Accrued Revenue: Arti, Cara Kerja, dan Contohnya

Accrued revenue, atau sering disebut juga dengan “revenue accrued” atau “accrued income,” adalah konsep akuntansi yang penting dalam mengukur pendapatan perusahaan secara akurat dan mengakui pendapatan yang telah diperoleh, meskipun belum diterima secara tunai atau faktur belum dikeluarkan kepada pelanggan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang accrued revenue, termasuk definisinya, signifikansinya dalam laporan keuangan, dan implikasinya bagi bisnis.

Apa itu Accrued Revenue

Accrued revenue mengacu pada pendapatan yang telah diperoleh oleh perusahaan tetapi belum direkam dalam buku-buku akuntansi karena belum diterima secara tunai atau belum terjadi transaksi keuangan resmi. Pendapatan ini muncul ketika barang atau layanan telah disediakan kepada pelanggan, namun pembayaran belum dilakukan atau faktur belum dikeluarkan.

Misalnya, sebuah perusahaan jasa menyediakan layanan kepada pelanggan pada bulan Januari tetapi faktur untuk layanan tersebut baru akan dikirimkan pada bulan Februari. Meskipun uang belum diterima, perusahaan tersebut akan mencatat pendapatan yang telah diperoleh dari layanan tersebut sebagai accrued revenue pada bulan Januari.

Baca juga: Overstock adalah: Penyebab, Cara Mencegah, Dampaknya

Cara Kerja atau Proses Terjadinya Accrued Revenue

Proses terjadinya hal ini melibatkan langkah-langkah spesifik yang memungkinkan perusahaan untuk mengakui pendapatan yang telah diperoleh, meskipun pembayaran belum diterima atau faktur belum dikeluarkan. Berikut adalah gambaran rinci tentang bagaimana proses terjadinya:

1. Penyediaan Barang atau Layanan

Langkah pertama dalam proses terjadinya adalah ketika perusahaan menyediakan barang atau layanan kepada pelanggan. Ini bisa berupa penjualan produk, penyediaan layanan konsultasi, atau penyelesaian proyek tertentu yang telah dipesan oleh pelanggan.

2. Penerimaan Barang atau Layanan oleh Pelanggan

Setelah barang atau layanan disediakan, pelanggan menerima dan menggunakan barang atau layanan tersebut sesuai dengan kesepakatan yang ada. Ini menandakan bahwa perusahaan telah memenuhi kewajiban dalam transaksi tersebut dan berhak untuk mengakui pendapatan yang sesuai.

3. Pencatatan Pendapatan yang Diperoleh

Meskipun transaksi belum menghasilkan pembayaran tunai atau dikeluarkan faktur kepada pelanggan, perusahaan harus mencatat pendapatan yang diperoleh dari barang atau layanan tersebut. Pendapatan ini akan dicatat dalam buku akuntansi sebagai accrued revenue, yang merupakan pendapatan yang diperoleh tetapi belum direalisasi secara finansial.

4. Pengakuan Pendapatan dalam Laporan Keuangan

Accrued revenue yang telah dicatat akan diakui dalam laporan keuangan perusahaan pada periode akuntansi yang relevan. Ini memungkinkan perusahaan untuk mencerminkan secara akurat pendapatan yang telah diperoleh, meskipun pembayaran belum diterima atau faktur belum dikeluarkan.

5. Persiapan dan Pengiriman Faktur

Pada titik tertentu setelah penyediaan barang atau layanan, perusahaan akan mempersiapkan dan mengirimkan faktur kepada pelanggan. Faktur ini akan mencatat jumlah yang harus dibayarkan oleh pelanggan atas barang atau layanan yang diterima.

6. Penerimaan Pembayaran dari Pelanggan

Setelah pelanggan menerima faktur, mereka akan membayar jumlah yang tertera dalam faktur kepada perusahaan. Penerimaan pembayaran ini akan merealisasikan accrued revenue menjadi pendapatan yang tunai dan secara resmi mencatatkan transaksi keuangan.

7. Pencatatan Pembayaran dalam Buku Akuntansi

Pembayaran yang diterima dari pelanggan akan dicatat dalam buku akuntansi sebagai penerimaan tunai atau pembayaran yang diterima. Ini mengakhiri proses transaksi dan merealisasikan pendapatan yang sebelumnya telah diakui sebagai accrued revenue.

Pentingnya Accrued Revenue dalam Laporan Keuangan

Pentingnya Accrued Revenue dalam Laporan Keuangan

Hal ini memiliki peran yang penting dalam laporan keuangan perusahaan karena memungkinkan pengakuan pendapatan yang telah diperoleh, meskipun pembayaran belum diterima atau faktur belum dikeluarkan kepada pelanggan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini penting dalam laporan keuangan:

1. Mencerminkan Pendapatan yang Sebenarnya

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengakui pendapatan yang sebenarnya telah diperoleh pada periode akuntansi tertentu, meskipun pembayaran belum diterima atau faktur belum dikeluarkan. Ini penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya dari perusahaan.

2. Pengambilan Keputusan yang Tepat

Hal ini membantu manajemen dalam membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi keuangan yang akurat. Dengan mengetahui pendapatan yang telah diperoleh, perusahaan dapat membuat strategi bisnis yang lebih baik dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.

3. Pelaporan yang Akurat

Pengakuannya dalam laporan keuangan memastikan bahwa laporan tersebut memenuhi prinsip akuntansi yang berkaitan dengan pengakuan pendapatan. Hal ini penting untuk memenuhi persyaratan regulasi dan standar akuntansi yang berlaku.

4. Evaluasi Kinerja Keuangan

Hal ini membantu dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan secara lebih akurat. Dengan mengakui pendapatan yang sebenarnya telah diperoleh, manajemen dapat melihat gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan dalam periode tertentu.

5. Penilaian Kredit dan Kelayakan Keuangan

Hal ini dapat menjadi faktor penting dalam menilai kelayakan keuangan perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban keuangan. Pihak-pihak yang tertarik, seperti investor atau kreditur, dapat menggunakan informasi tentangnya untuk menilai risiko dan potensi pengembalian investasi.

6. Pengukuran Kinerja Bisnis

Hal ini membantu dalam mengukur kinerja bisnis perusahaan dengan lebih baik. Dengan mengakui pendapatan yang telah diperoleh, perusahaan dapat membandingkan kinerja keuangan mereka dari waktu ke waktu dan mengevaluasi pencapaian tujuan bisnis mereka.

7. Perencanaan Keuangan

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan perencanaan keuangan yang lebih baik. Dengan mengetahui pendapatan yang telah diperoleh, perusahaan dapat membuat perkiraan yang lebih akurat tentang arus kas masa depan dan mengembangkan strategi keuangan yang lebih efektif.

Baca juga: GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)

Cara Mencatat Accrued Revenue

Cara Mencatat Accrued Revenue

Mencatatnya melibatkan proses pencatatan transaksi keuangan yang memungkinkan perusahaan untuk mengakui pendapatan yang telah diperoleh meskipun belum direalisasikan secara finansial. Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam mencatatnya:

1. Identifikasi Pendapatan yang Belum Direalisasikan

Langkah pertama adalah mengidentifikasi pendapatan yang telah diperoleh tetapi belum direalisasikan. Ini mungkin termasuk pendapatan dari penjualan barang atau layanan yang telah disediakan kepada pelanggan, tetapi pembayaran belum diterima atau faktur belum dikeluarkan.

2. Menentukan Jumlah Pendapatan yang Diperoleh

Selanjutnya, tentukan jumlah pendapatan yang telah diperoleh dari transaksi tersebut. Jumlah ini harus mencerminkan nilai pendapatan yang sebenarnya telah diperoleh oleh perusahaan pada periode akuntansi yang relevan.

3. Mencatat Pendapatan sebagai Accrued Revenue

Setelah jumlah pendapatan yang diperoleh telah ditentukan, catat pendapatan tersebut dalam buku akuntansi sebagai accrued revenue. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat entri jurnal yang mencatat peningkatan pendapatan dan pendapatan yang belum direalisasikan.

4. Pencatatan Tambahan

Selain mencatatnya dalam buku akuntansi, pastikan untuk mencatat informasi tambahan yang relevan terkait dengan transaksi tersebut. Ini termasuk rincian tentang barang atau layanan yang diberikan, tanggal penyediaan, dan informasi pelanggan terkait.

5. Pemantauan dan Rekonsiliasi

Setelah accrued revenue dicatat, pastikan untuk memantau dan merekonsiliasi transaksi tersebut secara teratur. Ini memastikan bahwa semua pendapatan yang diperoleh telah diakui dengan benar dalam laporan keuangan dan bahwa tidak ada kesalahan yang terjadi dalam pencatatan.

6. Realisasi Pendapatan

Pada saat transaksi pembayaran atau penerbitan faktur terjadi, accrued revenue akan direalisasikan menjadi pendapatan yang tunai. Pada saat ini, lakukan pencatatan tambahan untuk merekam realisasi pendapatan dan penyesuaian yang sesuai dalam buku akuntansi.

Contoh Accrued Revenue

Contoh Accrued Revenue

Memahami aspek teoritis dari accrued revenue sangat bagus. Namun, hal tersebut tidak akan berguna jika Anda tidak bisa mengaplikasikannya dalam praktik. Berikut adalah beberapa contohnya untuk menunjukkan bagaimana cara menerapkan pengetahuan Anda dalam skenario bisnis nyata.

Contoh 1

Misalkan perusahaan GOL melakukan kesepakatan dengan pelanggan A untuk mengirimkan 30 unit mesin dalam waktu satu tahun. Sebagai proyek jangka panjang, perusahaan GOL dapat memilih untuk mengakui setiap mesin atau set mesin yang dikirim sebagai tonggak, di mana mereka akan mengakui pendapatan jasa setelah selesai.

Tanpa memandang apakah perusahaan GOL akan menerbitkan tagihan untuk jasa tersebut setelah setiap tonggak atau pada akhir tahun, hal tersebut akan dihitung sebagai accrued revenue. Namun, dalam buku akuntansi klien A, hal yang sama akan dicatat sebagai accrued expenses.

Contoh 2

Misalkan Anda menjalankan agensi konsultan dengan tarif $25 per jam konsultasi. Dalam satu proyek, sebuah perusahaan klien meminta 200 jam konsultasi yang harus diselesaikan dalam empat bulan. Pada akhir Februari, Anda sudah menawarkan 100 jam konsultasi. Namun, Anda baru akan mengirimkan faktur senilai $5,000 pada akhir April setelah proyek selesai.

Dalam buku akuntansi Anda, Anda akan mencatat $2,500 sebagai accrued revenue untuk bulan Januari, Februari, Maret, dan April. Ketika akhirnya Anda mengirimkan faktur, Anda akan mengonversikannya menjadi piutang usaha dan kemudian mengonversikannya menjadi uang tunai setelah pembayaran dilakukan.

Аccrued Revenue vs Deferred Revenue

Accrued revenue dan deferred revenue adalah dua konsep akuntansi yang penting tetapi memiliki perbedaan yang mendasar. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya:

Accrued Revenue

Hal ini mengacu pada pendapatan yang telah diperoleh oleh perusahaan tetapi belum direalisasikan secara finansial. Ini berarti pendapatan telah dihasilkan, tetapi pembayaran belum diterima atau faktur belum dikeluarkan kepada pelanggan. Contohnya adalah ketika perusahaan memberikan layanan kepada pelanggan tetapi belum menerbitkan faktur untuk layanan tersebut. Pendapatan ini akan diakui dalam laporan keuangan perusahaan sebagai accrued revenue pada periode akuntansi yang relevan.

Deferred Revenue

Deferred revenue, di sisi lain, mengacu pada pendapatan yang telah diterima oleh perusahaan tetapi belum diakui dalam laporan keuangan karena layanan atau barang yang terkait dengan pendapatan tersebut belum disediakan atau belum dipenuhi. Ini berarti perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan tetapi belum diizinkan untuk mengakui pendapatan tersebut sebagai pendapatan karena belum memberikan layanan atau barang yang terkait. Contoh deferred revenue adalah ketika pelanggan membayar di muka untuk langganan layanan selama beberapa bulan di masa mendatang. Pendapatan ini akan dianggap sebagai deferred revenue hingga periode layanan yang sesuai di masa depan.

Perbedaan Utama

  1. Waktu Pengakuan: Accrued revenue diakui ketika pendapatan telah diperoleh tetapi pembayaran belum diterima, sementara deferred revenue diakui ketika pembayaran telah diterima tetapi layanan atau barang yang terkait belum dipenuhi.
  2. Ketika Transaksi Terjadi: Accrued revenue terjadi sebelum pembayaran atau penerbitan faktur kepada pelanggan, sedangkan deferred revenue terjadi setelah pembayaran diterima tetapi sebelum layanan atau barang yang terkait disediakan.
  3. Sifat Pendapatan: Accrued revenue mencerminkan pendapatan yang telah diperoleh tetapi belum direalisasikan secara finansial, sedangkan deferred revenue mencerminkan pendapatan yang telah diterima tetapi belum diakui karena layanan atau barang yang terkait belum disediakan.

Accrued Revenue FAQ

Apakah accrued revenue adalah aset?

Meskipun accrued revenue mewakili pendapatan yang telah Anda peroleh tetapi belum dibayar, itu memenuhi syarat sebagai aset. Namun, penting untuk dicatat bahwa itu tidak seberharga uang tunai karena memerlukan lebih banyak upaya untuk membill dan mengonversikannya menjadi uang tunai.

Apakah unearned revenue adalah accrued revenue?

Meskipun accrued revenue dan unearned revenue membingungkan bagi banyak orang, keduanya tidak bisa lebih berbeda. Accrued revenue mewakili pendapatan yang telah Anda peroleh dan untuk itu Anda belum menerima pembayaran. Unearned revenue, juga disebut sebagai deferred revenue, mengacu pada pembayaran yang telah Anda terima untuk layanan yang belum Anda berikan.

Apakah accrued revenue ada dalam laporan laba rugi?

Dengan singkatnya, ya. Setelah diakui, accrued revenue dicatat sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi. Ini juga dicatat dalam neraca di bawah akun piutang.

Kesimpulan

Accrued revenue adalah konsep akuntansi yang penting yang memungkinkan perusahaan untuk mengakui pendapatan yang telah diperoleh, meskipun pembayaran belum diterima atau faktur belum dikeluarkan. Memahami accrued revenue adalah kunci dalam mengelola keuangan perusahaan dengan efektif dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang akurat. Dengan memperhatikan implikasi dan pengelolaan yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan accrued revenue dalam operasi dan pertumbuhan bisnis mereka.

Efisiensi Tinggi Pengelolaan Stok dengan Inventory Management TAG Samurai

Pelacakan Langsung untuk Pengelolaan Stok yang Lebih Baik

Dengan teknologi pelacakan langsung TAG Samurai, Anda dapat mengelola stok dengan efisiensi tinggi. Setiap perubahan dalam inventaris dapat langsung terdeteksi, memungkinkan reaksi yang cepat terhadap permintaan pelanggan. Ini membantu mencegah kehabisan stok dan memastikan bahwa pelanggan Anda selalu mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Perencanaan Pembaruan Produk dengan Tepat

Inventory Management TAG Samurai membantu Anda merencanakan pembaruan produk dengan tepat. Jika ada tren baru atau permintaan pelanggan yang berubah, Anda dapat mengadaptasi portofolio produk Anda secara strategis. Dengan demikian, bisnis Anda tetap relevan di pasar yang selalu berubah.

Efisiensi Operasional yang Meningkat

Dengan TAG Samurai, efisiensi operasional Anda akan meningkat secara signifikan. Tim Anda dapat menghemat waktu yang sebelumnya dihabiskan untuk pencatatan manual dan pemantauan stok. Hal ini memungkinkan fokus lebih besar pada kegiatan inti bisnis, meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan.

asdf tag samurai IM

Baca juga: Lean Manufacturing: Arti, Sejarah, Cara Menerapkan

Kania Sutisnawinata