Tingkat Deteksi Antivirus: Cara Cek dan Meningkatkannya

Antivirus merupakan salah satu alat yang sangat penting bagi keamanan komputer Anda. Salah satu fitur utama yang harus dimiliki adalah tingkat deteksi antivirus yang baik. Tingkat deteksi mengacu pada kemampuan untuk mengidentifikasi dan menghapus virus, malware, dan bahaya lainnya yang mungkin menyerang komputer Anda.
Hal ini sangat penting untuk dipahami oleh pengguna komputer, karena tingkat deteksi rendah dapat mengakibatkan komputer terinfeksi oleh virus yang dapat merusak sistem dan menyebabkan kehilangan data penting. Oleh karena itu, penting untuk memahami tingkat deteksi virus dan cara memilih antivirus yang tepat sesuai kebutuhan Anda.

Apa itu Tingkat Deteksi Virus?

Tingkat deteksi antivirus adalah ukuran kemampuan antivirus dalam mengidentifikasi dan menghapus virus, malware, dan bahaya lainnya yang mungkin menyerang komputer.
Pada umumnya tingkat deteksi ini diukur dalam persentase, yang menunjukkan seberapa baik antivirus dapat mendeteksi dan membersihkan komputer dari ancaman yang ada.
Semakin tinggi persentase tingkat deteksi antivirus, semakin baik kemampuan antivirus tersebut dalam menangani ancaman keamanan. Namun, tingkat deteksi yang tinggi tidak selalu menjamin keamanan yang sempurna, karena ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan antivirus dalam menangani ancaman.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Deteksi Antivirus

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Deteksi Antivirus

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat deteksi antivirus adalah:

1. Jenis malware yang dihadapi

Terdapat berbagai jenis malware yang dapat menyerang komputer Anda, diantaranya adalah:
  1. Virus adalah program komputer yang dapat menyebar dengan cara menyisipkan diri ke dalam program lainnya atau dokumen dan dapat menyebabkan kerusakan pada komputer.
  2. Trojan adalah program komputer yang dibuat untuk menyamar sebagai aplikasi atau dokumen yang biasa, namun sebenarnya dapat menyebabkan kerusakan pada komputer.
  3. Worm adalah program komputer yang dapat menyebar dengan cara menggunakan jaringan komputer atau internet untuk mengirimkan salinan diri ke komputer lain.
  4. Ransomware adalah program komputer yang dapat mengenkripsi file-file di komputer Anda dan menuntut uang tebusan agar file-file tersebut dapat dibuka kembali.
  5. Adware adalah program komputer yang dapat menampilkan iklan pop-up atau banner iklan saat Anda menjelajahi internet.
  6. Spyware adalah program komputer yang dapat mengumpulkan informasi tentang kegiatan Anda di internet tanpa sepengetahuan Anda. Spyware dapat menyebar melalui media penyimpanan seperti flash drive, email, atau melalui jaringan internet.
  7. Rootkit adalah program komputer yang dapat menyamar sebagai bagian dari sistem operasi komputer dan dapat menyebabkan kerusakan pada komputer.
  8. Phishing adalah taktik yang digunakan oleh penjahat cyber untuk mengelabui pengguna internet dengan mengirimkan email atau menyajikan situs web yang terlihat seperti situs web resmi.
Setiap jenis malware memiliki tingkat kebaruan dan tingkat kesulitan yang berbeda dalam mendeteksi dan menghapusnya.
Antivirus yang mampu mendeteksi dan menghapus seluruh jenis malware dengan tingkat deteksi yang tinggi akan lebih baik daripada antivirus yang hanya mampu mendeteksi beberapa jenis malware saja.
Oleh karena itu, penting untuk memilih antivirus yang mampu mendeteksi seluruh jenis malware dengan tingkat deteksi yang tinggi.

2. Tingkat kemutakhiran malware

Tingkat kebaruan malware mengacu pada seberapa baru malware tersebut muncul di dunia maya. Malware yang baru muncul biasanya lebih sulit dideteksi oleh antivirus dibandingkan dengan malware yang sudah lama ada.
Hal ini karena antivirus harus terus-menerus diperbarui dengan definisi baru untuk dapat mendeteksi malware yang baru muncul. Jika antivirus tidak diperbarui dengan cepat, maka kemampuannya dalam mendeteksi malware baru akan berkurang.
Oleh karena itu, penting untuk memilih antivirus yang mampu memperbarui definisi malware dengan cepat sehingga dapat mendeteksi malware yang baru muncul dengan tingkat deteksi yang tinggi.
Beberapa antivirus juga menawarkan fitur pemindaian otomatis yang dapat memeriksa sistem secara berkala untuk menemukan malware yang baru muncul. Fitur ini sangat berguna dalam menjaga keamanan komputer Anda dari ancaman terbaru.

3. Kompatibilitas perangkat lunak antivirus dengan sistem operasi yang digunakan

Kompatibilitas perangkat lunak antivirus dengan sistem operasi yang digunakan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam memilih antivirus.
Antivirus harus kompatibel dengan sistem operasi yang digunakan agar dapat bekerja dengan baik. Jika antivirus tidak kompatibel dengan sistem operasi yang digunakan, maka kemampuannya dalam mendeteksi dan menghapus malware akan terbatas.
Untuk mengetahui apakah antivirus yang akan Anda gunakan kompatibel dengan sistem operasi yang Anda gunakan, Anda dapat memeriksa informasi yang disediakan oleh pembuat antivirus tersebut.
Biasanya, pembuat antivirus akan memberikan informasi tentang sistem operasi yang didukung oleh antivirus tersebut. Anda juga dapat memeriksa ulasan dan peringkat antivirus yang tersedia di internet untuk mengetahui apakah antivirus tersebut kompatibel dengan sistem operasi yang Anda gunakan.
Selain itu, pastikan juga bahwa sistem operasi yang Anda gunakan memenuhi persyaratan sistem yang ditetapkan oleh pembuat antivirus. Jika sistem operasi yang Anda gunakan tidak memenuhi persyaratan sistem yang ditetapkan, maka antivirus mungkin tidak akan bekerja dengan baik atau bahkan tidak dapat diinstall sama sekali.

4. Konfigurasi dan pengaturan antivirus

Bagaimana antivirus dikonfigurasi dan diatur dapat mempengaruhi tingkat deteksi yang dihasilkan. Sebagai contoh, jika pengaturan deteksi antivirus ditetapkan pada tingkat yang lebih rendah, maka kemampuan antivirus dalam mendeteksi malware akan berkurang. Sebaliknya, jika pengaturan deteksi antivirus ditetapkan pada tingkat yang lebih tinggi, maka kemampuan antivirus dalam mendeteksi malware akan lebih baik.
Untuk mengoptimalkan kemampuan antivirus dalam mendeteksi malware, Anda dapat mengubah pengaturan deteksi antivirus sesuai kebutuhan. Umumnya, antivirus menyediakan pengaturan deteksi yang dapat diubah, seperti pengaturan deteksi malware, pengaturan deteksi phishing, dan pengaturan deteksi ransomware. Anda dapat mengubah pengaturan deteksi ini sesuai kebutuhan dengan membuka pengaturan antivirus dan mengakses menu deteksi.
Selain itu, Anda juga dapat mengaktifkan fitur tambahan seperti perlindungan dari phishing dan ransomware untuk meningkatkan kemampuan antivirus dalam menangani ancaman keamanan. Fitur tambahan ini biasanya tersedia dalam antivirus yang memiliki versi berbayar atau dapat diaktifkan dengan meng-upgrade ke versi yang lebih tinggi.
Pastikan juga bahwa antivirus yang Anda gunakan terus-menerus diperbarui dengan definisi baru agar dapat mendeteksi malware yang baru muncul dengan tingkat deteksi yang tinggi.

Bagaimana Software Antivirus Mendeteksi Malware?

Bagaimana Software Antivirus Mendeteksi Malware

Software antivirus dapat mendeteksi malware dengan menggunakan beberapa cara, di antaranya adalah:

1. Penggunaan definisi malware

Antivirus menyimpan daftar definisi malware yang telah diketahui sebelumnya. Ketika antivirus memeriksa file atau aplikasi, itu akan membandingkan kode atau atributnya dengan definisi malware yang tersimpan. Jika cocok dengan definisi malware, maka antivirus akan menandai file atau aplikasi tersebut sebagai malware dan menghapusnya.

2. Penggunaan heuristik

Heuristik adalah algoritma yang dapat menganalisis kode atau atribut file atau aplikasi yang tidak dikenal dan menentukan apakah terdapat indikasi malware atau tidak. Heuristik dapat meningkatkan kemampuan antivirus dalam mendeteksi malware yang baru muncul atau yang belum dikenal sebelumnya. Namun, heuristik juga dapat menghasilkan fals positif, yaitu file atau aplikasi yang ditandai sebagai malware padahal sebenarnya tidak.

3. Penggunaan teknik pemindaian berbasis tanda

Antivirus dapat mendeteksi malware dengan mencari tanda-tanda yang ditinggalkan oleh malware di komputer, seperti file yang tersembunyi atau perubahan yang terjadi pada registry. Jika tanda-tanda tersebut ditemukan, maka antivirus akan menandai file atau aplikasi yang terkait dengan tanda-tanda tersebut sebagai malware dan menghapusnya.

4. Penggunaan teknik pemindaian berbasis behavior

Antivirus dapat mendeteksi malware dengan mengamati tindakan yang dilakukan oleh file atau aplikasi yang diperiksa. Jika file atau aplikasi tersebut melakukan tindakan yang tidak biasa atau merusakan sistem, maka antivirus akan menandai file atau aplikasi tersebut sebagai malware dan menghapusnya.

5. Penggunaan teknik pemindaian berbasis sandi

Antivirus dapat mendeteksi malware dengan mencari sandi unik yang ditinggalkan oleh malware di komputer. Sandi tersebut disebut sebagai “fingerprint” atau “signature” dari malware tersebut.

Jika fingerprint atau signature tersebut ditemukan, maka antivirus akan menandai file atau aplikasi yang terkait dengan fingerprint atau signature tersebut sebagai malware dan menghapusnya.

Antivirus juga dapat bekerja secara bersama-sama dengan teknik-teknik di atas untuk mendeteksi malware dengan lebih efektif.
Namun, tidak ada metode yang sempurna dalam mendeteksi malware, sehingga penting untuk terus-menerus memperbarui antivirus Anda dengan definisi baru dan mengikuti praktik-praktik keamanan yang baik untuk menjaga keamanan komputer Anda dari ancaman malware.

Teknik Deteksi Virus Sebuah Anti Virus

Teknik Deteksi Virus Sebuah Anti Virus

Perlu diketahui bahwa tidak semua produk antivirus menawarkan tingkat perlindungan yang sama terhadap malware. Setiap produk antivirus mungkin memiliki fitur khusus atau tambahan yang mempengaruhi kemampuannya dalam mendeteksi dan menghapus malware.
Beberapa metode yang digunakan oleh antivirus untuk mendeteksi malware antara lain adalah metode deteksi berbasis tanda, analisis heuristik, deteksi berdasarkan perilaku, dan deteksi berbasis cloud.
  • Metode deteksi berbasis tanda menggunakan file yang diperiksa untuk membuat sidik jari statis dari malware yang dikenal sebelumnya. Keterbatasan metode ini adalah tidak dapat mendeteksi malware baru yang tandanya belum dikembangkan.
  • Analisis heuristik adalah metode yang dirancang untuk mengidentifikasi malware baru dengan memeriksa file secara statis untuk mencari perilaku mencurigakan tanpa kecocokan tanda yang tepat. Namun, metode ini dapat terkadang salah mendeteksi file yang sah sebagai file yang berbahaya.
  • Metode deteksi berdasarkan perilaku lebih didasarkan pada pengamatan dan mencoba mengidentifikasi malware dengan mencari tindakan yang tidak biasa atau merusak sistem.
  • Sedangkan deteksi berbasis cloud dapat mengidentifikasi malware dengan mengumpulkan data dari komputer yang dilindungi sambil menganalisisnya di infrastruktur penyedia, alih-alih melakukan analisis lokal.

Bagaimana Cara Mengukur Tingkat Deteksi Antivirus?

 

Tingkat deteksi antivirus adalah seberapa baik kemampuan antivirus dalam mendeteksi dan menghapus malware. Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat deteksi antivirus, di antaranya adalah:

1. Menggunakan tes indepeden

Tes indepeden adalah tes yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi yang tidak terkait dengan pembuat antivirus. Tes indepeden ini biasanya menggunakan kumpulan malware yang terkurasi dan terverifikasi yang disebut sebagai “tes bed”.

Untuk menguji kemampuan antivirus dalam mendeteksi dan menghapus malware. Hasil tes indepeden ini dapat dijadikan acuan dalam memilih antivirus yang tepat.

2. Membandingkan peringkat antivirus

Peringkat antivirus adalah nilai yang diberikan oleh lembaga atau organisasi yang menguji kemampuan antivirus dalam mendeteksi dan menghapus malware. Anda dapat membandingkan peringkat antivirus yang tersedia di internet untuk mengetahui antivirus mana yang memiliki tingkat deteksi terbaik.

3. Membaca ulasan pengguna

Ulasan pengguna dapat memberikan informasi yang berguna tentang kemampuan antivirus dalam mendeteksi dan menghapus malware.

Anda dapat membaca ulasan pengguna di forum atau situs web yang menyediakan review antivirus untuk mengetahui pendapat pengguna lain tentang antivirus yang Anda pertimbangkan.

4. Mencoba sendiri

Anda juga dapat mencoba antivirus yang Anda pertimbangkan dengan mengunduh versi percobaannya atau menggunakan versi gratis yang tersedia. Dengan mencoba antivirus tersebut sendiri, Anda dapat melihat langsung kemampuan antivirus dalam mendeteksi dan menghapus malware.

Namun, perlu diingat bahwa hasil yang didapat dari mencoba sendiri tidak selalu dapat dijadikan acuan yang akurat karena tidak menggunakan tes bed yang terkurasi dan terverifikasi seperti tes indepeden.

Baca Juga: Perbandingan Antivirus dan Antimalware

Cara Meningkatkan Tingkat Deteksi Antivirus

Cara Meningkatkan Tingkat Deteksi Antivirus

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat deteksi antivirus, di antaranya adalah:

1. Memperbarui antivirus secara teratur

Pastikan bahwa antivirus yang Anda gunakan terus-menerus diperbarui dengan definisi baru agar dapat mendeteksi malware yang baru muncul.

2. Menggunakan fitur tambahan

Beberapa antivirus menyediakan fitur tambahan seperti perlindungan dari phishing dan ransomware yang dapat meningkatkan kemampuan antivirus dalam menangani ancaman keamanan.

Anda dapat mengaktifkan fitur tambahan ini dengan meng-upgrade ke versi yang lebih tinggi atau dengan membeli versi berbayar antivirus.

3. Mengubah pengaturan deteksi

Anda dapat mengubah pengaturan deteksi antivirus sesuai kebutuhan dengan membuka pengaturan antivirus dan mengakses menu deteksi. Misalnya, jika Anda mengatur pengaturan deteksi antivirus pada tingkat yang lebih tinggi, maka kemampuan antivirus dalam mendeteksi malware akan lebih baik.

Namun, perlu diingat bahwa mengatur pengaturan deteksi antivirus pada tingkat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya fals positif, yaitu file atau aplikasi yang ditandai sebagai malware padahal sebenarnya tidak.

4. Mengikuti praktik-praktik keamanan yang baik

Langkah selanjutnya adalah mengikuti praktik-praktik keamanan yang baik seperti menghindari mengklik tautan yang tidak dikenal atau mengunduh file dari sumber yang tidak dapat dipercaya dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi oleh malware.

5. Menggunakan lebih dari satu lapis perlindungan

Terakhir, menggunakan lebih dari satu lapis perlindungan seperti firewall, antivirus, dan perlindungan web dapat meningkatkan keamanan komputer Anda dari ancaman malware.

Jika satu lapis perlindungan gagal mendeteksi atau menghapus malware, maka lapis perlindungan lainnya dapat membantu menangani ancaman tersebut.

Panduan Perlindungan Terhadap Malware Jenis Terbaru

Panduan Perlindungan Terhadap Malware Jenis Terbaru

Untuk menjaga keamanan komputer Anda dari ancaman malware jenis terbaru, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, di antaranya adalah:

1. Menjaga sistem operasi dan perangkat lunak terbaru

Pastikan bahwa sistem operasi dan perangkat lunak yang Anda gunakan ter-update dengan versi terbaru. Versi terbaru biasanya menyertakan patch keamanan yang dapat membantu menangani ancaman malware jenis terbaru.

2. Menghindari mengklik tautan yang tidak dikenal

Jangan mengklik tautan yang tidak dikenal atau yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal. Tautan tersebut dapat mengarahkan Anda ke situs web yang berbahaya yang dapat menginfeksi komputer Anda dengan malware jenis terbaru.

3. Menghindari mengunduh file dari sumber yang tidak dapat dipercaya

Jangan mengunduh file dari sumber yang tidak dapat dipercaya seperti situs web yang tidak terkenal atau email spam. File tersebut dapat mengandung malware jenis terbaru yang dapat menginfeksi komputer Anda.

4. Menggunakan software antivirus yang terpercaya

Pastikan bahwa antivirus yang Anda gunakan memiliki tingkat deteksi yang tinggi dan terus-menerus diperbarui dengan definisi baru untuk mendeteksi malware jenis terbaru.

5. Menggunakan lebih dari satu lapis perlindungan

Menggunakan lebih dari satu lapis perlindungan seperti firewall, antivirus, dan perlindungan web dapat meningkatkan keamanan komputer Anda dari ancaman malware jenis terbaru.

Baca juga: Mencegah Ancaman Cyber : Pahami 5 Aspek Keamanan Jaringan

Rekomendasi Antivirus dengan Tingkat Deteksi Virus Tinggi

Heimdal adalah aplikasi antivirus dan malware yang dapat membantu melindungi komputer Anda dari ancaman malware seperti virus, ransomware, dan lain sebagainya.
Antivirus Software Heimdal menyediakan fitur-fitur seperti deteksi malware dan phishing, perlindungan real-time, dan perlindungan dari ransomware yang dapat membantu meningkatkan keamanan komputer Anda.
Untuk tingkat deteksi antivirus, Heimdal memiliki tingkat deteksi yang cukup tinggi.
Selain itu, Heimdal juga terus-menerus diperbarui dengan definisi baru agar dapat mendeteksi malware yang baru muncul.
Dari sisi kemudahan penggunaan, Heimdal cukup mudah digunakan dengan interface yang sederhana dan mudah dipahami. Anda dapat mengatur pengaturan antivirus sesuai kebutuhan dengan membuka pengaturan Heimdal dan mengakses menu deteksi.
CTA ASDF Heimdal