Membagi produk menjadi kategori fast moving dan slow moving adalah strategi efektif dalam manajemen stok.
Hal ini menjadi kunci menjaga keseimbangan antara permintaan pelanggan dan efisiensi biaya gudang.
Maka dari itu, artikel ini akan membantu Anda pelaku bisnis memahami kecepatan perputaran barang dan mengambil langkah strategis dalam pengelolaannya.
Pengertian Fast Moving dan Slow Moving Stock
Apa Itu Stok Fast Moving?
Fast moving adalah kategori produk yang memiliki tingkat perputaran tinggi atau sering terjual dalam waktu singkat. Produk ini biasanya memiliki permintaan yang stabil atau bahkan meningkat dari waktu ke waktu, sehingga stoknya cepat habis dan memerlukan restock secara berkala.
Karakteristik utama produk fast moving:
- Permintaan Konsisten dan Tinggi
Produk ini selalu dibutuhkan oleh pelanggan. Misalnya, barang kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, obat-obatan umum, dan peralatan rumah tangga dasar. - Tingkat Perputaran Cepat
Produk ini sering keluar masuk gudang dalam kurun waktu yang relatif singkat, misalnya setiap beberapa minggu atau bahkan hari. - Umur Simpan Pendek
Banyak produk fast moving yang memiliki umur simpan singkat, seperti makanan dan minuman kemasan. Ini menambah urgensi untuk menjual produk ini secepat mungkin. - Kontribusi Besar pada Penjualan
Meski jumlahnya hanya 10-15% dari total inventaris, produk ini biasanya menyumbang porsi penjualan terbesar dalam bisnis. Hal ini karena tingginya perputaran dan tingginya permintaan dari konsumen.
Contoh Produk Fast Moving:
- Dalam industri ritel: Makanan ringan, minuman kemasan, dan produk kebersihan seperti sabun atau tisu.
- Dalam industri farmasi: Obat-obatan dasar seperti paracetamol, ibuprofen, dan suplemen kesehatan.
- Dalam e-commerce: Produk fashion trendi atau aksesori teknologi seperti kabel charger dan power bank.
Apa Itu Stok Slow Moving?
Sebaliknya, slow moving adalah produk dengan tingkat perputaran rendah karena memiliki permintaan yang terbatas atau tidak konsisten.
Produk ini cenderung lama tersimpan di gudang, yang mengakibatkan biaya penyimpanan meningkat dan berisiko menjadi dead stock (stok mati) jika tidak dikelola dengan baik.
Karakteristik utama produk slow moving:
- Permintaan Rendah atau Tidak Konsisten
Produk ini hanya dibutuhkan sesekali atau pada kondisi tertentu, sehingga pergerakannya lambat. Misalnya, barang musiman atau produk khusus seperti suku cadang mesin. - Tingkat Perputaran Rendah
Produk memiliki pergerakan yang lambat karena frekuensi penjualan yang jarang. Hal ini terjadi karena produk hanya dibutuhkan dalam situasi tertentu. - Biaya Penyimpanan Tinggi
Karena stok cenderung menumpuk di gudang, biaya penyimpanan produk ini dapat membebani operasional bisnis. Produk yang lama disimpan juga berisiko mengalami kerusakan atau penurunan kualitas. Baca artikel terkait: Penyusutan Inventaris: Arti, Penyebab, Metode, Rumus - Potensi Dead Stock
Jika tidak ada upaya khusus dalam mengelolanya, produk perputaran lambat bisa berakhir menjadi stok mati yang merugikan perusahaan.
Contoh Produk Slow Moving:
- Dalam industri ritel: Dekorasi musiman seperti lampu Natal atau produk bertema liburan.
- Dalam industri manufaktur: Suku cadang mesin atau peralatan yang hanya dibutuhkan dalam perbaikan berkala.
- Dalam fashion: Produk pakaian edisi lama yang sudah tidak sesuai tren.
Baca lebih jauh: Slow Moving Inventory adalah: Arti, Faktor, Strategi Mengatasi
Cara Menentukan Fast Moving dan Slow Moving
Selain dengan mencocokkan lewat ciri-ciri, Anda dapat mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menentukan kategori stok:
- Kumpulkan Data Stok
Ambil data lengkap mengenai total penjualan dan rata-rata stok selama periode tertentu, misalnya satu tahun terakhir. - Hitung Perputaran Stok (Inventory Turnover)
Gunakan rumus sederhana untuk menghitung perputaran stok:Inventory Turnover = Total Penjualan / Rata-rata Stok
Baca selengkapnya: Cara Menghitung Inventory Turnover dan Contohnya
- Kategorikan Produk
Setelah menghitung perputaran stok, Anda dapat mengkategorikan produk berdasarkan nilai perputaran inventory turnover. Fast moving untuk produk dengan inventory turnover lebih dari 6 kali per tahun dan slow moving untuk produk perputaran kurang dari 2 kali per tahun. - Evaluasi dan Implementasikan Strategi
Setelah analisis selesai, terapkan strategi yang sesuai untuk setiap kategori stok.
Baca Juga: Kartu Inventaris Barang: Fungsi, Format, dan Contoh Implementasi
Strategi Pengelolaan Stok Fast Moving dan Slow Moving
Baik produk cepat maupun lambat, keduanya perlu penerapan strategi yang berbeda, untuk barang fast moving disarankan untuk:
- Jadwal Restock Rutin
Pastikan stok selalu tersedia dengan penjadwalan restock berdasarkan data permintaan. - Prediksi Permintaan dengan Data Historis
Gunakan data penjualan sebelumnya untuk memperkirakan kebutuhan stok ke depan. - Optimalkan Ruang Penyimpanan
Tempatkan produk fast moving di area mudah dijangkau agar proses pengiriman lebih cepat. - Sistem Inventory Real-Time
Manfaatkan teknologi inventory management untuk memantau stok secara real-time dan menghindari kekosongan.
Sedangkan untuk stok barang dengan perputaran lambat lebih baik untuk diterapkan strategi berikut:
- Promosi dan Diskon
Adakan cuci gudang atau diskon khusus untuk menarik perhatian pelanggan. - Bundling Produk
Gabungkan produk lambat dengan produk cepat dalam satu paket penjualan. - Optimalkan Laporan Inventaris
Gunakan laporan inventaris untuk memantau barang slow moving secara berkala. - Evaluasi Stok Berkala
Tinjau stok secara rutin dan putuskan apakah produk perlu dipindahkan, didiskon, atau dihentikan produksinya. - Diversifikasi Saluran Penjualan
Distribusikan produk ke lebih banyak kanal penjualan agar perputarannya lebih cepat.
Strategi-strategi ini akan membantu manajemen penyimpanan gudang yang lebih hemat dan efektif.
Teknologi untuk Optimasi Manajemen Stok
Menerapkan strategi yang tepat untuk stok fast moving dan slow moving akan jauh lebih mudah dengan dukungan aplikasi manajemen stok seperti TAG Samurai dari ASDF.ID
Solusi inventory management berbasis SaaS ini menawarkan teknologi mutakhir untuk pengelolaan stok Anda.
Keunggulan TAG Samurai:
- Audit dan Pelacakan Stok Cepat dengan teknologi RFID Asset Tracking.
- Rapid Inventory Register untuk pendataan barang baru dengan cepat dan akurat.
- Inventory Report Real-Time untuk memantau pergerakan stok kapan saja dan di mana saja.
- SaaS Management Console yang memudahkan pengelolaan stok tanpa perlu infrastruktur tambahan.
Dengan teknologi ini, Anda dapat mengoptimalkan manajemen stok fast moving dan slow moving secara efisien dan tepat sasaran.
Kesimpulan
Mengetahui perbedaan stok dengan perputaran cepat dan lambat memungkinkan bisnis Anda merencanakan strategi inventaris dengan lebih baik.
Dengan analisis inventory yang akurat dan penerapan solusi teknologi modern, risiko seperti dead stock atau kekosongan stok bisa diminimalkan.
TAG Samurai dari ASDF.ID hadir sebagai solusi terbaik untuk membantu bisnis Anda mengelola inventaris secara efisien, akurat, dan modern.
Dukung produktivitas bisnis Anda dengan TAG Samurai dan optimalkan pergerakan stok. Jadwalkan demo gratis sekarang juga!
- Purchase Order (PO): Fungsi, Contoh, & Masalah Umum - 14/01/2025
- Apakah VPN Berbahaya? Ini 7 Risiko & Solusinya! - 08/01/2025
- 9 Tantangan Cold Chain Logistics dan Solusinya - 07/01/2025