PSAK Aset Tetap: Implementasi Pencatatan dan Penilaian Aset Tetap di Perusahaan

Dalam mengelola keuangan perusahaan, pencatatan dan penilaian aset tetap merupakan hal yang penting. Untuk itu, perusahaan harus mematuhi standar akuntansi keuangan yang telah ditetapkan, yaitu PSAK Aset Tetap.

Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Aset Tetap, mulai dari definisi, prinsip-prinsip, hingga implementasinya dalam pencatatan dan penilaian aset tetap di perusahaan.

Apa itu PSAK Aset Tetap?

Apa itu PSAK Aset Tetap?

PSAK aset tetap adalah keputusan akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tentang cara mencatat, mengakui, dan mengukur dalam laporan keuangan.

Aktiva tetap atau Aset tetap adalah aset yang diperoleh oleh perusahaan dengan tujuan untuk digunakan dalam operasi bisnisnya dalam jangka waktu yang lama, biasanya lebih dari satu tahun.

Sebuah aset tetap termasuk ke dalam kategori aset tidak lancar (non-current assets) dalam laporan keuangan, dan biasanya merupakan salah satu komponen terbesar dari aset perusahaan.

Beberapa contoh aset tetap yang sering diakui dalam laporan keuangan adalah tanah, bangunan, mesin, dan peralatan.

Menurut PSAK, Aset harus diakui pada saat perusahaan menerima atau memperolehnya. Penilaian awal aset tetap diakui sebesar harga pembelian atau nilai wajar yang lebih rendah, dan mencakup biaya terkait dengan pembelian aset tersebut.

Setelah diakui, aset tetap harus diukur pada penyusutan nilai wajar(depresiasi). Depresiasi adalah pengurangan nilai aset tetap secara berangsur-angsur seiring dengan penggunaan atau usia aset tersebut dalam operasi bisnis perusahaan.

Depresiasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus atau metode saldo menurun, tergantung pada estimasi jumlah penggunaan yang diperkirakan akan terjadi pada aset tersebut.

PSAK juga mengatur tentang cara mencatat perubahan nilai aset tetap dalam laporan keuangan. Perubahan nilai aset tetap dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti akibat inflasi atau perubahan keadaan ekonomi, atau karena adanya pembelian atau penjualan.

Dengan demikian, PSAK menyediakan standar akuntansi yang jelas dan sistematis untuk mencatat, mengakui, dan mengukur aset tetap dalam laporan keuangan, sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dan relevan tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Penerapan PSAK Aset Tetap membantu perusahaan dalam memenuhi kewajiban informasi yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pemakai laporan keuangan, seperti investor, kreditor, dan pemegang saham.

Prinsip-Prinsip dalam PSAK Aset Tetap?

Prinsip-Prinsip dalam PSAK Aset Tetap?

Prinsip-prinsip dasar yang terdapat dalam PSAK Aset Tetap adalah sebagai berikut:

1. Prinsip pengakuan

Aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut, dan biaya perolehan dapat diukur secara andal.

2. Prinsip pengukuran saat pengakuan

Aset tetap yang memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset diukur pada biaya perolehan, yang meliputi harga perolehan, biaya yang dapat diatribusikan secara langsung, dan estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap.

3. Prinsip pengukuran setelah pengakuan

Setelah pengakuan sebagai aset, aset tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, menggunakan salah satu dari dua metode yang disediakan dalam PSAK Aset Tetap, yaitu model biaya atau model revaluasi.

4. Prinsip penyusutan

Aset tetap harus disusutkan sesuai dengan masa manfaat yang diperkirakan, menggunakan salah satu dari empat metode penyusutan yang disediakan dalam PSAK Aset Tetap, yaitu garis lurus, saldo menurun, unit produksi, atau metode lain yang sesuai dengan karakteristik aset tetap tersebut.

5. Prinsip penghentian pengakuan

Pengakuan aset tetap harus dihentikan jika manfaat ekonomi yang diharapkan tidak lagi tersedia, atau jika aset tersebut sudah tidak digunakan lagi oleh perusahaan.

Apa Tujuan PSAK Aset Tetap?

Apa Tujuan PSAK Aset Tetap?

Berikut ini adalah tujuan PSAK aset tetap:

  1. Memberikan standar akuntansi yang jelas dan sistematis tentang cara mencatat, mengakui, dan mengukur aset tetap dalam laporan keuangan.
  2. Menyediakan informasi yang akurat dan relevan tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan kepada para pengguna laporan keuangan, seperti investor, kreditur, dan pemegang saham.
  3. Menjadi acuan bagi perusahaan dalam menyusun laporan keuangan yang akurat dan terpercaya.
  4. Mendorong adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset tetap perusahaan.
  5. Meningkatkan kepercayaan investor dan kreditur terhadap laporan keuangan perusahaan.
  6. Meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
  7. Membantu perusahaan dalam menentukan strategi bisnis yang tepat dengan mempertimbangkan aset yang dimilikinya.
  8. Membantu perusahaan dalam mengelola aset tetapnya secara efektif dan efisien.

Bagaimana Implementasi PSAK Aset Tetap di Perusahaan?

Bagaimana Implementasi PSAK Aset Tetap di Perusahaan?

 

Untuk mempersiapkan PSAK Aset Tetap, perusahaan perlu melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

Tentukan kriteria pengakuan aset tetap

Perusahaan harus menentukan kriteria pengakuan aset tetap sesuai dengan PSAK no. 16 Aset Tetap. Aset tetap harus diakui pada saat perusahaan menerima atau memperoleh aset tersebut, dan diukur pada harga pembelian atau nilai wajar yang lebih rendah.

Tentukan metode penilaian aset tetap

Perusahaan harus menentukan metode penilaian aset tetap yang akan digunakan, yaitu metode garis lurus atau metode saldo menurun. Metode garis lurus adalah metode yang menghitung depresiasi dengan mengalikan biaya perolehan aset tetap dengan tingkat depresiasi yang sama setiap tahun.

Sedangkan metode saldo menurun adalah metode yang menghitung depresiasi dengan mengalikan saldo awal aset tetap dengan tingkat depresiasi yang sama setiap tahun.

Tentukan masa manfaat aset tetap

Perusahaan harus menentukan masa manfaat aset tetap yang diakui dalam laporan keuangan. Masa manfaat adalah jangka waktu yang diperkirakan akan terjadi penggunaan aset tetap dalam operasi bisnis perusahaan. Masa manfaat aset tetap harus ditentukan secara rasional dan didasarkan pada fakta-fakta yang ada.

Hitung depresiasi aset tetap

Setelah menentukan metode penilaian dan masa manfaat aset tetap, perusahaan harus menghitung depresiasi aset tetap setiap tahunnya.

Depresiasi aset tetap harus diakui sebagai beban pada saat penggunaannya diperkirakan akan terjadi, dan diukur pada nilai wajar terurainya yang diperkirakan akan terjadi selama masa manfaat yang diperkirakan.

Siapkan dokumen pendukung aset tetap

Perusahaan harus menyimpan dokumen pendukung aset tetap seperti faktur pembelian, surat-surat berharga, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk mengukur dan mencatat aset tetap sesuai dengan PSAK no. 16 Aset Tetap.

Catat aset tetap dalam laporan keuangan

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, perusahaan harus mencatat aset tetap dalam laporan keuangan sesuai dengan PSAK no. 16 Aset Tetap.

Aset tetap harus dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Pencatatan aset tetap harus dilakukan secara teratur setiap tahunnya, dan harus disajikan dalam laporan keuangan pada pos aset tetap dalam neraca atau balance sheet.

Selain itu, perusahaan juga harus memberikan informasi tambahan tentang aset tetap dalam laporan keuangan, seperti jenis aset tetap yang dimiliki, lokasi aset tetap, masa manfaat yang diperkirakan, dan tingkat depresiasi yang digunakan.

Informasi tambahan tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga membantu pemakai laporan keuangan dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Siapa yang Harus Menerapkan PSAK Aset Tetap?

Siapa yang Harus Menerapkan PSAK Aset Tetap?

PSAK Aset Tetap harus diterapkan oleh perusahaan yang menyusun laporan keuangan di Indonesia. PSAK merupakan standar akuntansi keuangan yang harus diikuti oleh perusahaan dalam mencatat dan mengukur aset tetap dalam laporan keuangan.

Perusahaan harus menerapkan PSAK Aset Tetap secara konsisten dari tahun ke tahun, dan harus menyajikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan tentang aset yang dimiliki.

Penerapan PSAK bertujuan untuk memberikan informasi yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan tentang aset perusahaan, sehingga membantu pemakai laporan keuangan dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Rekomendasi Software Manajemen Aset Tetap Perusahaan

Software Pengelolaan Aset Tetap TAG Samurai merupakan alat bantu yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola aset tetap secara efektif dan efisien. TAG Samurai menyediakan fitur untuk mencatat dan mengelola data aset tetap, serta mengelola pemeliharaan aset secara terjadwal.
Ketika perusahaan menggunakan software manajemen aset dapat membantu perusahaan dalam mengikuti prinsip-prinsip yang terdapat dalam PSAK. Seperti, prinsip pengakuan aset tetap dapat dipenuhi dengan mencatat aset tetap yang memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset.
Prinsip pengukuran saat pengakuan dapat dipenuhi dengan mencatat biaya perolehan aset tetap secara akurat. Prinsip pengukuran setelah pengakuan dapat dipenuhi dengan mencatat aset tetap pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Dengan demikian, TAG Samurai membantu perusahaan perusahaan dalam mengelola aset secara efektif dan efisien, serta membantu perusahaan dalam mengikuti prinsip-prinsip yang terdapat dalam PSAK.
Dapatkan Demo TAG Samurai Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!
Selain itu, software manajemen aset tetap juga dapat membantu perusahaan dalam memenuhi kewajiban informasi. Seperti tanggung jawab kepada pemakai laporan keuangan, seperti investor, kreditor, dan pemegang saham.
Referensi: