PIM, PAM, dan IAM: Penjelasan Lengkap

Pada artikel ini akan menjelaskan beberapa istilah seperti Priviledged Identity Management (PIM), Priviledged Account Management (PAM), dan Identity and Access Management (IAM).

Privileged Identity Management (PIM)

Privileged Identity Management (PIM)

Priviledged Identity Management (PIM) adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengatur, mengendalikan, dan mengawai akses terhadap sumber daya organisasi dengan hak istimewa tingkat tinggi.

PIM juga mengacu kepada pengawasan dan perlindungan akun superuser, yang merupakan akun dengan  hak khusus yang lebih tinggi daripada akun biasa.

Jenis jaringan ini dialokasikan ke dalam admin sistem atau database dan digunakan untuk fungsi manajemen platform. Sebuah akun superuser memiliki hak khusus yang dapat mengangkat larangan pada sebuah akses jaringan, sehingga perlu digunakan secara lebih hati-hati.

Cara Mengimplementasikan Privileged Identity Management (PIM) dalam Perusahaan

Untuk mengimplementasikan Privileged Identity Management (PIM) dalam perusahaan Anda, pertama-tama Anda perlu melakukan beberapa langkah-langkah penting sebagai berikut:

1. Identifikasi akun yang memiliki akses privileged

Langkah pertama dalam mengimplementasikan PIM adalah mengidentifikasi akun yang memiliki akses privileged.

Akun privileged adalah akun yang memiliki hak istimewa, seperti akses root atau administrator, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan tindakan yang tidak dapat dilakukan oleh pengguna biasa.

2. Menyiapkan mekanisme autentikasi yang kuat

Setelah mengidentifikasi akun privileged, selanjutnya Anda perlu menyiapkan mekanisme autentikasi yang kuat untuk memverifikasi identitas pengguna yang mencoba mengakses akun privileged tersebut.

Ini dapat meliputi menggunakan password yang kuat, mengaktifkan autentikasi multifaktor, atau menggunakan smartcard atau token autentikasi.

3. Membatasi akses privileged

Selanjutnya, Anda perlu membatasi akses privileged ke hanya pengguna yang memerlukannya saja. Ini dapat dilakukan dengan mengatur kebijakan akses yang ketat dan mengkonfigurasi sistem untuk hanya memberikan akses privileged kepada pengguna yang telah terverifikasi.

4. Melakukan audit aktivitas privileged

Setelah mengatur kebijakan akses yang ketat, selanjutnya Anda perlu melakukan audit aktivitas privileged secara teratur.

Ini dapat meliputi mencatat semua aktivitas privileged yang dilakukan oleh pengguna, serta mengevaluasi kebutuhan akses privileged yang ada dan membuat keputusan yang tepat mengenai apakah akses tersebut masih diperlukan atau tidak.

5. Menyediakan pelatihan keamanan

Terakhir, Anda perlu menyediakan pelatihan keamanan untuk semua pengguna yang memiliki akses privileged. Ini dapat membantu meningkatkan kesadaran keamanan pengguna dan memastikan bahwa mereka memahami tanggung jawab yang terkait dengan akses privileged yang mereka miliki.

Priviledged Account Management (PAM)

Priviledged Account Management (PAM)

PAM bisa mengacu pada dua singkatan, yaitu

  • Priviledged Account Management: Merupakan bagian dari IAM yang bertugas untuk melindungi akun istimewa milik organisasi
  • Priviledged Access Management: Seluruh strategi dan peralatan keamanan organisasi yang dapat membuka akses khusus untuk beberapa akun, pengguna, aplikasi, dan jaringan. Singkatnya, PAM membatasi akses pengguna ke sistem tertentu, sehingga dapat meminimalisir ancaman siber dari luar dan dalam.

Cara mengimplementasikan Priviledged Account Management (PAM) dalam perusahaan Anda

Untuk mengimplementasikan Priviledged Account Management (PAM) dalam perusahaan Anda, pertama-tama Anda perlu melakukan beberapa langkah-langkah penting sebagai berikut:

1 .Identifikasi akun yang memiliki akses privileged

Langkah pertama dalam mengimplementasikan PAM adalah mengidentifikasi akun yang memiliki akses privileged. Akun privileged adalah akun yang memiliki hak istimewa, seperti akses root atau administrator, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan tindakan yang tidak dapat dilakukan oleh pengguna biasa.

2. Menyiapkan mekanisme autentikasi yang kuat

Setelah mengidentifikasi akun privileged, selanjutnya Anda perlu menyiapkan mekanisme autentikasi yang kuat untuk memverifikasi identitas pengguna yang mencoba mengakses akun privileged tersebut.

Ini dapat meliputi menggunakan password yang kuat, mengaktifkan autentikasi multifaktor, atau menggunakan smartcard atau token autentikasi.

3. Membatasi akses privileged

Selanjutnya, Anda perlu membatasi akses privileged ke hanya pengguna yang memerlukannya saja. Ini dapat dilakukan dengan mengatur kebijakan akses yang ketat dan mengkonfigurasi sistem untuk hanya memberikan akses privileged kepada pengguna yang telah terverifikasi.

4. Melakukan audit aktivitas privileged

Setelah mengatur kebijakan akses yang ketat, selanjutnya Anda perlu melakukan audit aktivitas privileged secara teratur.

Ini dapat meliputi mencatat semua aktivitas privileged yang dilakukan oleh pengguna, serta mengevaluasi kebutuhan akses privileged yang ada dan membuat keputusan yang tepat mengenai apakah akses tersebut masih diperlukan atau tidak.

5. Menyediakan pelatihan keamanan

Terakhir, Anda perlu menyediakan pelatihan keamanan untuk semua pengguna yang memiliki akses privileged. Ini dapat membantu meningkatkan kesadaran keamanan pengguna dan memastikan bahwa mereka memahami tanggung jawab yang terkait dengan akses privileged yang mereka miliki.

Identity and Access Management (IAM)

Identity and Access Management (IAM)

Identity and Access Management (IAM) memeriksa identitas semua pengguna untuk mengkonfirmasi bahwa pengguna tertentu memiliki akses yang sah guna melindungi jaringan perusahaan.

Cara mengimplementasikan Identity and Access Management (IAM) dalam perusahaan Anda

Untuk mengimplementasikan IAM dalam perusahaan Anda, pertama-tama Anda perlu melakukan beberapa langkah-langkah penting sebagai berikut:

1. Menentukan kebutuhan akses

Langkah pertama dalam mengimplementasikan IAM adalah menentukan kebutuhan akses yang diperlukan oleh setiap pengguna atau kelompok pengguna dalam perusahaan Anda. Ini dapat meliputi akses ke sistem operasi, aplikasi, dan data yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas mereka.

2. Menyiapkan mekanisme autentikasi yang kuat

Setelah menentukan kebutuhan akses, selanjutnya Anda perlu menyiapkan mekanisme autentikasi yang kuat untuk memverifikasi identitas pengguna yang mencoba mengakses sistem, aplikasi, atau data tersebut.

Ini dapat meliputi menggunakan password yang kuat, mengaktifkan autentikasi multifaktor, atau menggunakan smartcard atau token autentikasi.

3. Mengatur kebijakan akses

Selanjutnya, Anda perlu mengatur kebijakan akses yang ketat untuk membatasi akses ke sistem, aplikasi, dan data hanya kepada pengguna yang memerlukannya saja.

Kebijakan akses ini dapat mencakup pengaturan hak akses pengguna, seperti membatasi akses ke hanya beberapa folder atau data tertentu.

4. Melakukan audit aktivitas

Setelah mengatur kebijakan akses yang ketat, selanjutnya Anda perlu melakukan audit aktivitas pengguna secara teratur untuk memastikan bahwa akses yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.

Ini dapat meliputi mencatat semua aktivitas pengguna yang dilakukan di sistem, aplikasi, atau data tersebut, serta mengevaluasi kebutuhan akses yang ada dan membuat keputusan yang tepat mengenai apakah akses tersebut masih diperlukan atau tidak.

5. Menyediakan pelatihan keamanan

Menyediakan pelatihan keamanan untuk Identity and Access Management (IAM) sangat penting untuk memastikan bahwa pengguna dapat menggunakan sistem, aplikasi, dan data dengan aman dan tepat.

Pelatihan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran keamanan pengguna dan memastikan bahwa mereka memahami tanggung jawab yang terkait dengan akses yang mereka miliki.

Kesimpulan

PAM, PIM, dan IAM adalah proses yang digunakan untuk mengelola, mengontrol, dan memantau akses ke sistem, aplikasi, dan data dalam perusahaan.

PAM mengelola akses privileged yang diberikan kepada pengguna, PIM mengelola akses privileged yang terkait dengan identitas pengguna, sedangkan IAM mengelola akses ke sistem, aplikasi, dan data untuk semua pengguna dalam perusahaan.

Ketiga proses yang dilakukan semua ini, sangat penting untuk memastikan keamanan sistem dan mencegah akses yang tidak sah.

Rekomendasi Software Privileged Access Management

Kami perkenalkan Privileged Access Management, sebuah solusi yang akan membantu mengelola, mengontrol, dan memantau akses privileged di perusahaan kalian.

Dengan Privileged Access Management, kalian bisa memastikan bahwa hanya pengguna yang memerlukan akses privileged yang dapat mengaksesnya, serta memantau aktivitas pengguna yang memiliki akses privileged untuk memastikan bahwa akses tersebut tidak disalahgunakan.

Selain itu, Privileged Access Management juga membantu meningkatkan keamanan sistem dengan menyiapkan mekanisme autentikasi yang kuat untuk memverifikasi identitas pengguna yang mencoba mengakses akun privileged.

Dan yang terakhir, dengan Privileged Access Management kalian juga bisa menyediakan pelatihan keamanan untuk semua pengguna yang memiliki akses privileged, membantu meningkatkan kesadaran keamanan pengguna dan memastikan bahwa mereka memahami tanggung jawab yang terkait dengan akses privileged yang mereka miliki.

Jadi, tunggu apalagi? Segera lindungi perusahaan kalian dengan Privileged Access Management Heimdal Security sekarang juga!

Dapatkan Demo Heimdal Security Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!