Pengertian Barcode: Fungsi, Jenis, Manfaat, Produk dan lain-lain

Barcode adalah sebuah sistem penandaan yang menggunakan garis-garis horizontal dan vertikal yang terorganisir dengan rapi untuk menyimpan informasi tentang produk tertentu. Artikel ini akan menjelaskan artikel terkait Barcode.

Pengertian Barcode

Pengertian barcode adalah sebuah sistem penandaan yang menggunakan garis-garis horizontal dan vertikal yang teratur dengan rapi untuk menyimpan informasi tentang produk tertentu.
Menurut Britannica, barcode adalah sebuah sistem penandaan yang terdiri dari garis-garis paralel atau garis-garis berbeda lebar yang dicetak dan digunakan untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer. Garis-garis tersebut biasanya berwarna hitam di atas latar belakang putih, dan lebar dan jumlahnya bervariasi sesuai dengan aplikasinya.
Barcode biasa ditemukan pada kemasan produk yang kita beli di toko, dan dapat dibaca oleh mesin khusus yang disebut barcode reader. Barcode sangat berguna di dunia retail karena mempermudah proses pencatatan dan pengambilan keputusan bisnis.
Selain itu, barcode juga bisa ditemukan pada tiket transportasi, dokumen resmi, dan banyak lagi. Meskipun terlihat sederhana, barcode merupakan teknologi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari kita dan memiliki peranan yang tak ternilai dalam mengoptimalkan proses bisnis dan operasional.

Sejarah Barcode

Sejarah barcode bisa dibilang cukup panjang, bahkan sebelum adanya teknologi yang canggih seperti sekarang.

Ide awal tentang barcode muncul pada tahun 1932, ketika Norman Woodland dan Bernard Silver mengembangkan sebuah sistem penandaan yang menggunakan garis-garis horizontal dan vertikal yang teratur dengan rapi.

Namun, sistem tersebut tidak terlalu populer karena belum adanya teknologi yang canggih untuk membaca dan mengolah informasi yang disimpan dalam barcode tersebut.

Pada tahun 1950-an, IBM mulai mengembangkan sebuah sistem penandaan yang menggunakan teknologi laser dan kamera untuk membaca dan mengolah informasi yang disimpan dalam barcode.

Sistem tersebut dikenal dengan nama Universal Product Code (UPC) dan pertama kali digunakan pada tahun 1974 oleh toko-toko di Amerika Serikat.

Selanjutnya, pada tahun 1990-an, teknologi barcode semakin berkembang dengan munculnya QR code yang bisa dibaca dengan mudah melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi QR code reader.

QR code kini banyak digunakan untuk menyimpan informasi tentang website, nomor telepon, dan lain-lain yang dapat diakses dengan mudah melalui smartphone.

Sampai sekarang, barcode masih terus berkembang dan menjadi teknologi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari kita.

Barcode tidak hanya digunakan di dunia retail, melainkan juga di berbagai bidang lain seperti transportasi, dokumen resmi, dan banyak lagi.

Bagaimana Cara Kerja Barcode?

Barcode merupakan sebuah sistem penandaan yang menggunakan garis-garis horizontal dan vertikal yang teratur dengan rapi untuk menyimpan informasi tentang produk tertentu. Berikut ini adalah bagaimana cara kerja barcode:

1. Penyimpanan informasi

Informasi tentang produk yang akan ditandai dengan barcode pertama kali diinput ke dalam sistem. Informasi tersebut biasanya berupa nama produk, harga, tanggal kadaluarsa, dan lain-lain.

2. Konversi informasi ke barcode

Setelah informasi tentang produk tersimpan di dalam sistem, informasi tersebut kemudian dikonversi ke dalam barcode dengan menggunakan algoritma khusus. Algoritma tersebut akan mengubah informasi tersebut menjadi garis-garis horizontal dan vertikal yang teratur dengan rapi.

3. Penempelan barcode pada produk

Setelah barcode terbentuk, barcode tersebut kemudian ditempelkan pada produk yang akan ditandai. Penempelan barcode biasanya dilakukan dengan menggunakan printer khusus

Manfaat Barcode

Berikut beberapa manfaat penggunaan barcode, antara lain:

1. Mempermudah proses pencatatan dan pengambilan keputusan bisnis di dunia retail.

Dengan barcode, informasi tentang produk dapat dengan mudah dikumpulkan dan diolah, sehingga memudahkan pengambilan keputusan bisnis yang tepat.

2. Mempercepat proses check-out di toko

Dengan barcode, proses check-out di toko menjadi lebih cepat dan efisien karena tinggal menempelkan barcode pada produk yang akan dibeli, dan mesin akan secara otomatis mengisi harga dan jumlah produk yang dibeli.

3. Menyederhanakan proses inventaris

Dengan barcode, proses inventaris menjadi lebih mudah karena tinggal menempelkan barcode pada produk yang sudah terdaftar di sistem, dan sistem akan secara otomatis menghitung jumlah produk yang ada.

4. Mempermudah proses pengiriman

Dengan barcode, proses pengiriman menjadi lebih mudah karena informasi tentang produk yang dikirim dapat dengan mudah dikumpulkan dan diolah melalui barcode, sehingga memudahkan proses pengiriman yang tepat.

5. Mengurangi kemungkinan kesalahan

Dengan barcode, kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan dan pengambilan keputusan bisnis menjadi lebih kecil karena informasi yang tersimpan dalam barcode sudah teruji keakuratan dan kelengkapannya.

Fungsi Barcode

1. Menyimpan informasi tentang produk

Barcode dapat menyimpan informasi tentang produk seperti nama, harga, tanggal kadaluarsa, dan lain-lain. Dengan demikian, barcode bisa digunakan sebagai alat untuk mempermudah proses pencatatan dan pengambilan keputusan bisnis di dunia retail.

2. Mempermudah proses check-out di toko

Barcode juga bisa digunakan untuk mempercepat proses check-out di toko. Dengan menempelkan barcode pada produk yang akan dibeli, mesin akan secara otomatis mengisi harga dan jumlah produk yang dibeli, sehingga memudahkan proses pembayaran.

3. Mempermudah proses inventaris

Barcode juga bisa digunakan untuk mempermudah proses inventaris. Dengan menempelkan barcode pada produk yang sudah terdaftar di sistem, sistem akan secara otomatis menghitung jumlah produk yang ada, sehingga memudahkan proses pengelolaan inventaris.

4. Mempermudah proses pengiriman

Barcode juga bisa digunakan untuk mempermudah proses pengiriman. Dengan menempelkan barcode pada produk yang dikirim, informasi tentang produk yang dikirim dapat dengan mudah dikumpulkan dan diolah, sehingga memudahkan proses pengiriman yang tepat.

5. Mengurangi kemungkinan kesalahan

Selain itu, barcode juga bisa digunakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan dan pengambilan keputusan bisnis. Informasi yang tersimpan dalam barcode sudah teruji keakuratan dan kelengkapannya, sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan.

Jenis-Jenis Barcode

Ada beberapa jenis barcode yang biasa digunakan, di antaranya adalah:

1. Barcode linear (1D)

Pertama, Barcode linear adalah jenis barcode yang terdiri dari garis-garis horizontal dan vertikal yang teratur dengan rapi. Barcode linear biasa ditemukan pada kemasan produk yang kita beli di toko.

2. Barcode matrix (2D)

Kedua,Barcode matrix adalah jenis barcode yang terdiri dari garis-garis horizontal, vertikal, dan diagonal yang teratur dengan rapi. Barcode matrix biasa digunakan untuk menyimpan informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan barcode linear.

3. QR code (Quick Response code)

Ketiga, QR code adalah jenis barcode matrix yang sangat populer saat ini. QR code biasa digunakan untuk menyimpan informasi tentang website, nomor telepon, dan lain-lain yang dapat diakses dengan mudah melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi QR code reader.

4. Barcode RFID (Radio Frequency Identification)

Keempat, Barcode RFID adalah jenis barcode yang menggunakan teknologi radio frequency untuk menyimpan dan membaca informasi. Barcode RFID biasa digunakan untuk menyimpan informasi tentang produk yang dikirim melalui jalur logistik.

Contoh Penggunaan Barcode

Barcode banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita, di antaranya adalah:

1. Industri retail

Barcode sering digunakan di industri retail untuk menyimpan informasi tentang produk yang dibeli di toko. Dengan menempelkan barcode pada produk yang akan dibeli, proses check-out di toko menjadi lebih cepat dan efisien karena tinggal menempelkan barcode pada produk yang akan dibeli, dan mesin akan secara otomatis mengisi harga dan jumlah produk yang dibeli.

2. Transportasi

Barcode juga banyak digunakan dalam transportasi, terutama untuk tiket kereta api atau pesawat. Dengan menempelkan barcode pada tiket, proses pemeriksaan tiket menjadi lebih cepat dan efisien karena tinggal memindai barcode pada tiket, dan mesin akan secara otomatis mengecek kevalidan tiket.

3. Dokumen resmi

Barcode juga bisa digunakan dalam dokumen resmi, seperti paspor atau SIM. Dengan menempelkan barcode pada dokumen tersebut, proses pemeriksaan dokumen menjadi lebih cepat dan efisien karena tinggal memindai barcode pada dokumen, dan sistem akan secara otomatis mengecek kevalidan dokumen.

4. Logistik

Barcode juga bisa digunakan dalam proses logistik, untuk menyimpan informasi tentang produk yang dikirim melalui jalur logistik. Dengan menempelkan barcode pada produk yang dikirim, informasi tentang produk yang dikirim dapat dengan mudah dikumpulkan dan diolah, sehingga memudahkan proses pengiriman yang tepat.

Contoh Penggunaan Barcode Untuk Manajemen Aset

Contoh Penggunaan Barcode Untuk Manajemen Aset

Barcode bisa digunakan untuk membantu dalam manajemen aset perusahaan dengan cara menyimpan informasi tentang aset yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Berikut ini adalah beberapa cara penggunaan barcode untuk manajemen aset perusahaan:

Menempelkan barcode pada aset

Barcode bisa ditempelkan pada aset yang sudah terdaftar di sistem untuk memudahkan proses inventaris aset. Dengan menempelkan barcode pada aset, sistem akan secara otomatis menghitung jumlah aset yang ada, sehingga memudahkan proses pengelolaan inventaris aset.

Memindai barcode saat pemeliharaan aset

Barcode juga bisa digunakan untuk mempermudah proses pemeliharaan aset. Dengan memindai barcode pada aset yang memerlukan perawatan atau perbaikan, informasi tentang aset yang memerlukan perawatan atau perbaikan bisa dengan mudah dikumpulkan dan diolah, sehingga memudahkan proses pemeliharaan aset.

Mencatat informasi tentang aset di sistem

Barcode juga bisa digunakan untuk mencatat informasi tentang aset yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi, seperti nama aset, jenis aset, harga aset, tanggal pembelian, dan lain-lain. Dengan demikian, informasi tentang aset bisa dengan mudah dikumpulkan dan diolah melalui barcode.

Rekomendasi Aplikasi Penggunaan Barcode Untuk Manajemen Aset Perusahaan

TAG Samurai merupakan aplikasi manajemen aset yang bisa digunakan untuk mengelola aset perusahaan secara terintegrasi. Aplikasi ini menyediakan fitur untuk mencatat aset, mengelola inventaris aset, dan memantau perawatan aset dengan menggunakan barcode jenis QR Code.

Apabila kamu ingin melihat lengkap fitur dari penggunaan barcode untuk manajemen, silahkan klik halaman Aplikasi Pengelolaan Aset Tetap Samurai!

Dapatkan Demo TAG Samurai Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!

Baca Juga: Penjelasan Pemilihan Barcode atau RFID

Perbedaan Antara Barcode atau QR Code

Berikut beberapa perbedaan antara barcode atau qr code, antara lain:

1. Bentuk

Barcode linear dan matrix terdiri dari garis-garis horizontal dan vertikal yang teratur dengan rapi, sementara QR code terdiri dari garis-garis horizontal, vertikal, dan diagonal yang teratur dengan rapi.

2. Kapasitas penyimpanan

Barcode linear biasanya hanya bisa menyimpan informasi yang sedikit, sementara barcode matrix dan QR code bisa menyimpan informasi yang lebih banyak.

3. Aksesibilitas

Barcode biasa dibaca dengan menggunakan barcode reader, sementara QR code bisa dibaca dengan mudah melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi QR code reader.

4. Penggunaan

Barcode biasa digunakan untuk menyimpan informasi tentang produk yang dibeli di toko, sementara QR code biasa digunakan untuk menyimpan informasi tentang website, nomor telepon, dan lain-lain yang dapat diakses dengan mudah melalui smartphone.

5. Keamanan

Barcode tidak memiliki fitur keamanan yang tinggi, sementara QR code bisa dienkripsi untuk meningkatkan keamanan informasi yang disimpan di dalamnya.

Referensi:

Britannica – Pattern Recognition Computer Science