Apa Itu DNS (Domain Name System)?
DNS adalah sebuah sistem yang memungkinkan kita untuk mengakses sebuah situs web dengan menggunakan nama domain sebagai alamatnya. Tanpa DNS, kita harus mengingat alamat IP dari setiap situs web yang ingin kita kunjungi, yang tentu saja sangat tidak praktis.
Sebagai sebuah sistem yang mengelola nama domain, DNS memainkan peran penting dalam menghubungkan nama domain dengan alamat IP dari sebuah situs web. Dengan menggunakan DNS, kita dapat dengan mudah mengakses situs web yang kita inginkan dengan hanya mengetikkan nama domain-nya di kolom alamat browser.
Apa saja bagian-bagian DNS?
Berikut adalah beberapa bagian DNS yang sering ditemui:
1. Domain Name
Domain Name adalah nama unik yang digunakan oleh sebuah situs web untuk dapat diakses melalui internet. Misalnya, google.com merupakan domain name dari situs web Google.
2. Domain Name Server (DNS)
Domain Name Server adalah server yang bertugas untuk mengelola dan menyimpan informasi mengenai nama domain dan alamat IP dari sebuah situs web. Server ini akan memberikan informasi tersebut kepada komputer yang meminta informasi mengenai nama domain tertentu.
3. Name Server
Name Server adalah server yang menyimpan informasi mengenai nama domain dan alamat IP dari sebuah situs web. Hal ini akan memberikan informasi tersebut kepada DNS yang meminta informasi mengenai nama domain tertentu.
4. Resource Record
Pengertian dari Resource Record adalah catatan yang menyimpan informasi mengenai nama domain dan alamat IP dari sebuah situs web. Catatan ini akan disimpan di dalam database yang dimiliki oleh Name Server dan Domain Name Server.
5. DNS Cache
DNS Cache adalah tempat penyimpanan sementara yang digunakan oleh DNS untuk menyimpan informasi mengenai nama domain dan alamat IP yang pernah dicari oleh komputer yang terhubung ke jaringan tersebut.
Dengan menggunakan DNS Cache, komputer dapat mengakses informasi yang sudah pernah dicari sebelumnya dengan lebih cepat, tanpa perlu mengirim permintaan ke server DNS lainnya.
Bagaimana Cara Kerja DNS?
DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang memungkinkan kita untuk mengakses sebuah situs web dengan menggunakan nama domain sebagai alamatnya. Namun, bagaimana cara kerja DNS ini secara detail?
Pada dasarnya, DNS bekerja dengan mengkonversi nama domain menjadi alamat IP dari sebuah situs web. Setiap kali kita mengakses sebuah situs web, komputer kita akan mengirimkan permintaan ke server DNS untuk mencari alamat IP dari nama domain yang kita ketikkan.
Server DNS ini kemudian akan mengirimkan alamat IP yang ditemukannya kembali ke komputer kita, sehingga kita dapat mengakses situs web yang kita inginkan.
Secara teknis, proses ini terjadi dengan cara sebagai berikut:
- Ketika kita mengakses sebuah situs web, komputer kita akan mengirimkan permintaan ke server DNS terdekat untuk mencari alamat IP dari nama domain yang kita ketikkan.
- Server DNS yang menerima permintaan tersebut akan mencari alamat IP yang sesuai di dalam database yang dimilikinya. Jika alamat IP ditemukan, server DNS akan mengirimkannya kembali ke komputer kita.
- Komputer kita akan menerima alamat IP dari server DNS dan menggunakannya untuk menghubungkan ke situs web yang kita inginkan.
- Setelah terhubung, komputer kita akan dapat mengirim dan menerima data dari situs web yang kita akses, sehingga kita dapat menjelajahi situs web tersebut sesuai keinginan kita.
Selain mengkonversi nama domain menjadi alamat IP, DNS juga memiliki kemampuan untuk mengelola nama domain secara dinamis.
Ini berarti bahwa jika sebuah situs web memiliki alamat IP yang berubah, DNS dapat memperbarui informasinya secara otomatis sehingga nama domain tetap dapat diakses dengan alamat IP yang baru.
Apa Fungsi DNS?
Berikut adalah beberapa fungsi DNS:
- Menyederhanakan penggunaan internet. Dengan menggunakan DNS, kita dapat mengakses sebuah situs web hanya dengan mengetikkan nama domain-nya di kolom alamat browser, tanpa perlu mengingat alamat IP dari situs tersebut.
- Meningkatkan kecepatan akses ke situs web. DNS akan mengirimkan permintaan ke server DNS yang terdekat untuk mencari alamat IP dari nama domain yang diketikkan, sehingga akses ke situs web akan lebih cepat.
- Memudahkan pengelolaan nama domain. DNS dapat memperbarui informasi mengenai alamat IP secara dinamis, sehingga nama domain tetap dapat diakses dengan alamat IP yang baru jika terjadi perubahan.
- Menyediakan layanan yang handal. Dengan menggunakan sebuah jaringan global yang terdiri dari berbagai server yang saling terhubung, DNS dapat memberikan layanan yang handal meskipun terdapat kendala.
- Mendukung penggunaan nama domain unik. DNS menyediakan mekanisme untuk mendaftarkan nama domain unik sehingga dapat digunakan oleh setiap situs web di internet.
Apa Kelebihan DNS?
Berikut adalah beberapa kelebihan menggunakan DNS:
1. Menyederhanakan penggunaan internet.
Tanpa DNS, kita harus mengingat alamat IP dari setiap situs web yang ingin kita kunjungi, yang tentu saja sangat tidak praktis. Dengan menggunakan DNS, kita hanya perlu mengetikkan nama domain-nya di kolom alamat browser untuk dapat mengakses situs web yang kita inginkan.
2. Meningkatkan kecepatan akses ke situs web
Ketika kita mengakses sebuah situs web, DNS akan mengirimkan permintaan ke server DNS yang terdekat untuk mencari alamat IP dari nama domain yang kita ketikkan. Server DNS yang terdekat akan memberikan jawaban yang lebih cepat dibandingkan dengan server DNS yang jauh, sehingga akses ke situs web akan lebih cepat.
3. Memudahkan pengelolaan nama domain
DNS memiliki kemampuan untuk mengelola nama domain secara dinamis, sehingga jika sebuah situs web memiliki alamat IP yang berubah, DNS dapat memperbarui informasinya secara otomatis sehingga nama domain tetap dapat diakses dengan alamat IP yang baru.
4. Menyediakan layanan yang handal
DNS menggunakan sebuah jaringan global yang terdiri dari berbagai server yang saling terhubung. Dengan begitu, jika sebuah server DNS rusak atau mengalami gangguan, permintaan akan dapat dialihkan ke server DNS lain yang masih dalam kondisi baik. Ini memastikan bahwa layanan DNS tetap dapat berfungsi dengan baik meskipun terdapat kendala.
5. Mendukung penggunaan nama domain unik
DNS menyediakan mekanisme untuk mendaftarkan nama domain unik sehingga dapat digunakan oleh setiap situs web di internet. Dengan demikian, kita dapat dengan mudah menemukan situs web yang kita inginkan dengan menggunakan nama domain yang unik dan mudah diingat.
Apa Kekurangan DNS?
Berikut adalah beberapa kekurangan menggunakan DNS:
1. Rentan terhadap serangan
Karena DNS menggunakan sebuah jaringan global yang terdiri dari berbagai server, sistem ini rentan terhadap serangan yang dapat menyebabkan gangguan atau kegagalan dalam layanannya.
2. Membutuhkan waktu untuk memperbarui alamat IP
Jika sebuah situs web memiliki alamat IP yang berubah, DNS membutuhkan waktu untuk memperbarui informasinya sehingga nama domain tetap dapat diakses dengan alamat IP yang baru. Ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam akses ke situs web tersebut selama proses perbaruan berlangsung.
3. Menyimpan informasi yang tidak selalu akurat
Meskipun DNS dapat memperbarui informasi mengenai alamat IP secara dinamis, tidak selalu ada jaminan bahwa informasi yang tersimpan di dalamnya selalu akurat. Ini dapat menyebabkan kesalahan dalam mengakses sebuah situs web jika alamat IP yang tersimpan di dalam database DNS tidak sesuai dengan alamat IP yang sebenarnya.
4. Membutuhkan biaya untuk mendaftarkan nama domain
Untuk dapat menggunakan DNS, kita harus mendaftarkan nama domain unik yang akan digunakan oleh situs web kita. Namun, proses pendaftaran nama domain ini biasanya dibebankan dengan biaya tertentu yang harus dikeluarkan oleh pengguna.
5. Tidak dapat digunakan untuk mengakses semua jenis situs web
Meskipun DNS dapat digunakan untuk mengakses kebanyakan situs web di internet, ada beberapa jenis situs web yang tidak dapat diakses melalui DNS. Ada beberapa situs web yang menggunakan enkripsi atau situs web yang hanya dapat diakses dari jaringan tertentu.
Apa Saja Jenis-Jenis DNS Records?
Berikut adalah beberapa jenis DNS yang sering digunakan:
1. DNS Recursive
DNS Recursive merupakan jenis DNS yang paling sering digunakan. Sistem ini bekerja dengan mengirimkan permintaan ke server DNS yang terdekat untuk mencari alamat IP dari nama domain yang diketikkan.
Jika server DNS tidak dapat menemukan alamat IP yang sesuai, permintaan akan dialihkan ke server DNS lainnya hingga alamat IP ditemukan.
2. DNS Iterative
DNS Iterative merupakan jenis DNS yang hanya mengirimkan permintaan ke server DNS yang ditentukan, bukan ke server DNS yang terdekat seperti DNS Recursive.
Jika server DNS tidak dapat menemukan alamat IP yang sesuai, permintaan akan dikembalikan ke komputer yang mengirimkan permintaan tersebut sehingga komputer tersebut dapat mencoba mengirim permintaan ke server DNS lainnya.
3. DNS Root
DNS Root merupakan jenis DNS yang menyimpan informasi mengenai nama domain teratas di internet, seperti .com, .net, dan .org. Server DNS Root ini akan memberikan informasi mengenai server DNS yang dapat dikontak untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai nama domain yang diketikkan.
4. DNS Authority
DNS Authority merupakan jenis DNS yang menyimpan informasi mengenai nama domain yang terdaftar di bawah nama domain teratas, seperti google.com, facebook.com, dan lain-lain.
Server DNS Authority ini akan memberikan informasi mengenai alamat IP dari nama domain yang diketikkan kepada server DNS yang meminta informasi tersebut.
5. DNS Caching
DNS Caching merupakan jenis DNS yang menyimpan informasi mengenai nama domain dan alamat IP yang pernah dicari oleh komputer yang terhubung ke jaringan tersebut.
Dengan menggunakan DNS Caching, komputer dapat mengakses informasi yang sudah pernah dicari sebelumnya dengan lebih cepat, tanpa perlu mengirim permintaan ke server DNS lainnya.
Cara dan Contoh konfigurasi DNS
Untuk dapat mengkonfigurasi DNS, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:
- Tentukan alamat IP dan nama domain yang akan digunakan. Sebelum melakukan konfigurasi, pastikan bahwa Anda sudah memiliki alamat IP dan nama domain yang akan digunakan oleh situs web yang akan dibuat.
- Buka file konfigurasi DNS di sistem operasi yang digunakan. Biasanya, file konfigurasi DNS terletak di folder
/etc/
di sistem operasi Linux atauC:\Windows\System32\drivers\etc\
di sistem operasi Windows. - Tambahkan entri baru untuk nama domain dan alamat IP yang telah ditentukan. Format entri yang digunakan biasanya adalah
<alamat IP> <nama domain>
. Misalnya,192.168.1.100 example.com
. - Simpan file konfigurasi DNS dan restart layanan DNS. Setelah menambahkan entri baru, simpan file konfigurasi DNS dan restart layanan DNS agar perubahan yang telah dibuat dapat diterapkan.
- Cek konfigurasi DNS dengan menggunakan perintah ping. Untuk memastikan bahwa konfigurasi DNS sudah berhasil dilakukan, Anda dapat menggunakan perintah ping untuk mengirimkan sebuah permintaan ke server DNS. Jika server DNS dapat merespon permintaan dengan benar, berarti konfigurasi DNS sudah berhasil dilakukan.
Contoh konfigurasi DNS dapat dilihat di bawah ini:
Apa Perbedaan Antara DNS dan DNS Server?
DNS yaitu sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola nama domain dan menghubungkan nama domain dengan alamat IP dari sebuah situs web di internet.
Sedangkan DNS Server adalah server yang bertugas untuk mengelola dan menyimpan informasi mengenai nama domain dan alamat IP yang terdaftar di dalam DNS.
Perbedaan utama antara DNS dan DNS Server adalah bahwa DNS merupakan sebuah sistem yang mengelola nama domain dan menghubungkan nama domain dengan alamat IP, sedangkan DNS Server adalah komponen yang membentuk sistem DNS tersebut.
DNS Server bertugas untuk menyimpan informasi mengenai nama domain dan alamat IP, serta memberikan informasi tersebut kepada komputer yang meminta informasi mengenai nama domain tertentu.
Apa Ancaman Serangan Cyber pada DNS?
Ancaman serangan cyber pada DNS dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. DNS Spoofing
DNS Spoofing adalah serangan yang dilakukan dengan menyamarkan alamat IP dari sebuah situs web yang sebenarnya. Dengan melakukan ini, penyerang dapat mengarahkan pengguna ke situs web yang telah disamarkan.
Penjelasan Lengkap terkait DNS Spoofing bisa kamu lihat disini!
2. DNS Amplification Attack
DNS Amplification Attack adalah serangan yang dilakukan dengan mengirimkan permintaan DNS yang dipalsukan dari banyak sumber yang berbeda.
Dengan melakukan ini, penyerang dapat mengalirkan traffic ke server DNS yang ditargetkan, sehingga server tersebut akan mengalami kelebihan beban dan tidak dapat memberikan layanan yang handal kepada pengguna.
3. DNS Hijacking
DNS Hijacking adalah serangan yang dilakukan dengan mengambil alih kontrol atas server DNS yang ditargetkan.
Dengan melakukan ini, penyerang dapat mengubah entri DNS yang terdapat di dalam server tersebut. Pengguna yang mengakses situs web yang telah diubah akan diarahkan ke situs web yang telah dipersiapkan oleh penyerang.
Bagaimana Cara Mencegah Serangan Cyber pada DNS?
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah ancaman serangan cyber pada DNS:
1. Gunakan enkripsi DNS
Enkripsi DNS adalah teknik yang digunakan untuk mengenkripsi data yang dikirim melalui DNS. Hal tersebut menyebabkan data tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang.
Menggunakan enkripsi DNS, komunikasi server DNS dan komputer meminta informasi mengenai nama domain lebih aman dari serangan cyber.
2. Pasang firewall
Firewall adalah sistem yang bertugas memfilter traffic yang masuk atau keluar dari jaringan, hanya traffic yang diizinkan saja yang bisa melewatinya.
Dengan memasang firewall, Anda dapat membatasi akses ke server DNS agar hanya dapat diakses oleh komputer yang terdaftar sebagai pengguna yang sah.
3. Gunakan autentikasi DNS.
Autentikasi DNS adalah teknik yang digunakan untuk memverifikasi kebenaran dari sebuah permintaan DNS. Dengan menggunakan autentikasi, server DNS akan meminta tanda tangan digital dari komputer yang meminta informasi mengenai nama domain.
Sehingga server DNS hanya akan memberikan informasi kepada komputer yang telah diverifikasi sebagai pengguna yang sah.
4. Lakukan DNS traffic-filtering
Terakhir, cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah serangan cyber pada DNS terutama Spooing. Anda bisa menggunakan traffic-filtering telah terbukti dapat mengidentifikasi dan melawan serangan pada DNS.
Gunakan solusi keamanan siber yang memiliki filter DNS yang aktif seperti Heimdal™ Threat Prevention milik kami. Mesin filter ini dapat bekerja pada level DNS, HTTP, dan HTTPS untuk mencegah DNS Spoofing. Untuk informasi lengkapnya Anda bisa klik Heimdal™ Email Fraud Prevention.
Dapatkan Demo Heimdal Security Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!
- Stok Opname Gudang: Optimalkan Pengelolaan Stok - 02/03/2023
- Contoh Laporan Stock Opname Pada Perusahaan atau Retail - 25/01/2023
- Penjelasan Lengkap Laporan Stock Opname - 25/01/2023