Manajemen aset adalah proses yang membantu mengelola, mengoptimalkan, dan mengelola aset agar dapat memberikan nilai keuangan bagi organisasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu manajemen aset dan bagaimana proses manajemen.
Pengertian Manajemen Aset
Manfaat Pemeliharaan dan Pengawasan Aset di Perusahaan
Berikutnya, apa manfaat dari penerapan manajemen aset ini? secara singkatnya, manfaat penerapan manajemen aset adalah mengurangi pengeluaran yang tidak optimal dan meningkatkan pemasukan.
Namun, jika dijabarkan, manfaat manajemen pemeliharaan dan pengawasan aset adalah sebagai berikut:
1. Mempertahankan Nilai Aset
Pertama, manfaat yang akan didapatkan adalah dapat mempertahankan nilai aset. Hal ini dikarenakan aset akan lebih terkelola dengan matang dengan diterapkannya proses manajemen.
Bahkan, aset perusahaan bisa tetap stabil bahkan jika dalam kondisi yang sedang tidak memungkinkan.
2. Meningkatkan Keamanan
Berikutnya, manfaat penerapan manajemen pemeliharaan dan pengawasan set adalah untuk meningkatkan keamanan aset itu sendiri. Aset yang dikelola dengan baik akan terhindar dari kerusakan, bahkan kehilangan meski terdapat banyak.
3. Memudahkan Penyusunan Anggaran
Lalu, memudahkan penyusunan anggaran. Dengan terencananya siklus manajemen aset, menjadikan perusahaan mengetahui kondisi aset tanpa harus mengecek satu per satu. Penyusunan anggaran pun jadi lebih praktis karena sudah terdata dengan baik.
4. Mencegah Pembelian Berlebih
Penerapan manajemen aset juga sangat berguna agar perusahaan tidak terlalu banyak dan tidak secara sembarangan membeli aset. Hal ini dikarenakan anggaran sudah dikelola, dan perusahaan sudah memiliki prioritas aset yang harus dibeli.
5. Membuat Manajemen Risiko
Manajemen aset juga memaksa perusahaan untuk menyiapkan manajemen risiko, yang sangat berguna untuk mengelola aset yang tidak pasti akan nilainya kelak. Jadi, perusahaan dapat terhindar dari kerugian, karena dapat memprediksi ancaman dalam masa depan.
6. Memonitor Penyusunan Aset
Tim manajemen, harus mencantumkan pergerakan aset di dalam laporan keuangan perusahaan. Sehingga, perusahaan membutuhkan proses monitoring aset agar mewaspadai penyusutan aset.
Tujuan manajemen aset
1. Menentukan jenis aset yang diperlukan
- Kebutuhan operasi dan kegiatan organisasi: Manajemen aset harus menentukan jenis aset yang diperlukan untuk mendukung operasi dan kegiatan organisasi. Misalnya, jika organisasi tersebut merupakan perusahaan manufaktur, maka dibutuhkan mesin-mesin produksi dan peralatan lainnya.
- Analisis keuangan: Manajemen aset juga harus mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan untuk membeli atau membangun aset tersebut, serta tingkat pengembalian yang diharapkan dari aset tersebut.
- Analisis risiko: Manajemen aset juga harus mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul dari penggunaan aset tersebut, seperti risiko kecelakaan atau risiko kerusakan.
2. Mengelola aset secara efektif
- Membuat rencana pemeliharaan aset: Manajemen aset dapat membuat rencana pemeliharaan aset yang menentukan jadwal perawatan dan pemeliharaan rutin pada aset. Rencana ini dapat membantu memastikan bahwa aset tetap dalam kondisi yang baik dan siap digunakan sesuai kebutuhan
- Menyimpan aset dengan baik: Manajemen aset juga harus memastikan bahwa aset disimpan dengan baik, seperti menyimpan aset di tempat yang aman dan terlindung dari kemungkinan kerusakan.
- Mencatat aset secara teratur: Manajemen aset juga harus mencatat aset secara teratur, seperti mencatat informasi tentang aset, tanggal pembelian, dan biaya perawatan aset. Informasi ini dapat membantu manajemen aset mengelola aset secara efektif.
3. Memelihara aset
- Melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin: Manajemen aset dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin pada aset, seperti membersihkan mesin atau melakukan perbaikan kecil pada bangunan. Hal ini dapat membantu menjaga kondisi aset tetap baik dan memperpanjang masa pakai aset.
- Mengganti atau memperbaiki aset yang rusak: Manajemen aset juga harus memastikan bahwa aset yang rusak atau tidak layak digunakan segera diganti atau diperbaiki. Hal ini dapat membantu menjaga kondisi aset tetap baik dan memperpanjang masa pakai aset.
- Menyimpan aset dengan baik: Manajemen aset juga harus memastikan bahwa aset disimpan dengan baik, seperti menyimpan aset di tempat yang aman dan terlindung dari kemungkinan kerusakan.
4. Menganalisis keuangan aset
- Menentukan tingkat pengembalian aset: Manajemen aset dapat menentukan tingkat pengembalian aset dengan menghitung berapa banyak keuntungan yang diperoleh dari aset tersebut dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau membangun aset tersebut.
- Menghitung nilai neto aset: Manajemen aset juga dapat menghitung nilai neto aset dengan mengurangi biaya perawatan dan pemeliharaan aset dari nilai aset tersebut. Nilai neto aset dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan apakah aset tersebut masih layak dipertahankan atau tidak.
- Menentukan tingkat depresiasi aset: Manajemen aset juga dapat menentukan tingkat depresiasi aset
5. Menjual atau menghapuskan aset yang tidak lagi diperlukan
- Menentukan aset yang tidak lagi diperlukan: Manajemen aset dapat menentukan aset yang tidak lagi diperlukan dengan mengevaluasi aset yang dimiliki dan menghitung tingkat pengembalian aset tersebut.
- Menentukan harga jual aset: Manajemen aset juga harus menentukan harga jual aset yang akan dijual. Harga jual aset dapat dihitung dengan menggunakan metode nilai neto aset atau metode depresiasi aset.
- Menjual aset kepada pihak lain: Manajemen aset dapat menjual aset kepada pihak lain, seperti perusahaan lain atau individu. Manajemen aset harus memastikan bahwa aset tersebut dijual kepada pihak yang tepat dan dengan harga yang sesuai.
- Menghapuskan aset: Manajemen aset juga dapat menghapuskan aset yang tidak lagi diperlukan dengan cara memusnahkan atau membuang aset tersebut.
Siklus Manajemen Aset
Setelah mengetahui manfaat dari penerapan manajemen pemeliharaan dan pengawasan aset, berikut adalah penjelasan mengenai siklus manajemen aset yang bisa anda tiru. Tahapan ini juga harus anda lakukan secara rinci, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
1. Merencanakan Kebutuhan Aset
Tahapan pertama dalam manajemen aset yang baik, adalah merencanakan kebutuhan aset. Tim harus menjelaskan kebutuhan aset tetap perusahaan, baik dalam jangka panjang maupun pendek beserta rencana pengelolaannya.
Proses ini, diharapkan akan menjadikan aset semakin naik keuntungannya, serta meminimalisir kerugiannya.
2. Pengadaan Aset (Procurement)
Kemudian jika rencana sudah disetujui, perusahaan melakukan pengadaan aset dengan membeli aset sesuai kebutuhan. Perusahaan bisa melakukannya sendiri, atau dengan menggunakan bantuan dari pihak lain yang menyediakan aset.
Prosedurnya antara lain seperti: outsourcing, penyimpangan dalam pengadaan, pengawasan pengadaan, serta formulir-formulir prosedur pengadaan.
3. Legal Audit Aset
Berikutnya adalah Legal audit aset, atau uji tuntas hukum. Tujuan dari siklus ini adalah untuk memeriksa status kepemilikan, prosedur pengadaan, serta alur pengalihan aset. Legal audit aset ini juga berguna jika aset terjerat masalah.
4. Pemeliharaan dan Pengawasan Aset
Setelah siklus di atas sudah selesai, aset dapat digunakan atau dikelola dengan baik dan tersistem. Manajemen pemeliharaan dan pengawasan aset yang benar akan berguna agar aset dapat digunakan dalam jangka panjang.
5. Penilaian Aset
Dalam jangka panjang, memelihara dan mengawasi aset yang ada juga perlu dinilai oleh tim manajemen aset. Secara bertahap, penilaian aset harus dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui histori aset yang telah digunakan.
6. Pembaruan Aset
Aset yang telah digunakan, akan berdampak pada penurunan fungsi dan nilai aset. Aset yang dapat diperbaiki, akan dilakukan pembaruan atau peremajaan agar aset dapat digunakan kembali secara optimal.
7. Penghapusan Aset
Aset yang tidak dapat diperbaharui, harus dihapus oleh tim manajemen agar tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan kelak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menghancurkannya.
Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa memelihara dan mengawasi aset dalam perusahaan adalah hal yang wajib bukan?
Jenis-jenis aset yang dikelola dalam manajemen aset
Aset fisik
Aset tidak berwujud
Proses manajemen aset
1. Identifikasi dan pengukuran aset
Kegiatan Identifikasi aset adalah langkah pertama dalam proses manajemen aset. Identifikasi aset dilakukan dengan mengidentifikasi jenis aset yang dimiliki perusahaan atau organisasi, seperti aset fisik atau aset tidak fisik.
Kegiatan identifikasi aset juga meliputi mengidentifikasi informasi tentang aset, seperti nama aset, lokasi aset, dan tanggal pembelian aset.
2. Pengukuran Aset
Setelah aset teridentifikasi, selanjutnya adalah mengukur aset. Pengukuran aset dilakukan dengan menghitung nilai aset yang dimiliki perusahaan atau organisasi.
Nilai aset dapat diukur dengan menggunakan metode nilai pasar atau metode nilai buku. Untuk pengertiannya, nilai pasar adalah nilai aset saat ini di pasar, sedangkan nilai buku adalah nilai aset sesuai dengan catatan keuangan perusahaan atau organisasi.
3. Pengelolaan Aset
4. Pemeliharaan Aset
5. Analisis Keuangan Aset
Analisis keuangan aset adalah salah satu langkah penting dalam manajemen aset, karena membantu menentukan bagaimana aset tersebut memberikan nilai keuangan bagi perusahaan atau organisasi.
Kegiatan analisis keuangan aset dapat dilakukan dengan menghitung tingkat pengembalian aset, menghitung nilai neto aset, dan menentukan tingkat depresiasi aset.
6. Penjualan atau disposisi aset
Penjualan atau disposisi aset adalah salah satu langkah dalam manajemen aset yang dilakukan jika aset tersebut tidak lagi diperlukan atau tidak lagi memberikan nilai keuangan bagi perusahaan atau organisasi.
Kegiatan disposal atau penjualan dapat dilakukan dengan menjual aset kepada pihak lain atau dengan menghapuskan aset tersebut.
Pentingnya manajemen aset dalam perencanaan strategis organisasi
Bagaimana manajemen aset membantu mencapai tujuan jangka panjang?
- Menetapkan tujuan jangka panjang dan mengidentifikasi aset yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Ini dapat mencakup aset fisik seperti tanah, bangunan, atau mesin, atau aset keuangan seperti saham atau obligasi.
- Memonitor dan mengelola aset secara terus-menerus untuk memastikan bahwa aset tersebut selalu digunakan secara efektif dan efisien. Ini dapat mencakup mengelola aset fisik dengan memastikan bahwa mereka selalu dalam kondisi yang baik, atau mengelola aset keuangan dengan memastikan bahwa portofolio terdiversifikasi secara adekuat.
- Menggunakan teknik analisis seperti anggaran aset, anggaran keuangan, atau analisis tingkat bunga internal untuk membantu menentukan apakah aset yang dimiliki perusahaan sebenarnya menghasilkan keuntungan yang memadai.
Rekomendasi Software Manajemen Aset Tetap TAG Samurai
- Inventarisasi aset: Mengelola dan menyimpan data aset tetap, termasuk informasi tentang lokasi, kondisi, dan nilai aset.
- Analisis aset: Menyediakan informasi tentang kondisi aset, seperti lama pemakaian, masa pakai, dan nilai sisa.
- Perencanaan pemeliharaan: Membantu perusahaan mengelola jadwal pemeliharaan aset tetap dengan menggunakan pengingat dan laporan.
- Laporan: Menyediakan laporan yang menggambarkan performa aset tetap perusahaan, termasuk informasi tentang nilai aset, pemeliharaan, dan masa pakai.
Dapatkan Demo TAG Samurai Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!
- Perkembangan Teknologi RFID di Indonesia - 06/04/2023
- Perbedaan RFID dan NFC: Jarak, Kecepatan, Fitur, dan Harga - 22/10/2022
- Apa Itu Deplesi? Berikut Penjelasannya - 21/10/2022