DIY (lakukan sendiri) ini dapat dibeli para oknum kriminal siber secara online dan menyesuaikannya sendiri. Salah satu contohnya adalah kit berbasis Pletor Trojan terjual seharga $5000 secara online.
Cara Mencegah Android Terkena Ransomware
- Pastikan untuk selalu memperbarui perangkat Anda dengan versi perangkat lunak yang paling baru. Hal ini akan membantu melindungi terhadap potensi kelemahan keamanan dan kerentanan yang bisa dieksploitasi oleh ransomware.
- Pasang aplikasi antivirus pada perangkat Anda dan pastikan Anda selalu memperbaruinya. Ini akan membantu melindungi perangkat Anda dari malware, termasuk ransomware.
- Hindari mengunduh aplikasi dari toko pihak ketiga atau situs web yang tidak tepercaya, karena kemungkinan besar mengandung perangkat lunak berbahaya. Tetaplah pada toko aplikasi resmi sebagai gantinya.
- Berhati-hatilah saat membuka email dan lampiran, terutama yang berasal dari sumber yang tidak dikenal atau berisi tautan atau file yang mencurigakan.
- Jangan pernah mengklik tautan dalam pesan teks jika Anda tidak mengharapkannya; banyak dari pesan-pesan ini adalah penipuan yang dirancang untuk mengunduh perangkat lunak berbahaya ke perangkat Anda.
- Berhati-hatilah saat menyambung ke jaringan Wi-Fi publik; jaringan ini bisa menjadi cara mudah bagi peretas untuk mendapatkan akses ke perangkat Anda dan datanya.
Rekomendasi Anti Virus Untuk Menangkal Ransomware
Heimdal adalah salah satu perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak keamanan komputer. Mereka menawarkan beberapa produk yang dapat membantu mengurangi risiko serangan ransomware, seperti Anti Ransomware Heimdal Security .
Dapatkan Demo Heimdal Security Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!
Produk-produk tersebut menawarkan fitur keamanan yang kuat, seperti pemindaian malware otomatis dan pemblokiran sumber aplikasi tidak dikenal, yang dapat membantu mengurangi risiko terkena ransomware.
- Ransomware Android: Cara Kerja dan Cara Mencegahnya - 13/02/2022
- Risiko Cyber Security Pada NFT - 31/01/2022
- Ransomware Darkside - 30/01/2022