DNS (Domain Name System) merupakan salah satu komponen kunci dalam infrastruktur internet. Hal ini memungkinkan kita untuk mengakses situs web dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat daripada alamat IP yang rumit. Namun, DNS Security sering kali diabaikan, padahal DNS merupakan target yang menarik bagi para penyerang karena peran krusialnya dalam proses komunikasi internet. Oleh karena itu, implementasi DNS Security (DNSSEC) menjadi penting untuk melindungi infrastruktur jaringan dari berbagai ancaman.
Apa Itu DNS?
DNS Security adalah serangkaian protokol dan mekanisme keamanan yang dirancang untuk melindungi infrastruktur DNS dari serangan dan ancaman keamanan. DNS bertanggung jawab untuk menerjemahkan nama domain yang mudah diingat menjadi alamat IP yang sesuai untuk mengarahkan permintaan web ke server yang benar. DNSSEC memperkenalkan langkah-langkah keamanan tambahan untuk memastikan integritas data DNS dan otentikasi sumber daya DNS.
Jenis/Contoh Serangan DNS
Serangan terhadap DNS (Domain Name System) adalah upaya untuk mengganggu atau menyalahgunakan fungsi DNS dengan cara tertentu. Serangan-serangan ini dapat berdampak buruk pada keamanan, integritas, dan ketersediaan infrastruktur jaringan, serta dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian data sensitif, atau bahkan gangguan pada layanan yang krusial. Berikut adalah beberapa jenis serangan DNS yang umum:
DNS Spoofing
Serangan DNS spoofing, juga dikenal sebagai DNS cache poisoning. Hal ini terjadi ketika penyerang memanipulasi cache DNS dengan mengirimkan informasi palsu ke server DNS. Tujuannya adalah untuk mengarahkan pengguna ke situs web palsu atau berbahaya. Dalam serangan ini, penyerang mencoba menyisipkan catatan DNS palsu ke dalam cache DNS server, sehingga pengguna diarahkan ke situs web yang tidak sah.
DNS Amplification
Serangan DNS amplification melibatkan penggunaan server DNS yang tidak aman untuk memperbesar serangan DDoS (Distributed Denial of Service). Penyerang mengirim permintaan DNS dengan alamat IP palsu ke server DNS yang dikompromikan. Lalu, server tersebut kemudian membalas dengan jawaban yang lebih besar dari permintaan aslinya. Hal ini dapat menyebabkan overload pada target yang dituju dan menyebabkan gangguan layanan.
DNS Tunneling
Serangan DNS tunneling melibatkan penggunaan protokol DNS untuk menyembunyikan lalu lintas data yang tidak sah. Dalam serangan ini, penyerang menyusupkan data yang tidak diinginkan ke dalam permintaan DNS. Lalu, mengirimkannya ke server DNS yang dikendalikan oleh penyerang. Ini memungkinkan penyerang untuk menyembunyikan aktivitas jahat mereka di dalam lalu lintas DNS yang sah.
Pharming
Serangan pharming mengarahkan pengguna ke situs web palsu atau berbahaya tanpa sepengetahuan mereka. Ini sering kali dilakukan dengan memanipulasi tabel alamat IP DNS atau dengan menggunakan malware untuk mengarahkan lalu lintas DNS ke server yang dikendalikan oleh penyerang. Tujuannya adalah untuk mencuri informasi pribadi atau keuangan pengguna.
DNS Hijacking
Serangan DNS hijacking terjadi ketika penyerang berhasil mengambil alih kendali atas nama domain atau server DNS. Dengan mengubah pengaturan DNS pada router atau server DNS, penyerang dapat mengarahkan lalu lintas DNS ke server yang mereka kendalikan, yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai jenis serangan, termasuk phishing dan pencurian data.
NXDOMAIN Attack
Serangan NXDOMAIN (No Such Domain) memanfaatkan permintaan DNS yang gagal untuk membuat serangan DDoS. Penyerang mengirim permintaan DNS dengan nama domain acak yang tidak ada, dan server DNS akan merespons dengan pesan NXDOMAIN. Dengan mengirimkan permintaan berulang-ulang, penyerang dapat menyebabkan overload pada server DNS dan mengganggu ketersediaan layanan.
Man-in-the-Middle Attack (MITM)
Serangan man-in-the-middle terjadi ketika penyerang memposisikan dirinya di antara pengguna dan server DNS, sehingga mereka dapat memantau atau memanipulasi komunikasi DNS. Dengan melakukan serangan ini, penyerang dapat mencuri informasi sensitif, mengarahkan pengguna ke situs web palsu, atau memanipulasi lalu lintas jaringan.
Cara Mencegah Serangan DNS/DNS Attack
Mencegah serangan DNS merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan dan integritas infrastruktur jaringan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah serangan DNS:
Implementasikan DNS Security (DNSSEC)
Implementasi DNSSEC adalah langkah kunci dalam mencegah berbagai jenis serangan DNS, seperti DNS spoofing dan cache poisoning. DNSSEC menggunakan tanda tangan digital untuk memverifikasi keaslian dan integritas data DNS, sehingga mengurangi risiko manipulasi data DNS oleh penyerang.
Perbarui dan Kelola Server DNS dengan Tepat
Pastikan server DNS Anda selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru dan terlindungi dari kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang. Selain itu, pastikan untuk mengelola konfigurasi server DNS dengan tepat, termasuk membatasi akses ke server dan memastikan bahwa hanya orang yang berwenang yang memiliki izin untuk membuat perubahan konfigurasi.
Monitor Lalu Lintas DNS secara Teratur
Pemantauan lalu lintas DNS secara teratur dapat membantu mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau anormal, seperti permintaan DNS yang tidak biasa atau serangan DDoS. Gunakan solusi pemantauan jaringan atau alat analisis lalu lintas untuk memonitor lalu lintas DNS dan mengidentifikasi potensi serangan.
Gunakan Firewall dan Solusi Keamanan Jaringan
Implementasikan firewall dan solusi keamanan jaringan yang kuat untuk melindungi infrastruktur jaringan dari serangan DNS. Konfigurasikan firewall untuk memblokir permintaan DNS yang mencurigakan atau berasal dari sumber yang tidak dipercaya, dan gunakan solusi keamanan jaringan untuk mendeteksi dan merespons serangan DNS secara cepat.
Perkuat Pengaturan Router dan DNS
Pastikan pengaturan router Anda telah diperkuat untuk mencegah serangan DNS hijacking atau pharming. Ini termasuk memperbarui firmware router secara berkala, menggunakan kata sandi yang kuat untuk mengakses pengaturan router, dan membatasi akses ke konfigurasi DNS.
Edukasi Pengguna
Edukasi pengguna tentang praktik keamanan internet yang baik juga merupakan langkah penting dalam mencegah serangan DNS. Berikan pelatihan kepada pengguna tentang cara mengenali tanda-tanda serangan phishing atau pharming, serta pentingnya memverifikasi keaslian situs web sebelum memasukkan informasi sensitif.
Gunakan VPN
Menggunakan layanan VPN (Virtual Private Network) dapat membantu melindungi privasi dan keamanan pengguna dengan menyandikan lalu lintas internet dan menyembunyikan alamat IP pengguna. Ini dapat membantu mencegah serangan DNS hijacking atau man-in-the-middle yang dapat mengarahkan pengguna ke situs web palsu.
Gunakan DNS dari Sumber yang Terpercaya
Pastikan bahwa server DNS yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan tidak dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Gunakan Password yang kuat
Pastikan penggunaan password yang kuat untuk server DNS dan perangkat lain yang terhubung ke jaringan, dan pastikan untuk mengubah password secara teratur.
Apa itu DNS Security?
DNS Security (DNSSEC) adalah sebuah ekstensi untuk DNS (Domain Name System) yang dirancang untuk meningkatkan keamanan dan keandalan proses pengalihan DNS. DNSSEC memperkenalkan mekanisme keamanan tambahan yang memungkinkan pengguna untuk memverifikasi keaslian dan integritas data DNS yang mereka terima. Dengan implementasi DNSSEC, tujuan utama adalah untuk melindungi infrastruktur jaringan dari berbagai jenis serangan yang ditujukan terhadap DNS, seperti DNS spoofing, cache poisoning, dan serangan man-in-the-middle.
Bagaimana Cara Kerja DNS Security?
Cara kerja DNS Security (DNSSEC) didasarkan pada penggunaan kriptografi kunci publik untuk menandatangani catatan DNS dan memverifikasi keaslian informasi DNS yang diterima. Berikut adalah langkah-langkah umum tentang bagaimana DNS Security bekerja:
Penandatanganan (Signing)
Langkah pertama dalam implementasi DNSSEC adalah penandatanganan catatan DNS. Ini dilakukan dengan menggunakan kunci pribadi yang dimiliki oleh otoritas DNS (seperti penyedia domain atau registrar) untuk menandatangani setiap catatan DNS yang dipublikasikan. Setiap catatan DNS yang ditandatangani mendapatkan tanda tangan digital yang unik.
Pengaturan Kunci (Key Setup)
Sebelum catatan DNS dapat ditandatangani, perlu dilakukan pengaturan kunci publik dan pribadi. Kunci publik digunakan untuk memverifikasi tanda tangan digital, sedangkan kunci pribadi digunakan untuk membuat tanda tangan digital. Otoritas DNS bertanggung jawab untuk menyimpan kunci pribadi dengan aman.
Penyiaran Kunci (Key Distribution)
Kunci publik yang digunakan untuk memverifikasi tanda tangan digital harus didistribusikan kepada server DNS yang terlibat dalam proses pengalihan DNS. Kunci publik ini biasanya disertakan dalam rekaman DNS khusus yang disebut DNSKEY record.
Verifikasi (Validation)
Ketika pengguna mengajukan permintaan DNS, server DNS yang mendukung DNSSEC akan memverifikasi tanda tangan digital pada catatan DNS menggunakan kunci publik yang terkait. Jika tanda tangan digital valid, server DNS akan memberikan respons kepada pengguna.
Otentikasi (Authentication)
Setelah verifikasi tanda tangan digital berhasil, pengguna dapat yakin bahwa informasi DNS yang mereka terima berasal dari sumber yang sah dan tidak dimanipulasi. Ini membantu melindungi pengguna dari berbagai jenis serangan DNS, seperti DNS spoofing atau cache poisoning.
Siapa yang Membutuhkan DNS Security?
DNS Security (DNSSEC) penting bagi berbagai pihak yang menggunakan infrastruktur internet untuk berbagai keperluan. Berikut adalah beberapa entitas yang membutuhkan DNS Security:
Organisasi dan Perusahaan
Organisasi besar dan perusahaan mengelola infrastruktur jaringan internal mereka sendiri dan sering kali menyediakan layanan internet untuk karyawan mereka. DNSSEC penting bagi organisasi ini untuk melindungi data sensitif dan koneksi internet mereka dari serangan yang ditujukan terhadap DNS, seperti DNS spoofing atau cache poisoning.
Penyedia Layanan Internet (ISP)
ISP bertanggung jawab untuk menyediakan akses internet yang aman dan andal bagi pelanggan mereka. DNSSEC membantu ISP untuk memastikan bahwa layanan DNS yang mereka sediakan tidak mudah dimanipulasi oleh penyerang, sehingga melindungi pelanggan mereka dari serangan phishing, malware, dan pencurian data.
Pengembang Aplikasi dan Layanan Web
Pengembang aplikasi dan layanan web sering kali mengandalkan DNS untuk mengarahkan pengguna ke server yang tepat dan mengelola lalu lintas internet mereka. DNSSEC membantu pengembang untuk memastikan keamanan dan integritas komunikasi antara aplikasi dan server mereka, sehingga melindungi pengguna dari serangan man-in-the-middle dan manipulasi data.
Pemerintah dan Instansi Pemerintah
Pemerintah dan instansi pemerintah menggunakan infrastruktur internet untuk menyediakan layanan publik dan menjalankan operasi internal mereka. DNSSEC penting bagi pemerintah untuk melindungi data rahasia dan sensitif serta memastikan keamanan komunikasi antara lembaga pemerintah dan warga negara.
Pengguna Individu
Pengguna internet individu juga membutuhkan DNSSEC untuk melindungi privasi dan keamanan online mereka. Dengan menggunakan layanan DNS yang mendukung DNSSEC, pengguna dapat memastikan bahwa informasi yang mereka akses online adalah asli dan tidak dimanipulasi oleh penyerang.
Tahap Penerapan DNS Security
Penerapan DNS Security (DNSSEC) melibatkan beberapa tahapan yang penting untuk memastikan bahwa infrastruktur DNS Anda terlindungi dengan baik. Berikut adalah tahapan-tahapan yang umum dalam penerapan DNS Security:
Pemahaman Konsep DNSSEC
Tahap pertama dalam penerapan DNSSEC adalah memahami konsep dan prinsip dasar DNSSEC. Ini termasuk pemahaman tentang bagaimana tanda tangan digital digunakan untuk memverifikasi keaslian data DNS. Termasuk bagaimana kunci kriptografi digunakan dalam proses ini. Pemahaman yang kuat tentang konsep ini akan membantu dalam tahapan selanjutnya dari penerapan DNSSEC.
Evaluasi Kesiapan Infrastruktur
Langkah berikutnya adalah mengevaluasi kesiapan infrastruktur DNS Anda untuk menerapkan DNSSEC. Ini meliputi memeriksa versi perangkat lunak DNS yang Anda gunakan. Apakah perangkat lunak tersebut mendukung DNSSEC, dan apakah Anda memiliki kunci kriptografi yang diperlukan untuk menandatangani catatan DNS.
Konfigurasi DNSSEC pada Server DNS
Setelah memastikan bahwa infrastruktur Anda siap, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi DNSSEC pada server DNS Anda. Ini melibatkan pembuatan kunci kriptografi publik dan pribadi, penandatanganan zona DNS menggunakan kunci pribadi, dan pengaturan parameter DNSSEC pada server Anda.
Pendaftaran Kunci DNSSEC
Tahap selanjutnya adalah mendaftarkan kunci DNSSEC Anda dengan otoritas domain yang relevan. Ini melibatkan mengunggah kunci kriptografi publik Anda ke dalam catatan DNS di zona DNS Anda. Kemudian hal ini memberitahukan otoritas domain tentang penggunaan DNSSEC di zona Anda.
Pengujian dan Validasi DNSSEC
Setelah mengonfigurasi DNSSEC, penting untuk melakukan pengujian dan validasi untuk memastikan bahwa implementasi DNSSEC Anda berfungsi dengan baik. Ini meliputi pengujian integrasi DNSSEC dengan infrastruktur DNS Anda, pengujian resolusi DNSSEC dari luar dan dalam jaringan Anda, dan memverifikasi bahwa tanda tangan digital pada catatan DNS Anda valid.
Pemeliharaan dan Pemantauan
Terakhir, penting untuk melakukan pemeliharaan dan pemantauan terus-menerus terhadap implementasi DNSSEC Anda. Ini meliputi pemantauan tanda tangan digital, memperbarui kunci kriptografi secara berkala, dan memperbarui konfigurasi DNSSEC Anda sesuai dengan kebutuhan dan perubahan dalam infrastruktur Anda.
DNS Security Terbaik – Heimdal Threat Prevention Endpoint
HeimdalTM Threat Prevention dilengkapi dengan TTPC (Threat To Process Correlation) yang memiliki DNS dengan AI mutakhir dapat langsung mendeteksi ancaman pada keamanan jaringan perangkat Anda.
DarkLayer GuardTM
Filter engine dua arah yang bisa memblokir komunikasi jaringan untuk mencegah ancaman Zero Hour, Ransomware C&C, serangan virus, dan kebocoran data. Dengan menggunkan TTPC, kami dapat mengidentifikasi proses penyerangan dan menyediakan HIPS untuk perlindungan endpoints.
Vector DetectionTM
Modul ini dapat mendeteksi malware generasi kedua yang tidak dapat dilacak produk lain dengan melacak infrastruktur perangkat dan menyediakan sebuah HIDS pada trafik perangkat pengguna. Modul ini juga memiliki kemampuan untuk menyusun pola penyerangan (Indicators of Compromise/Attack, IOC/IOA) untuk meningkatkan keamanan Endpoint.
Dengan kedua fitur diatas, malware bisa langsung diblokir dalam trafik perangkat dan memutus komunikasi perangkat dengan malware milik peretas.
Tertarik untuk mencoba Heimdal Security? Hubungi tim marketing kami untuk informasi lebih lanjut dan daptkan demo 30 hari secara gratis!
Baca juga: Whitelist IP adalah: Arti, Tujuan, dan Maanfaatnya