Adware adalah salah satu jenis perangkat lunak yang tampaknya sederhana karena “hanya menampilkan iklan”, tetapi sebenarnya bisa membawa dampak serius bagi privasi dan keamanan perangkat. Banyak orang tidak sadar bahwa penurunan performa komputer atau munculnya pop-up iklan terus-menerus adalah tanda bahwa perangkat mereka sudah terinfeksi adware.
Artikel ini membahas apa itu adware, cara kerja, jenis, risikonya, contoh kasus nyata, serta cara menghapus dan mencegahnya. Seluruhnya dirancang agar mudah dipahami pengguna umum maupun profesional IT
Apa itu Adware?
Adware (advertising-supported software) adalah software yang menampilkan iklan secara otomatis di perangkat, biasanya melalui browser, aplikasi, atau sistem operasi. Tujuan utamanya adalah menghasilkan pendapatan bagi pembuatnya melalui model iklan tertentu.
Walaupun beberapa adware resmi hanya menampilkan iklan sebagai bentuk monetisasi, sebagian besar adware dikategorikan sebagai PUA (Potentially Unwanted Application) atau bahkan dianggap sebagai ancaman keamanan yang mengganggu privasi.
Baca juga: Skimming: Arti, Jenis, Cara Kerja, Cara Mencegah
Bagaimana Adware Bekerja?
Adware umumnya bekerja dengan cara:
1. Mengumpulkan Data Pengguna
Merekam kebiasaan browsing, cookie, lokasi, perangkat, hingga kata pencarian. Data ini dipakai untuk menampilkan iklan yang lebih spesifik:
2. Menyiapkan Iklan
Iklan dapat muncul dalam bentuk:
- Banner di browser
- Pop-up yang tidak bisa ditutup
- Redirect ke halaman tertentu
- Iklan yang menumpuk di hasil pencarian
3. Menghasilkan Pendapatan
Inilah model monetisasi yang sering digunakan adware:
- PPC (Pay Per Click): pembuat adware mendapat uang setiap korban mengklik iklan
- PPV (Pay Per View): pendapatan dari jumlah tayangan
- PPI (Pay Per Install): adware menanam aplikasi lain ke perangkat korban
- Traffic hijacking: mengalihkan pengguna ke website tertentu untuk mendapatkan komisi
Semakin banyak perangkat terinfeksi, semakin besar pendapatan pembuat adware.
Dampak dan Bahaya Adware

Adware terlihat sepele, tapi risikonya dapat serius, seperti:
1. Mengurangi Performa Perangkat
CPU naik, RAM boros, baterai cepat habis, browser lambat, dan internet melambat karena trafik dipakai untuk memuat iklan.
2. Risiko Privasi & Kebocoran Data
Adware dapat merekam:
- Aktivitas browsing
- Lokasi
- Login website tertentu
- Preferensi pencarian
Data-data diatas bisa saja dijual ke pihak ketiga.
3. Membuka Celah Keamanan
Adware sering menjadi pintu masuk malware lain seperti spyware, ransomware, dan trojan.
4. Mengalihkan Pengguna ke Website Berbahaya
Termasuk situs phishing, situs scam, atau download yang tidak aman.
Baca juga: Spear Phishing adalah: Arti, Jenis, Cara Mencegah
Jenis-Jenis Adware

Adware hadir dalam berbagai bentuk dan variasi, masing-masing dengan karakteristik dan tujuan tertentu. Berikut adalah beberapa jenisnya yang umum ditemui:
1. Pop-Up Adware
Ini adalah jenisnya yang paling umum, yang menampilkan jendela iklan pop-up secara tiba-tiba di layar pengguna. Pop-up adware seringkali sangat mengganggu karena iklan muncul di atas halaman web yang sedang dilihat pengguna atau bahkan di luar aplikasi yang sedang digunakan.
2. Browser Hijacker
Browser hijacker adalah adware yang mengubah pengaturan browser pengguna tanpa izin mereka. Ini dapat menyertakan mengubah halaman beranda, mesin pencari default, atau halaman tab baru browser untuk mengarahkan pengguna ke situs web yang dimiliki oleh pembuatnya.
3. Spyware
Meskipun spyware biasanya dikaitkan dengan pengumpulan informasi pengguna tanpa izin mereka, beberapa bentuk spyware juga berfungsi sebagai adware dengan menampilkan iklan yang sesuai dengan data yang dikumpulkan tentang pengguna.
4. Trojans with Adware Components
Trojan dengan komponen adware adalah adware yang disembunyikan di balik perangkat lunak yang tampaknya sah. Ini bisa berupa permainan, utilitas, atau aplikasi lain yang sebenarnya mengandung komponennya yang tidak diinginkan atau berbahaya.
5. Adware yang Ditempelkan ke Aplikasi
Adware ini disematkan ke dalam aplikasi tertentu dan diaktifkan ketika aplikasi tersebut dijalankan. Ini seringkali terjadi pada aplikasi gratis yang didistribusikan secara luas dan disertai dengan iklan yang mengganggu.
6. Adware dalam Bentuk Toolbar
Beberapa adware hadir dalam bentuk toolbar yang disematkan di browser pengguna. Toolbar ini seringkali menampilkan iklan atau tautan yang mengarahkan pengguna ke situs web yang diinginkan oleh pembuatnya.
7. Adware dalam Aplikasi Pencarian
Beberapa aplikasi pencarian yang dirancang untuk memberikan hasil pencarian yang disponsori dapat menyertakan adware yang menampilkan iklan tambahan di samping hasil pencarian alami.
8. Adware dalam Bentuk Aplikasi Pembersih atau Optimasi
Hal ini menyamar sebagai aplikasi pembersih atau optimasi yang mengklaim untuk meningkatkan kinerja sistem pengguna, tetapi sebenarnya menampilkan iklan yang mengganggu atau mengumpulkan informasi pengguna.
9. Adware dalam Bentuk Extensi Browser
Beberapanya ada dalam bentuk ekstensi atau add-on browser yang menambahkan fungsionalitas tambahan ke browser pengguna. Ekstensi ini seringkali menampilkan iklan atau mengarahkan pengguna ke situs web tertentu.
Cara Mencegah Adware

- Unduh software hanya dari situs resmi
- Hindari “gratisan” yang mencurigakan
- Periksa izin aplikasi sebelum install
- Update OS dan aplikasi secara rutin
- Gunakan ad-blocker
- Gunakan perlindungan keamanan endpoint
Bagaimana Cara Menghapus Adware?

1. Menghapus Adware di Windows
- Uninstall aplikasi mencurigakan lewat Control Panel
- Hapus ekstensi browser yang tidak dikenal
- Reset browser ke pengaturan default
- Jalankan antivirus / anti-malware
- Bersihkan folder temp & startup
2. Menghapus Adware di Android
- Uninstall aplikasi yang tidak dikenali
- Hapus cache dan data browser
- Matikan izin aplikasi yang mencurigakan
- Gunakan antivirus mobile
- Jika parah → factory reset
3. Menghapus Adware di Browser
- Hapus ekstensi asing
- Reset Chrome / Edge / Firefox
- Bersihkan cookies & cache
- Matikan notifikasi dari situs spam
Aspek Legal dan Regulasi Adware
Di beberapa negara, adware yang mengumpulkan data tanpa izin termasuk ilegal. Di Indonesia, praktik peretasan dan pengambilan data tanpa izin dapat melanggar UU ITE.
Selain itu, GDPR (Eropa) menekankan bahwa aplikasi harus meminta persetujuan eksplisit sebelum mengumpulkan data.
Baca juga: Dark Web: Arti, Isi, dan Waspada Risiko Mengaksesnya
Kesimpulan
Adware memang tidak selalu berbahaya seperti ransomware, tetapi tetap dapat mengganggu performa perangkat dan mengancam privasi kamu. Mengerti bagaimana adware bekerja, cara penyebarannya, serta langkah pencegahan adalah kunci agar perangkat tetap aman dan nyaman digunakan. Pengguna juga perlu lebih berhati-hati saat mengunduh aplikasi gratis atau memasang ekstensi yang tidak jelas sumbernya.
Namun, perlindungan manual saja sering tidak cukup—terutama bila adware sudah menyusup melalui bundling software, browser hijacking, atau aplikasi mobile yang tampak normal. Untuk perlindungan yang lebih komprehensif, kamu bisa mempertimbangkan solusi keamanan seperti Heimdal Security, yang mampu mendeteksi, memblokir, dan menghentikan adware maupun ancaman siber lain secara real-time. Dengan perlindungan proaktif, kamu bisa fokus bekerja tanpa khawatir soal keamanan perangkat dan privasimu.
FAQ
1. Apakah adware termasuk virus?
Tidak, adware bukan virus. Namun tetap berbahaya karena dapat mencuri data dan mengalihkan browser.
2. Bagaimana cara mendeteksi adware di laptop?
Tanda-tandanya: perangkat melambat, muncul pop-up iklan, search engine berubah sendiri, atau browser redirect ke situs asing.
3. Apakah adware bisa mencuri password?
Adware tingkat lanjut bisa melacak aktivitas browsing dan menangkap data login.
4. Mengapa aplikasi gratis banyak yang mengandung adware?
Karena pengembang mendapatkan uang dari iklan, bukan dari penjualan aplikasi.
5. Adware di Android berbahaya atau tidak?
Berbahaya jika sudah menyuntikkan iklan ke sistem atau mengumpulkan data tanpa izin.
6. Apakah reset HP bisa menghilangkan adware?
Ya, untuk kasus parah reset pabrik biasanya menghapus adware.





