Apa itu Tingkat Deteksi Virus?
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Deteksi Antivirus
1. Jenis malware yang dihadapi
- Virus adalah program komputer yang dapat menyebar dengan cara menyisipkan diri ke dalam program lainnya atau dokumen dan dapat menyebabkan kerusakan pada komputer.
- Trojan adalah program komputer yang dibuat untuk menyamar sebagai aplikasi atau dokumen yang biasa, namun sebenarnya dapat menyebabkan kerusakan pada komputer.
- Worm adalah program komputer yang dapat menyebar dengan cara menggunakan jaringan komputer atau internet untuk mengirimkan salinan diri ke komputer lain.
- Ransomware adalah program komputer yang dapat mengenkripsi file-file di komputer Anda dan menuntut uang tebusan agar file-file tersebut dapat dibuka kembali.
- Adware adalah program komputer yang dapat menampilkan iklan pop-up atau banner iklan saat Anda menjelajahi internet.
- Spyware adalah program komputer yang dapat mengumpulkan informasi tentang kegiatan Anda di internet tanpa sepengetahuan Anda. Spyware dapat menyebar melalui media penyimpanan seperti flash drive, email, atau melalui jaringan internet.
- Rootkit adalah program komputer yang dapat menyamar sebagai bagian dari sistem operasi komputer dan dapat menyebabkan kerusakan pada komputer.
- Phishing adalah taktik yang digunakan oleh penjahat cyber untuk mengelabui pengguna internet dengan mengirimkan email atau menyajikan situs web yang terlihat seperti situs web resmi.
2. Tingkat kemutakhiran malware
3. Kompatibilitas perangkat lunak antivirus dengan sistem operasi yang digunakan
4. Konfigurasi dan pengaturan antivirus
Bagaimana Software Antivirus Mendeteksi Malware?
1. Penggunaan definisi malware
Antivirus menyimpan daftar definisi malware yang telah diketahui sebelumnya. Ketika antivirus memeriksa file atau aplikasi, itu akan membandingkan kode atau atributnya dengan definisi malware yang tersimpan. Jika cocok dengan definisi malware, maka antivirus akan menandai file atau aplikasi tersebut sebagai malware dan menghapusnya.
2. Penggunaan heuristik
Heuristik adalah algoritma yang dapat menganalisis kode atau atribut file atau aplikasi yang tidak dikenal dan menentukan apakah terdapat indikasi malware atau tidak. Heuristik dapat meningkatkan kemampuan antivirus dalam mendeteksi malware yang baru muncul atau yang belum dikenal sebelumnya. Namun, heuristik juga dapat menghasilkan fals positif, yaitu file atau aplikasi yang ditandai sebagai malware padahal sebenarnya tidak.
3. Penggunaan teknik pemindaian berbasis tanda
Antivirus dapat mendeteksi malware dengan mencari tanda-tanda yang ditinggalkan oleh malware di komputer, seperti file yang tersembunyi atau perubahan yang terjadi pada registry. Jika tanda-tanda tersebut ditemukan, maka antivirus akan menandai file atau aplikasi yang terkait dengan tanda-tanda tersebut sebagai malware dan menghapusnya.
4. Penggunaan teknik pemindaian berbasis behavior
Antivirus dapat mendeteksi malware dengan mengamati tindakan yang dilakukan oleh file atau aplikasi yang diperiksa. Jika file atau aplikasi tersebut melakukan tindakan yang tidak biasa atau merusakan sistem, maka antivirus akan menandai file atau aplikasi tersebut sebagai malware dan menghapusnya.
5. Penggunaan teknik pemindaian berbasis sandi
Antivirus dapat mendeteksi malware dengan mencari sandi unik yang ditinggalkan oleh malware di komputer. Sandi tersebut disebut sebagai “fingerprint” atau “signature” dari malware tersebut.
Jika fingerprint atau signature tersebut ditemukan, maka antivirus akan menandai file atau aplikasi yang terkait dengan fingerprint atau signature tersebut sebagai malware dan menghapusnya.
Teknik Deteksi Virus Sebuah Anti Virus
- Metode deteksi berbasis tanda menggunakan file yang diperiksa untuk membuat sidik jari statis dari malware yang dikenal sebelumnya. Keterbatasan metode ini adalah tidak dapat mendeteksi malware baru yang tandanya belum dikembangkan.
- Analisis heuristik adalah metode yang dirancang untuk mengidentifikasi malware baru dengan memeriksa file secara statis untuk mencari perilaku mencurigakan tanpa kecocokan tanda yang tepat. Namun, metode ini dapat terkadang salah mendeteksi file yang sah sebagai file yang berbahaya.
- Metode deteksi berdasarkan perilaku lebih didasarkan pada pengamatan dan mencoba mengidentifikasi malware dengan mencari tindakan yang tidak biasa atau merusak sistem.
- Sedangkan deteksi berbasis cloud dapat mengidentifikasi malware dengan mengumpulkan data dari komputer yang dilindungi sambil menganalisisnya di infrastruktur penyedia, alih-alih melakukan analisis lokal.
1. Menggunakan tes indepeden
Tes indepeden adalah tes yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi yang tidak terkait dengan pembuat antivirus. Tes indepeden ini biasanya menggunakan kumpulan malware yang terkurasi dan terverifikasi yang disebut sebagai “tes bed”.
Untuk menguji kemampuan antivirus dalam mendeteksi dan menghapus malware. Hasil tes indepeden ini dapat dijadikan acuan dalam memilih antivirus yang tepat.
2. Membandingkan peringkat antivirus
Peringkat antivirus adalah nilai yang diberikan oleh lembaga atau organisasi yang menguji kemampuan antivirus dalam mendeteksi dan menghapus malware. Anda dapat membandingkan peringkat antivirus yang tersedia di internet untuk mengetahui antivirus mana yang memiliki tingkat deteksi terbaik.
3. Membaca ulasan pengguna
Ulasan pengguna dapat memberikan informasi yang berguna tentang kemampuan antivirus dalam mendeteksi dan menghapus malware.
Anda dapat membaca ulasan pengguna di forum atau situs web yang menyediakan review antivirus untuk mengetahui pendapat pengguna lain tentang antivirus yang Anda pertimbangkan.
4. Mencoba sendiri
Anda juga dapat mencoba antivirus yang Anda pertimbangkan dengan mengunduh versi percobaannya atau menggunakan versi gratis yang tersedia. Dengan mencoba antivirus tersebut sendiri, Anda dapat melihat langsung kemampuan antivirus dalam mendeteksi dan menghapus malware.
Namun, perlu diingat bahwa hasil yang didapat dari mencoba sendiri tidak selalu dapat dijadikan acuan yang akurat karena tidak menggunakan tes bed yang terkurasi dan terverifikasi seperti tes indepeden.
Baca Juga: Perbandingan Antivirus dan Antimalware
Cara Meningkatkan Tingkat Deteksi Antivirus
1. Memperbarui antivirus secara teratur
Pastikan bahwa antivirus yang Anda gunakan terus-menerus diperbarui dengan definisi baru agar dapat mendeteksi malware yang baru muncul.
2. Menggunakan fitur tambahan
Beberapa antivirus menyediakan fitur tambahan seperti perlindungan dari phishing dan ransomware yang dapat meningkatkan kemampuan antivirus dalam menangani ancaman keamanan.
Anda dapat mengaktifkan fitur tambahan ini dengan meng-upgrade ke versi yang lebih tinggi atau dengan membeli versi berbayar antivirus.
3. Mengubah pengaturan deteksi
Anda dapat mengubah pengaturan deteksi antivirus sesuai kebutuhan dengan membuka pengaturan antivirus dan mengakses menu deteksi. Misalnya, jika Anda mengatur pengaturan deteksi antivirus pada tingkat yang lebih tinggi, maka kemampuan antivirus dalam mendeteksi malware akan lebih baik.
Namun, perlu diingat bahwa mengatur pengaturan deteksi antivirus pada tingkat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya fals positif, yaitu file atau aplikasi yang ditandai sebagai malware padahal sebenarnya tidak.
4. Mengikuti praktik-praktik keamanan yang baik
Langkah selanjutnya adalah mengikuti praktik-praktik keamanan yang baik seperti menghindari mengklik tautan yang tidak dikenal atau mengunduh file dari sumber yang tidak dapat dipercaya dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi oleh malware.
5. Menggunakan lebih dari satu lapis perlindungan
Terakhir, menggunakan lebih dari satu lapis perlindungan seperti firewall, antivirus, dan perlindungan web dapat meningkatkan keamanan komputer Anda dari ancaman malware.
Jika satu lapis perlindungan gagal mendeteksi atau menghapus malware, maka lapis perlindungan lainnya dapat membantu menangani ancaman tersebut.
Panduan Perlindungan Terhadap Malware Jenis Terbaru
Untuk menjaga keamanan komputer Anda dari ancaman malware jenis terbaru, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, di antaranya adalah:
1. Menjaga sistem operasi dan perangkat lunak terbaru
Pastikan bahwa sistem operasi dan perangkat lunak yang Anda gunakan ter-update dengan versi terbaru. Versi terbaru biasanya menyertakan patch keamanan yang dapat membantu menangani ancaman malware jenis terbaru.
2. Menghindari mengklik tautan yang tidak dikenal
Jangan mengklik tautan yang tidak dikenal atau yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal. Tautan tersebut dapat mengarahkan Anda ke situs web yang berbahaya yang dapat menginfeksi komputer Anda dengan malware jenis terbaru.
3. Menghindari mengunduh file dari sumber yang tidak dapat dipercaya
Jangan mengunduh file dari sumber yang tidak dapat dipercaya seperti situs web yang tidak terkenal atau email spam. File tersebut dapat mengandung malware jenis terbaru yang dapat menginfeksi komputer Anda.
4. Menggunakan software antivirus yang terpercaya
Pastikan bahwa antivirus yang Anda gunakan memiliki tingkat deteksi yang tinggi dan terus-menerus diperbarui dengan definisi baru untuk mendeteksi malware jenis terbaru.
5. Menggunakan lebih dari satu lapis perlindungan
Menggunakan lebih dari satu lapis perlindungan seperti firewall, antivirus, dan perlindungan web dapat meningkatkan keamanan komputer Anda dari ancaman malware jenis terbaru.
Baca juga: Mencegah Ancaman Cyber : Pahami 5 Aspek Keamanan Jaringan
Rekomendasi Antivirus dengan Tingkat Deteksi Virus Tinggi
Dapatkan Demo Heimdal Security Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!
Baca juga: Mengapa Aset Tetap Perlu Disusutkan? Berikut Penjelasannya
- Ransomware Android: Cara Kerja dan Cara Mencegahnya - 13/02/2022
- Risiko Cyber Security Pada NFT - 31/01/2022
- Ransomware Darkside - 30/01/2022