Mengenal Lebih Jelas Apa itu Ransomware Leakware (Doxware)

Saat ini bisnis startup hingga menengah keatas, terus mengikuti perkembangan jaman yang semakin maju. Salah satunya itu adalah dunia digital yang terkoneksi dengan internet, sehingga semua perusahaan bertransformasi untuk bersaing. Selain itu juga, sudah menjadi kebutuhan sehari-hari pada masyarakat umumnya.

Kemajuan teknologi di digital ini, tentunya ada dampak baik dan buruk, contoh buruk seperti kejahatan dunia maya. Pada umumnya para pelaku cyber, menyebarkan virus untuk bisa mendapatkan data penting pengguna, dan bahkan bisa merusak device dengan menggunakan ransomware.

Virus komputer adalah sebuah program atau aplikasi dengan cara menggandakan serta menyebar secara diam-diam ke program dan data lain. Sedangkan, ransomware adalah perangkat lunak perusak (malware) dengan sasaran perangkat keras untuk bisa mendapatkan data dan informasi berharga dari pengguna.

Inilah menjadi permasalahan yang ada di tanah air, pada pengguna internet di era digital. Karena sudah banyak kasus serangan ransomware baik perorangan dan perusahaan, dimana perangkat komputer dan sistem mereka terinfeksi oleh serangan ransomware. Para penjahat cyber ini, bertujuan untuk bisa mendapatkan uang tebusan (ransom) agar korban bisa mendapatkan kode kunci.

Apakah Target Ransomware Adalah Perusahaan?

Apakah Target Ransomware Adalah Perusahaan

Sudah pasti, karena para pelaku kejahatan digital memiliki minat untuk mendapatkan uang dengan cara menyandera data atau informasi penting perusahaan-perusahaan di dunia, termasuk Indonesia melalui ransomware.

Dari setiap serangan jenis ransomware akan digenjatkan para pelaku untuk bisa menembus sistem keamanan IT pada setiap perusahaan. Mereka akan mencari celah kelemahan perusahaan-perusahaan tersebut untuk bisa menembus masuk dan melalukan pencurian data atau informasi penting.

Jangan heran, penjahat cyber tidak sekedar menargetkan perusahaan pada negara berkembang saja, melainkan perusahaan-perusahaan besar di negara maju seperti Amerika Serikat. Meskipun, perusahaan ternama dan terbesar memiliki teknologi IT yang canggih, namun dibalik semua itu masih bisa ditembus.

Mungkin dibeberapa perusahaan tertentu kurang memperhatikan sistem keamanan pada perangkat mereka, sehingga harus segera membuka pikirannya. Mengingat data maupun informasi didalam komputer, bisa dicuri dan disandera oleh para hacker/peretas. Lalu, bagaimana cara ransomware menyerang? Ikuti terus pembahasan ASDF.ID di bawah ini agar Anda memahami atas serangan ransomware jenis ini.

Begini Cara Ransomware Leakware (Doxware) Menyerang

Begini Cara Ransomware Leakware (Doxware) Menyerang

Untuk jenis ransomware ini jelas berbeda dari serangan ransomware lainnya, karena ransomware leakware (Doxware) tidak memblokir sistem komputer pada sasarannya. Namun, menyerang secara diam-diam untuk mengumpulkan informasi sensitif di sistem komputer.

Dengan mengumpulkan informasi tersebut, para pelaku kejahatan cyber akan menggunakan blackmail atau black campaign kepada korban. Setelah mendapatkan informasi sensitif, pelaku akan mengumpulkan di penyimpanan, di server ataupun mesin lain yang sudah terkena infeksi.

Kemudian, pelaku akan memberikan ancaman kepada korban, jika tidak membayar tebusan sesuai keingginannya akan mempublikasikan. Tentunya, kita tidak ingin hal tersebut terjadi kepada diri kita dan perusahaan, bukan?

Terdapat cara mengatasi ransomware, yaitu dengan meningkatkan sistem keamanan pada perangkat. Salah satunya itu dengan cara, menginstall antivirus terbaik yang mendukung dari serangan ransomware seperti Heimdal Ransomware Encryption Protection (REP).

Antivirus tersebut memiliki fitur terlengkap dalam permasalahan serangan ransomware, dan tampilannya pun bersahabat dan mudah dipahami. Sama halnya dengan antivirus pada umumnya, hanya saja yang menjadi perbedaan heimdal REP merupakan software anti ransomware. Dapatkan Demo Heimdal Security Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!

Kesimpulannya

Meskipun di dunia digital yang terkoneksi dengan internet, namun baik perorangan ataupun perusahaan belum memahami betul tingkat keamanan pada sistem perangkat mereka. Pastinya setiap perkembangan jaman dan maupun teknologi akan adanya keseimbangan dengan ekosistem yang terbentuk secara sendirinya. Jadi, mulai sekarang harus lebih waspada dan berhati-hati dari para pelaku tindak kejahatan cyber pada era digitalisasi ini.