Mengenal Apa Perbedaan Fixed Asset dan Inventory

Istilah fixed asset atau aset tetap dan inventory atau persediaan sering terdengar ketika menjalankan sebuah usaha. Terkadang banyak orang yang belum mengetahui perbedaan fixed asset dan inventory padahal ini merupakan istilah yang penting diketahui.

Kedua istilah tersebut merupakan elemen yang mempunyai peran penting untuk menjalankan sebuah bisnis. Karena untuk menjalankan bisnis pastinya selalu ada aset tetap ataupun persediaan namun hal tersebut dibedakan berdasarkan beberapa kategori.

Nah bagaimana penjelasan perbedaan fixed asset dan inventory?

Aset Tetap

Ringkasnya aset atau aktiva tetap merupakan sebuah peralatan atau barang dimiliki oleh perusahaan digunakan untuk menjalankan usaha agar bisa menghasilkan keuntungan. Aset tetap memiliki sifat jangka panjang dan biasanya tidak untuk dijual kembali dalam waktu dekat.

Aset Tetap

Asep tetap sendiri memiliki beberapa sifat yang menjadi ciri khas dalam penentuan kategori barang yang termasuk ke dalam aset tetap. Simak berikut ini beberapa macam sifat yang dimiliki oleh aktiva tetap.

  • Aset memiliki wujud yang terlihat fisiknya
  • Barang atau peralatan yang dibeli memiliki tujuan untuk tidak dijual kembali berbeda dengan barang dagangan
  • Aset bernilai rupiah dan bisa jadi mengalami peningkatan nilai seiring waktu, contohnya seperti aset bangunan atau tanah. Namun ada juga aset yang mengalami penurunan nilai, contohnya seperti kendaraan mesin dan lain sebagainya yang mengalami depresiasi.
  • Asep tetap memiliki nilai ekonomis minimal dalam jangka waktu 1 tahun.

Selain beberapa sifat diatas aset tetap dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu aset yang berwujud dan tidak berwujud. Misalnya untuk aset berwujud seperti gedung, tanah, kendaraan dan mesin, sedangkan untuk aset tidak berwujud seperti merek dagang, lisensi dan lainnya.

Inventory

Inventory

Inventori ringkasnya lebih mengacu terhadap barang dagangan, bahan dasar yang dimiliki oleh pengusaha untuk dijual kembali. Ada beberapa jenis inventory yang terdapat di dalam sebuah usaha, agar lebih jelasnya simak berikut ini beberapa jenis inventory.

1. Bahan Baku

Bahan Baku

Jika mengambil contoh untuk salah satu jenis usaha untuk pengusaha roti membutuhkan beberapa bahan baku seperti tepung, ragi dan isian roti. Bahan-bahan tersebut termasuk ke dalam bahan baku yang juga termasuk ke dalam jenis inventory perusahaan.

2. Bahan Yang Sedang Dikerjakan

Bahan Yang Sedang Dikerjakan

Selain itu ada juga jenis inventory yang masih dalam proses pengerjaan atau sedang dikerjakan, masih menjadi barang setengah jadi. Contohnya adalah roti yang sudah dibuat namun belum dipanggang atau dimasak sehingga belum menjadi barang jadi.

3. Barang Jadi

Ini merupakan barang atau produk akhir yang sudah jadi dan siap diterima atau dijuda pembeli setelah melewati proses tahapan pembuatan sampai pengecekan. Untuk pengusaha roti sendiri barang jadi atau produk terakhirnya adalah roti yang sudah dipanggang dan dikemas.

Barang Jadi

4. MRO

MRO sendiri adalah singkatan dari maintenance repairing and operating supplies, merupakan perawatan pemeliharaan mesin atau barang yang digunakan untuk menjalankan operasional usaha. Contohnya dalam usaha roti seperti sarung tangan, seragam pegawai dan lainnya.

MRO

5. Cycle Inventory

Ini merupakan persediaan yang dibuat untuk memenuhi siklus atau musim tertentu untuk bisa menyeimbangi permintaan pasar. Biasanya untuk setiap usaha memiliki musim permintaan pasar yang berbeda-beda dan memiliki produksi persediaan yang juga berbeda-beda.

Cycle Inventory

Agar sebuah perusahaan bisa melakukan kedua jenis manajemen aset tetap maupun persediaan tersebut perusahaan harus menggunakan teknologi modern. Contohnya seperti menggunakan aplikasi inventory barang berbasis web dari Tag Samurai.

Dengan mengetahui perbedaan fixed asset dan inventory pengusaha bisa lebih mudah untuk melakukan pencatatan apalagi jika menggunakan aplikasi manajemen inventory. Tag Samurai sendiri merupakan aplikasi yang bisa menjadi solusi bagi manajemen aset perusahaan.