Net operating asset adalah salah satu indikator keuangan yang penting untuk menilai efisiensi operasional sebuah perusahaan. Konsep ini membantu perusahaan memahami aset-aset yang secara langsung mendukung aktivitas operasional, sekaligus memisahkannya dari aset non-operasional.
Dalam dunia bisnis, memahami net operating asset bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan dapat mengelola sumber dayanya dengan lebih efektif.
Indikator ini sering digunakan untuk mengevaluasi performa keuangan, membuat keputusan strategis, dan memastikan keberlanjutan operasional perusahaan.
Untuk lebih memahami pentingnya konsep ini, mari kita mulai dengan pengertian net operating asset.
Pengertian Net Operating Asset (NOA)
Net Operating Asset merujuk pada total aset yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya, setelah dikurangi dengan kewajiban yang terkait langsung dengan operasi tersebut.
Secara sederhana, NOA mengukur nilai bersih dari aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan, yang juga mencerminkan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan.
Elemen dalam Perhitungan Net Operating Asset
Dalam perhitungan Net Operating Asset, yang dihitung adalah aset operasional perusahaan, yang terbagi menjadi aktiva tetap operasional dan aktiva lancar operasional.
-
Aktiva Tetap Operasional
Ini mencakup aset jangka panjang yang digunakan langsung dalam kegiatan operasional, seperti mesin, peralatan produksi, dan bangunan. Aset ini memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran dan efisiensi proses produksi perusahaan. -
Aktiva Lancar Operasional
Merupakan aset yang dapat dengan cepat dikonversi menjadi kas dan digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari, seperti persediaan barang, piutang usaha, dan kas yang digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis.
Aset Non-Operasional, seperti investasi atau properti yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional, tidak dihitung dalam perhitungan NOA, karena tidak langsung memengaruhi kinerja operasional perusahaan.
Secara keseluruhan, elemen-elemen ini membantu menghitung NOA untuk mengevaluasi efisiensi penggunaan sumber daya yang terkait langsung dengan kegiatan operasional perusahaan.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap
Mengapa Net Operating Asset Penting?
Menghitung dan menggunakan Net Operating Asset sangat penting bagi perusahaan untuk mengoptimalkan kinerja keuangan dan operasional. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perhitungan NOA sangat krusial:
Efisiensi Operasional
Menghitung NOA membantu perusahaan menilai seberapa efisien aset yang digunakan untuk kegiatan operasional. Dengan begitu, perusahaan dapat mengidentifikasi apakah ada pemborosan aset atau apakah aset yang ada cukup mendukung operasional.
Evaluasi Performa
Perbandingan NOA antarperiode membantu menilai tren efisiensi operasional. Ini memberikan wawasan tentang peningkatan atau penurunan dalam pengelolaan aset.
Pengambilan Keputusan
NOA memberi informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bisnis—baik jangka pendek (misalnya pengelolaan kas dan persediaan) maupun jangka panjang (seperti keputusan investasi dan ekspansi).
Dengan memahami dan menggunakan NOA secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, merumuskan strategi yang lebih baik, serta membuat keputusan yang lebih cerdas untuk masa depan perusahaan.
Perbedaan Net Operating Asset dan Indikator Lain
Indikator Keuangan | Deskripsi | Tujuan Penggunaan |
Net Operating Asset (NOA) | Mengukur nilai bersih dari aset yang digunakan untuk operasi, setelah dikurangi kewajiban operasional. | Cocok untuk menilai efisiensi penggunaan aset dalam operasi perusahaan dan menentukan sejauh mana perusahaan mengelola sumber daya untuk menghasilkan keuntungan. |
ROA (Return on Assets) | Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba relatif terhadap total aset yang dimiliki (termasuk non operating). | Digunakan untuk menilai profitabilitas perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan laba dari semua aset yang dimiliki, termasuk aset yang tidak terkait langsung dengan operasi, seperti investasi atau aset yang belum digunakan. |
ROI (Return on Investment) | Mengukur tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi dibandingkan dengan biaya investasi tersebut. | Lebih relevan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas investasi tertentu, baik dalam aset, proyek, atau kegiatan lain yang melibatkan modal besar. |
Secara keseluruhan, NOA, ROA, dan ROI memiliki fokus yang berbeda meskipun semuanya berkaitan dengan pengelolaan aset dan kinerja perusahaan. Pemilihan indikator yang tepat tergantung pada tujuan analisis—apakah untuk menilai efisiensi operasional, profitabilitas aset, atau efektivitas investasi perusahaan.
Cara Menghitung Net Operating Asset
Untuk menghitung Net Operating Asset (NOA), dapat menggunakan rumus berikut:
NOA = Total Aset Operasional – Total Kewajiban Operasional
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung NOA:
- Identifikasi Aset Operasional
Hitung semua aset yang digunakan langsung dalam operasi perusahaan, yaitu aktiva tetap operasional dan aktiva lancar operasional. Ini mencakup aset seperti mesin, peralatan, persediaan, dan piutang usaha. - Identifikasi Kewajiban Operasional
Hitung kewajiban yang terkait langsung dengan operasi perusahaan, seperti hutang usaha dan kewajiban jangka pendek yang perlu dibayar dalam waktu dekat untuk mendukung kegiatan operasional. - Kurangkan Kewajiban Operasional dari Aset Operasional
Setelah mengetahui total aset operasional dan kewajiban operasional, kurangkan kewajiban operasional dari aset operasional untuk mendapatkan NOA.
Contoh Kasus
Misalkan sebuah perusahaan memiliki data keuangan berikut:
- Aset Lancar Operasional: Rp 500.000.000 (termasuk kas, piutang, dan persediaan)
- Aset Tetap Operasional: Rp 1.000.000.000 (termasuk mesin dan bangunan untuk operasional)
- Kewajiban Operasional: Rp 400.000.000 (termasuk utang usaha dan kewajiban jangka pendek)
Maka, perhitungan NOA adalah:
NOA = (Aset Lancar Operasional + Aset Tetap Operasional) – Kewajiban Operasional
= (Rp 500.000.000 + Rp 1.000.000.000) – Rp 400.000.000
= Rp 1.500.000.000 – Rp 400.000.000 = Rp 1.100.000.000
Dari contoh ini, perusahaan memiliki Net Operating Asset sebesar Rp 1.100.000.000, yang mencerminkan nilai bersih dari aset yang digunakan untuk operasional setelah mengurangi kewajiban operasional yang harus dipenuhi.
Langkah Setelah Menghitung Net Operating Asset
- Purchase Order (PO): Fungsi, Contoh, & Masalah Umum - 14/01/2025
- Apakah VPN Berbahaya? Ini 7 Risiko & Solusinya! - 08/01/2025
- 9 Tantangan Cold Chain Logistics dan Solusinya - 07/01/2025