Bagaimana Caranya Mencatat Perolehan Aset Tetap?

Metode pencatatan aset tetap ada berbagai macam yang bisa Anda gunakan. Artikel ini akan menjawab bagaimana caranya mencatat perolehan aset tetap dan contohnya.

Pengertian Aset Tetap

Aset tetap adalah aset yang digunakan untuk tujuan bisnis dan memiliki nilai yang masih bisa diperoleh dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Pada umumnya bagian dari kekayaan perusahaan, dan meliputi segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomis yang berkelanjutan, seperti tanah, bangunan, kendaraan, dan peralatan.
Selain itu, aset tetap tidak dijual atau diperdagangkan secara rutin, tetapi dipertahankan oleh perusahaan untuk digunakan dalam operasi bisnisnya.

Apa itu Perolehan Aset Tetap?

Perolehan aset tetap adalah proses pengadaan atau pembelian aset tetap oleh sebuah perusahaan. Aset tetap yang diperoleh dapat berupa tanah, bangunan, kendaraan, atau peralatan yang digunakan untuk tujuan bisnis.
Dalam proses perolehan aset tetap, perusahaan harus mengeluarkan uang untuk membayar aset tersebut. Aset tersebut kemudian akan dimasukkan ke dalam neraca perusahaan sebagai aset tetap.
Umumnya, perolehan aset tetap dilakukan dengan cara membeli aset dari pihak lain, tetapi aset tetap juga dapat diperoleh melalui pengembangan atau pembangunan sendiri.

Manfaat Pencatatan Perolehan Aset Tetap

Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari menggunakan metode pencatatan perolehan aset tetap, di antaranya adalah:

  1. Memastikan bahwa aset tetap tercatat dengan benar dan akurat. Dengan menggunakan metode pencatatan yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa aset tetap mereka tercatat dengan benar dan akurat, sehingga memudahkan proses pengambilan keputusan bisnis.
  2. Menyediakan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan bisnis. Dengan menggunakan metode pencatatan yang tepat, perusahaan dapat mengakses informasi yang berguna tentang aset tetap mereka, seperti nilai aset, tanggal pembelian, dan lokasi aset. Informasi ini bisa digunakan untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat.
  3. Memenuhi peraturan dan standar akuntansi yang berlaku. Dengan menggunakan metode pencatatan yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memenuhi peraturan dan standar akuntansi yang berlaku, sehingga menghindari risiko pelanggaran hukum dan sanksi.
  4. Mempermudah proses audit. Dengan menggunakan metode pencatatan yang tepat, perusahaan dapat mempermudah proses audit, karena informasi tentang aset tetap mereka akan lebih terorganisir dan terstruktur. Ini akan membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan secara efisien dan akurat.

Metode Pencatatan Aset Tetap

Ada beberapa metode pencatatan aset tetap yang dapat digunakan oleh perusahaan, diantaranya:

1. Metode harga perolehan atau cost method

aset tetap diakui sebesar harga perolehan atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut, termasuk biaya yang terkait dengan pengadaan, pengiriman, dan pemasangan aset tetap.

2. Metode garis lurus atau straight-line method

aset tetap diakui sebesar biaya perolehan dibagi dengan jangka waktu manfaat ekonomis aset tersebut. Penyusutan aset tetap dilakukan dengan cara mencatat beban penyusutan sebesar jumlah yang sama setiap periode selama masa manfaat aset tetap.

3. Metode saldo menurun atau declining-balance method

aset tetap diakui sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyusutan yang sudah dicatat sebelumnya. Penyusutan aset tetap dilakukan dengan cara mencatat beban penyusutan sebesar persentase yang ditetapkan dari saldo aset tetap setiap periode.

Metode Pencatatan Aset Tetap Berdasarkan Cara Memperolehnya

Dan berikut beberapa metode pencatatan aset tetap tergantung cara memperolehnya, antara lain:

1. Aset Tetap diperoleh pembelian tunai

Jika aset tetap diperoleh dengan cara pembelian tunai, maka metode pencatatan yang dapat digunakan adalah metode harga perolehan atau cost method.
Dengan metode ini, aset tetap diakui sebesar harga perolehan atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut, termasuk biaya yang terkait dengan pengadaan, pengiriman, dan pemasangan aset tetap.
Misalnya, jika sebuah perusahaan membeli sebuah mesin dengan harga 100 juta rupiah, maka aset tetap mesin tersebut akan diakui sebesar 100 juta rupiah di neraca perusahaan.
Selanjutnya, aset tetap tersebut akan dikurangi dengan penyusutan yang sudah dicatat selama masa manfaat aset tetap tersebut.
Penyusutan aset tetap dapat dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus atau straight-line method atau metode saldo menurun atau declining-balance method, tergantung pada kebijakan akuntansi yang berlaku di perusahaan.
Dengan metode garis lurus, penyusutan aset tetap dihitung dengan cara mencatat beban penyusutan sebesar jumlah yang sama setiap periode selama masa manfaat aset tetap.
Sedangkan dengan metode saldo menurun, penyusutan aset tetap dihitung dengan cara mencatat beban penyusutan sebesar persentase yang ditetapkan dari saldo aset tetap setiap periode.

2. Aset tetap diperoleh pembelian kredit

Jika aset tetap diperoleh dengan cara pembelian kredit, maka metode pencatatan yang dapat digunakan adalah metode harga perolehan atau cost method.

Dengan metode ini, aset tetap diakui sebesar harga perolehan atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut, termasuk biaya yang terkait dengan pengadaan, pengiriman, dan pemasangan aset tetap.

Misalnya, jika sebuah perusahaan membeli sebuah mesin dengan harga 100 juta rupiah dan membayarnya secara kredit dalam jangka waktu 1 tahun, maka aset tetap mesin tersebut akan diakui sebesar 100 juta rupiah di neraca perusahaan.

3. Aset tetap diperoleh melalui ditukar dengan surat-surat berharga

Metode pencatatan aset tetap yang diperoleh melalui ditukar dengan surat-surat berharga adalah metode yang digunakan untuk mencatat aset tetap yang diperoleh oleh perusahaan melalui pertukaran dengan surat-surat berharga seperti saham atau obligasi. Pada metode ini, nilai aset tetap yang diperoleh akan disesuaikan dengan nilai pasar dari surat-surat berharga yang ditukarkan.

4. Aset tetap diperoleh melalui cara ditukar dengan aktiva tetap yang lain (Trade-In)

Aset tetap yang diperoleh melalui cara ditukar dengan aktiva tetap yang lain adalah aset tetap yang diperoleh oleh perusahaan melalui pertukaran dengan aktiva tetap yang lain yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Pada metode ini, nilai aset tetap yang diperoleh akan disesuaikan dengan nilai pasar dari aktiva tetap yang ditukarkan.
Dengan demikian, nilai aset tetap yang diperoleh akan dihitung berdasarkan nilai pasar dari aktiva tetap yang ditukarkan, bukan berdasarkan biaya historis atau nilai buku aset tetap yang diperoleh.

5. Aset tetap diperoleh dengan dibuat sendiri

Aset tetap yang diperoleh dengan dibuat sendiri adalah aset tetap yang diperoleh oleh perusahaan melalui proses pembuatan sendiri, bukan melalui pembelian dari pihak lain atau pertukaran dengan aktiva tetap yang lain.
Pada metode ini, nilai aset tetap yang diperoleh akan dihitung berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk membuat aset tetap tersebut, termasuk biaya material, upah tenaga kerja, dan biaya overhead. Biaya-biaya tersebut akan dikapitalisasi dan dicatat sebagai nilai aset tetap yang diperoleh.

Bagaimana Cara Mencatat Perolehan Aset Tetap?

bagaimana caranya mencatat perolehan aset tetap

Untuk mencatat perolehan aset tetap, perusahaan harus menyusun jurnal pencatatan yang mencakup beberapa langkah berikut:

  1. Pertama, perusahaan harus menentukan jenis aset tetap yang diperoleh, serta mengidentifikasi biaya yang terkait dengan perolehan aset tetap tersebut. Biaya-biaya ini dapat termasuk biaya pembelian, biaya pengiriman, dan biaya pajak.
  2. Kedua, perusahaan harus menentukan metode penyusutan yang akan digunakan untuk menentukan nilai buku aset tetap yang diperoleh. Metode penyusutan yang digunakan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis aset tetap yang diperoleh.
  3. Ketiga, perusahaan harus mencatat aset tetap yang diperoleh dalam jurnal pencatatan. Pada umumnya, perusahaan akan mencatat aset tetap yang diperoleh dengan menambahkan sejumlah nominal ke akun aset tetap yang sesuai.
  4. Terakhir, perusahaan harus membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat akumulasi penyusutan aset tetap yang diperoleh. Akumulasi penyusutan ini harus dicatat sebagai pengurangan dari nilai aset tetap yang diperoleh, sehingga nilai buku aset tetap tersebut dapat dihitung secara tepat.

Bagaimana Caranya Mencatat Perolehan Aset Tetap?

Bagaimana caranya mencatat perolehan aset tetap? Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

  1. Menggunakan sistem informasi akuntansi yang memiliki fitur khusus untuk mencatat dan mengelola aset tetap. Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi, perusahaan dapat mencatat dan mengelola aset tetap secara lebih efisien, serta mempermudah proses pelaporan dan pengendalian aset tetap.
  2. Membuat dan mengikuti prosedur pencatatan aset tetap yang jelas. Dengan memiliki prosedur yang jelas, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap aset tetap yang diperoleh dicatat secara tepat dan terintegrasi dengan sistem akuntansi yang ada.
  3. Melakukan pelatihan dan pemantauan terhadap karyawan yang terlibat dalam pencatatan aset tetap. Dengan memberikan pelatihan dan melakukan pemantauan terhadap karyawan yang terlibat dalam pencatatan aset tetap, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap aset tetap yang diperoleh dicatat secara tepat dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Contoh Cara Pencatatan Perolehan Aset Tetap

Pencatatan perolehan aset tetap bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu contoh cara pencatatan perolehan aset tetap adalah sebagai berikut:
  1. Pastikan bahwa Anda sudah mendapatkan dokumen yang memperlihatkan informasi mengenai aset tetap yang akan dicatat. Dokumen tersebut biasanya berupa faktur pembelian atau surat perjanjian jual beli.
  2. Tentukan kode unik untuk setiap aset tetap yang akan dicatat. Kode unik tersebut bisa berupa kombinasi angka dan huruf yang unik dan mudah diingat.
  3. Buat entri jurnal untuk mencatat perolehan aset tetap. Entri jurnal tersebut biasanya akan memiliki beberapa akun, seperti akun aset tetap, akun hutang, dan akun pendapatan.
  4. Pada entri jurnal tersebut, masukkan informasi mengenai aset tetap yang telah dibeli, seperti kode unik, nama aset, tanggal perolehan, harga perolehan, dan lain-lain.
  5. Pastikan bahwa entri jurnal tersebut telah divalidasi dan disahkan oleh pihak yang berwenang.
  6. Simpan dokumen dan entri jurnal tersebut sebagai bukti pencatatan perolehan aset tetap.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat melakukan pencatatan perolehan aset tetap secara efisien dan akurat.

Kesimpulan

Mempermudah pencatatan aset tetap adalah bahwa dengan menggunakan metode yang tepat, pencatatan aset tetap dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien. Ini bisa membantu perusahaan dalam mengikuti peraturan dan standar akuntansi yang berlaku, serta memastikan bahwa aset tetap mereka tercatat dengan benar dan akurat.
Dengan menggunakan sistem pencatatan yang terstruktur dan terorganisir. Perusahaan dapat mengakses informasi tentang aset tetap dengan lebih mudah, sehingga memudahkan proses pengambilan keputusan bisnis.

Pencatatan aset tetap dapat dilakukan dengan mudah menggunakan aplikasi Fixed Asset Management TAG Samurai dan berbagai fitur yang ada didalamnya. Selain berfungsi untuk menyusun laporan, aplikasi ini juga bisa membantu anda untuk mengelola bisnis atau usaha yang sedang anda jalani.

TAG Samurai Fixed Asset Management

Pertanyaan Terkait

Bagaimana pencatatan aktiva tetap pada saat pembelian?

Aset tetap dicatat pada saat pembelian untuk memiliki catatan akurat tentang apa yang dimiliki perusahaan. Tergantung pada ukuran dan kompleksitas aset, ada berbagai cara untuk mencatatnya.

Umumnya, ketika membeli aset tetap, aset tersebut dicatat dalam buku besar dengan jenis akun seperti “Property, Plant and Equipment” atau jenis akun khusus lainnya yang mencerminkan sifat aset tersebut.

Selain itu, informasi tentang aset seperti biaya, tanggal pembelian, dan masa manfaat yang diharapkan juga dilacak. Selanjutnya, beban penyusutan dihitung dari waktu ke waktu yang dapat digunakan untuk keperluan pajak.

Bagaimana menentukan aset perusahaan bisa ditentukan sebagai aset tetap?

Aset tetap adalah komponen kunci dari neraca perusahaan mana pun, karena aset tetap adalah investasi jangka panjang yang dilakukan organisasi untuk menghasilkan pendapatan.

Untuk menentukan apa yang dianggap sebagai aset tetap, perusahaan harus melihat item fisik yang mereka miliki dan gunakan untuk menghasilkan barang atau jasa – hal-hal seperti bangunan, tanah, peralatan, furnitur, dan kendaraan.

Selain itu, perusahaan harus menilai aset tidak berwujud seperti kekayaan intelektual (misalnya, hak cipta dan paten). Aset-aset ini harus berguna bagi perusahaan selama lebih dari satu tahun agar dapat dianggap sebagai bagian dari akun aset tetap.

Perusahaan mungkin juga perlu mempertimbangkan berapa biaya yang diperlukan untuk mengganti barang-barang ini jika diperlukan untuk menilai nilainya secara akurat.

Mengetahui dengan tepat apa yang merupakan aset tetap sangat penting bagi bisnis untuk memahami nilai keseluruhan dan kesehatan keuangan mereka.

Bagaimanakah harga perolehan aset tetap tidak berwujud?

Biaya perolehan aset tetap tidak berwujud adalah total biaya yang terkait dengan perolehan dan kepemilikan aset tidak berwujud tertentu. Biaya pembelian, biaya hukum, biaya pendaftaran dan paten, tenaga kerja internal, dan biaya lain yang terkait dengan perolehan aset.

Penting untuk dicatat bahwa biaya perolehan tidak termasuk pengeluaran selanjutnya untuk pengembangan atau peningkatan aset. Selain itu, tidak termasuk biaya amortisasi atau penyusutan aset selama masa manfaatnya.

Biaya perolehan juga dapat disebut sebagai “biaya historis”, karena mewakili jumlah yang awalnya dibayarkan untuk aset tidak berwujud saat dibeli. Mengetahui informasi ini membantu bisnis melacak aset mereka secara akurat dan mengelola anggaran mereka dengan tepat.

Baca juga: Cara Decrypt Ransomware: Solusi Ransomware