Negara Indonesia termasuk negara hukum dimana setiap perilaku harus didasarkan pada hukum. Di perusahaan perlu dilakukan legal audit atau audit hukum untuk memantau kondisi perusahaan dan Mengapa legal audit diperlukan dalam aset public serta apa saja tujuannya?
Apa Itu Legal Audit?
Legal Audit adalah kegiatan pemeriksaan secara menyeluruh, detail, dan seksama dari segi hukum yang dilakukan oleh Konsultan Hukum terhadap perusahaan.
Dalam pemeriksaannya, berguna untuk memperoleh informasi dan fakta keadaan perusahaan. Yang dimaksud dengan keadaan perusahaan disini adalah apakah perusahaan tersebut “sehat” secara hukum atau mengalami masalah.
Dengan demikian, konsultan hukum dapat memberikan solusi jika adanya masalah terkait dengan hukum setelah dilakukannya Legal Audit.
Hasil dari kegiatan ini berbentuk laporan yang memuat fakta, keterangan, dan berbagai informasi lainnya tentang aspek hukum dari perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, Legal Audit menjadi hal penting untuk dilakukan di perusahaan untuk mengatur asset management.
Tujuan Legal Audit
Setelah mengetahui pengertian Legal Audit, Anda juga perlu tahu apa saja tujuan Legal Audit. Biasanya dibutuhkan oleh perusahaan yang mengalami hal berikut:
- Perusahaan yang melakukan IPO.
- Perusahaan yang melakukan merger. Beserta konsolidasi dan akuisisi.
- Perusahaan yang transaksi kredit sindikasi.
- Perusahaan yang akan dijual ke pihak lainnya. Audit hukum ini dilaksanakan oleh pihak yang ingin membeli perusahaan tersebut untuk mengetahui apakah perusahaan “aman” dari segi hukum atau tidak.
Legal Audit memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhannya. Berikut tujuan umumnya:
- Memperoleh status hukum yang jelas terhadap perusahaannya. Hal ini karena adanya dokumen laporan yang diaudit sehingga bisa mengetahui apakah perusahaan tersebut memiliki status hukum yang jelas atau tidak.
- Mengetahui legalitas perusahaan/badan hukum/badan usaha. Jika perusahaan setelah diperiksa sudah memenuhi syarat hukum dan legal maka ini akan memudahkan perkembangan bisnis Anda.
- Memberikan pandangan hukum dalam suatu kebijakan yang diterapkan di perusahaan. Setelah dilakukan audit pihak konsultan bisa memberikan masukan dan kepastian hukum untuk mengatasi masalah kebijakan perusahaan yang kurang tepat.
Ruang Lingkup
Berikut adalah beberapa topik atau ruang lingkup Legal Audit yang umumnya dibahas:
- Pilihan dan struktur badan usaha/hukum.
- Akta direksi.
- Perlindungan kekayaan intelektual.
- Metode pemasaran.
- Perencanaan kawasan.
- Pertanggungan asuransi.
- Perjanjian kerja.
- Kepatuhan hukum.
- Hukum Lingkungan.
Selain topik tersebut, ada beberapa ruang lingkup lain yang lebih luas karena setiap bisnis memiliki jenis masalah berbeda-beda.
Legal Audit Untuk Aset Publik
Dengan dilakukan Legal Audit, maka status penguasaan dan bukti legal terhadap aset menjadi jelas. Hal ini akan menghindari risiko permasalahan terkait dengan aset di kemudian hari.
Aset yang dilindungi dalam Legal Audit tidak hanya berasal dari aset perusahaan tetapi juga dari aset publik.
Adapun aset publik adalah aset yang dimiliki oleh negara, contohnya adalah aset daerah. Aset daerah perlu dikelola dengan baik agar efisien dan efektif dalam perencanaan dan pendistribusiannya.
Alasan mengapa kegiatan audit diperlukan dalam aset publik agar bisa membawa pemerintah pusat dan daerah untuk lebih waspada dan peka melengkapi dokumen dan bukti kepemilikan aset-aset publik.
Dengan demikian, aset-aset yang digunakan oleh publik berada dalam pengawasan dari pemerintah. Ini akan berguna untuk melindungi aset dan menghindari adanya risiko dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin menguasai aset publik.
Pemerintah perlu melakukan Legal Audit untuk keabsahan kepemilikan lengkap dan mengurangi adanya perselisihan aset dengan pihak lain terkait dokumen kepemilikan menjadi semakin berkurang.
Pentingnya Lembaga Manajemen Aset
Mengapa Legal Audit diperlukan dalam aset public telah diketahui untuk melindungi kelegalitasan aset.
Hadirnya kelembagaan manajemen aset sangat diperlukan agar bisa mengelola pemanfaatan aset secara optimal. Adanya lembaga ini juga berfungsi untuk mendukung pelaksanaan kerjasama perusahaan dengan pihak ketiga agar baik dan berkesinambungan.
Manajemen aset ini yang akan menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya untuk melakukan materi Legal Audit dari pembukuan, perbaikan pembukuan, pengumpulan data dan dokumen yang berkaitan dengan audit aset tetap bersamaan dengan kegiatan inventarisasi.
Nantinya legal audit aset akan mendapatkan hasil saran dan permasalahan yang mungkin timbul terkait dengan penguasaan aset dari perusahaan yang bersangkutan.
Baca Juga: Benefit Menggunakan Software Manajemen Aset Tetap
Mengapa Anda Harus Melakukan Legal Audit?
Melakukan audit hukum merupakan langkah penting untuk bisnis apa pun. Audit ini membantu memastikan bahwa semua operasi perusahaan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, serta memberikan pandangan komprehensif tentang status hukumnya.
Hal ini dapat sangat bermanfaat selama masa pertumbuhan atau perubahan yang cepat, karena akan membantu mengidentifikasi potensi masalah sebelum menjadi masalah yang lebih besar.
Audit hukum juga memberikan kesempatan bagi bisnis untuk melihat lebih dekat kontrak dan perjanjian mereka, yang dapat membantu membatasi tanggung jawab dan melindungi kepentingan mereka.
Selain itu, audit hukum juga berfungsi sebagai alat yang hebat untuk mengurangi risiko dan mengidentifikasi area-area yang berpotensi untuk ditingkatkan dalam hal kepatuhan dan strategi hukum secara keseluruhan. Pada akhirnya, melakukan audit hukum membantu melindungi bisnis dan para pemangku kepentingannya dengan memastikan bahwa semuanya dilakukan sesuai dengan hukum.
Seberapa Sering Perusahaan Harus Menjalani Legal Audit?
Intensitas audit hukum ini bergantung pada ukuran perusahaan, audit hukum harus dilakukan setidaknya sekali atau dua kali setahun.
Hal ini akan membantu memastikan bahwa setiap perubahan dalam undang-undang atau peraturan telah diperhitungkan dan bahwa setiap kebijakan baru telah diterapkan dengan benar.
Penting juga untuk melakukan audit hukum lebih sering jika ada perubahan signifikan dalam struktur bisnis seperti produk, layanan, atau pasar baru yang memasuki bisnis. Audit hukum secara teratur akan membantu meminimalkan risiko dan melindungi perusahaan dari potensi kewajiban.
Bagaimana cara melakukan legal audit?
Ketika melakukan legal audit, langkah pertama adalah mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan. Ini termasuk meninjau semua kontrak, kebijakan, dan prosedur yang relevan dengan audit. Setelah informasi ini dikumpulkan, informasi tersebut dapat dievaluasi untuk kepatuhan terhadap peraturan dan potensi risiko hukum.
Langkah selanjutnya adalah menilai sistem dan proses pengendalian internal yang ada untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Akhirnya, analisis harus dilakukan pada setiap potensi kewajiban atau masalah kontrak atau kekayaan intelektual. Semua temuan harus didokumentasikan dalam laporan sehingga dapat ditangani dengan tepat. Melalui proses ini, organisasi dapat mengidentifikasi masalah hukum apa pun yang perlu ditangani dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Dokumen yang Diperlukan?
Anda juga perlu tahu dokumen Legal Audit yaitu sebagai berikut:
1. Anggaran Dasar Perusahaan
Dokumen ini sangat penting untuk Legal Audit karena dapat mengetahui informasi tentang pendirian perusahaan.
Dokumen yang diperlukan antara lain akta pendirian, berita acara rapat pemegang saham, daftar pemegang saham, struktur organisasi, sampai bukti penyetoran modal perusahaan dan anggaran dasarnya.
2. Dokumen Aset Perusahaan
Aset perusahaan seperti sertifikat tanah, STNK, dokumen kepemilikan saham lainnya perlu dikumpulkan sebagai bukti kelegalitasan perusahaan.
3. Perjanjian-perjanjian yang Dibuat Oleh Perusahaan
Perjanjian perusahaan yang telah ditandatangani juga perlu diaudit. Contohnya adalah perjanjian hutang piutang, perjanjian kerjasama, dsb.
4. Dokumen Perizinan
Dokumen lain yang dibutuhkan adalah masalah perizinan. Ini dibuktikan dengan penyetoran surat keterangan domisili perusahaan, tanda daftar perusahaan, dsb.
5. Dokumen Kepegawaian
Dokumen ini berkaitan dengan kebijakan yang diterapkan untuk pegawai, contohnya peraturan perusahaan, dokumen JAMSOSTEK, dokumen izin tenaga kerja asing, sampai upah tenaga kerja.
6. Dokumen Tentang Asuransi Perusahaan
Asuransi juga salah satu dokumen untuk keperluan Audit. Dokumennya seperti polis asuransi gedung, polis koperasi, polis gangguan usaha, dsb.
7. Dokumen Mengenai Pajak Perusahaan
Pajak bersifat wajib dan sudah diatur oleh hukum. Oleh sebab itu, perusahaan juga harus melakukan kewajiban pajaknya dengan baik supaya tidak terkendala oleh masalah hukum.
Oleh sebab itu, dokumen seperti NPWP, pajak bumi bangunan, pajak terutang, dsb perlu diserahkan untuk Legal Audit.
8. Dokumen Terkait Sengketa
Terakhir, yaitu dokumen yang berkenaan dengan ada tidaknya sengketa atau tuntutan baik di dalam dan diluar perusahaan. Inilah yang menunjukkan apakah perusahaan “sehat” atau tidak.
Penutup
Itulah alasan mengapa Legal Audit diperlukan dalam aset publik. Untuk mendapatkan layanan solusi asset management di perusahaan Anda, silahkan kunjungi website ASDF.ID. Kami juga memberikan konsultasi gratis untuk Anda yang ingin mengetahui lebih lengkap mengenai aplikasi pengelolaan aset.
TAG Samurai adalah solusi pengelolaan aset tetap yang handal dan memenuhi kebutuhan bisnis Anda. Dengan fitur-fitur canggih seperti identifikasi dan alokasi aset, pemantauan dan pengendalian, hingga laporan dan analisis.
TAG Samurai dapat membantu Anda meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis. Jangan ragu, coba TAG Samurai sekarang juga dan rasakan manfaatnya! Dapatkan Demo TAG Samurai Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!
Referensi:
MyLawQuestions – What is a Legal Audit?
- Perkembangan Teknologi RFID di Indonesia - 06/04/2023
- Perbedaan RFID dan NFC: Jarak, Kecepatan, Fitur, dan Harga - 22/10/2022
- Apa Itu Deplesi? Berikut Penjelasannya - 21/10/2022