Bagaimanakah Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap?

Perusahaan harus menghitung perolehan aset tetap, untuk dimasukan kedalam laporan keuangan. Dan pada artikel ini akan menjelaskan bagaimanakah cara menghitung harga perolehan aset tetap.

Bagaimanakah Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap?

Bagaimana Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap

Berikut beberapa langkah cara menghitung harga perolehan aset tetap, antara lain:

1. Menentukan metode yang akan digunakan

Berikut menentukan metode yang akan digunakan, untuk menghitung harga perolehan aset tetap, termasuk:

Metode garis lurus

Metode garis lurus adalah metode yang digunakan untuk menghitung harga perolehan aset tetap dengan cara membagi biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut dengan jumlah tahun yang dianggap masa manfaat aset tersebut.

Dengan metode ini, harga perolehan aset akan dibagi secara merata pada setiap tahun selama masa manfaat aset tersebut.

Contoh Perhitungan Metode Garis Lurus:

Asumsi:

  • Aset tetap yang dibeli: Mesin produksi dengan harga beli Rp 50.000.000
  • Biaya transportasi dan pengangkutan: Rp 5.000.000
  • Biaya instalasi dan pemasangan: Rp 2.500.000
  • Masa manfaat aset: 5 tahun

Perhitungan:

  • Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tersebut adalah Rp 50.000.000 + Rp 5.000.000 + Rp 2.500.000 = Rp 57.500.000
  • Harga perolehan aset tetap per tahun adalah Rp 57.500.000 / 5 tahun = Rp 11.500.000

Jadi, harga perolehan aset tetap menggunakan metode garis lurus adalah Rp 11.500.000 per tahun selama masa manfaat aset tersebut.

Baca juga: Bagaimana Caranya Mencatat Perolehan Aset Tetap?

Metode garis tepi

Metode garis tepi adalah metode yang digunakan untuk menghitung harga perolehan aset tetap dengan cara membagi biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut dengan jumlah tahun yang dianggap masa manfaat aset tersebut, dikurangi dengan nilai residual aset tersebut.

Dengan metode ini, harga perolehan aset akan berkurang setiap tahun selama masa manfaat aset tersebut.

Contoh Perhitungan Metode Garis Tepi

Asumsi:

  • Aset tetap yang dibeli: Mobil dengan harga beli Rp 200.000.000
  • Biaya transportasi dan pengangkutan: Rp 10.000.000
  • Biaya instalasi dan pemasangan: Rp 5.000.000
  • Masa manfaat aset: 5 tahun
  • Nilai residual aset: Rp 50.000.000

Perhitungan:

  • Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tersebut adalah Rp 200.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000 = Rp 215.000.000
  • Harga perolehan aset tetap per tahun adalah (Rp 215.000.000 – Rp 50.000.000) / 5 tahun = Rp 37.000.000

Jadi, harga perolehan aset tetap menggunakan metode garis tepi adalah Rp 37.000.000 per tahun selama masa manfaat aset tersebut.

Metode saldo menurun

Metode saldo menurun adalah metode yang digunakan untuk menghitung harga perolehan aset tetap dengan cara mengurangi nilai sisa aset dari tahun ke tahun selama masa manfaat aset tersebut. Dengan metode ini, harga perolehan aset akan berkurang setiap tahun selama masa manfaat aset tersebut.

Contoh Perhitungan Metode Saldo Menurun

Asumsi:

  • Aset tetap yang dibeli: Peralatan kantor dengan harga beli Rp 100.000.000
  • Biaya transportasi dan pengangkutan: Rp 2.000.000
  • Biaya instalasi dan pemasangan: Rp 1.000.000
  • Masa manfaat aset: 5 tahun
  • Nilai residual aset: Rp 20.000.000

Perhitungan:

Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tersebut adalah Rp 100.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 103.000.000

  1. Nilai sisa aset pada tahun ke-1 adalah Rp 103.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 83.000.000
  2. Nilai sisa aset pada tahun ke-2 adalah Rp 83.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 63.000.000
  3. Nilai sisa aset pada tahun ke-3 adalah Rp 63.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 43.000.000
  4. Nilai sisa aset pada tahun ke-4 adalah Rp 43.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 23.000.000
  5. Nilai sisa aset pada tahun ke-5 adalah Rp 23.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 3.000.000

Jadi, harga perolehan aset tetap menggunakan metode saldo menurun adalah Rp 20.000.000 pada tahun ke-1, Rp 20.000.000 pada tahun ke-2, Rp 20.000.000 pada tahun ke-3, Rp 20.000.000 pada tahun ke-4, dan Rp 20.000.000 pada tahun ke-5.

Baca juga: Laporan Keuangan: Gambaran Aset Tetap pada Akhir Periode

2. Menentukan Informasi yang Diperlukan

Berikut menentukan informasi yang diperlukan untuk menghitung harga perolehan aset tetap, termasuk:

Harga beli aset

Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah aset. Harga beli aset ini merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung harga perolehan aset tetap.

Selain harga beli aset, terdapat beberapa faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam menghitung harga perolehan aset tetap, di antaranya adalah biaya transportasi dan pengangkutan, biaya instalasi dan pemasangan, dan biaya perawatan dan pemeliharaan.

Biaya transportasi dan pengangkutan

Selanjutnya, biaya transportasi dan pengangkutan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut aset dari tempat pembelian ke tempat penggunaan aset tersebut.

Transportasi dan pengangkutan ini merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung harga perolehan aset tetap. Ini termasuk dalam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset dan harus dihitung sebagai bagian dari harga perolehan aset tersebut.

Biaya instalasi dan pemasangan

Kemudian, biaya instalasi dan pemasangan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.

Instalasi dan pemasangan ini merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung harga perolehan aset tetap.

Ini termasuk dalam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset dan harus dihitung sebagai bagian dari harga perolehan aset tersebut.

Biaya instalasi dan pemasangan mungkin termasuk biaya untuk menyiapkan koneksi listrik, air, atau gas, serta biaya untuk memasang aset tersebut di tempat yang tepat.

Biaya perawatan dan pemeliharaan

Terakhir, biaya perawatan dan pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan kondisi aset agar dapat terus digunakan sesuai dengan fungsinya.

Perawatan dan pemeliharaan ini tidak termasuk dalam harga perolehan aset tetap, tetapi harus diakui sebagai biaya periode berjalan.

Sedangkan, biaya perawatan dan pemeliharaan ini mungkin termasuk biaya untuk membersihkan, mengganti bagian yang rusak, atau melakukan perbaikan aset tersebut.

Selanjutnya, perawatan dan pemeliharaan ini harus diakui sesuai dengan prinsip akrual untuk mencerminkan waktu yang sesuai dengan penggunaan aset tersebut.

3. Menghitung harga perolehan aset tetap dengan menggunakan metode yang telah ditentukan

Untuk menghitung harga perolehan aset tetap dengan menggunakan metode yang telah ditentukan, pertama-tama perlu ditentukan jenis aset tetap yang akan dihitung harga perolehannya, serta metode yang akan digunakan untuk menghitungnya.

Selanjutnya, perlu ditentukan informasi yang diperlukan untuk menghitung harga perolehan aset tetap, di antaranya adalah harga beli aset, biaya transportasi dan pengangkutan, biaya instalasi dan pemasangan, dan biaya perawatan dan pemeliharaan.

Setelah semua informasi yang diperlukan tersedia, langkah selanjutnya adalah menghitung harga perolehan aset tetap dengan menggunakan metode yang telah ditentukan.

Hasil perhitungan tersebut kemudian harus dicatat dalam buku besar aset tetap dan disusun dalam laporan keuangan.

4. Mencatat hasil perhitungan harga perolehan aset tetap dalam buku besar aset tetap

Mencatat hasil perhitungan harga perolehan aset tetap

Untuk mencatat hasil perhitungan harga perolehan aset tetap dalam buku besar aset tetap, pertama-tama perlu ditentukan akun yang akan digunakan untuk mencatat harga perolehan aset tetap tersebut.

Akun yang biasa digunakan untuk mencatat harga perolehan aset tetap adalah akun Aset Tetap atau akun yang lebih spesifik sesuai dengan jenis aset tersebut, seperti akun Mesin, akun Gedung, atau akun Kendaraan.

Selanjutnya, perlu dicatat jumlah harga perolehan aset tetap tersebut pada akun yang telah ditentukan. Metode yang digunakan adalah metode garis lurus atau metode garis tepi, maka harga perolehan aset tetap tersebut harus dicatat sebagai jumlah yang sama setiap tahun selama masa manfaat aset tersebut.

Jika metode yang digunakan adalah metode saldo menurun, maka harga perolehan aset tetap tersebut harus dicatat sesuai dengan nilai sisa aset pada set

5. Menyusun laporan keuangan menggunakan hasil perhitungan harga perolehan aset tetap

Untuk menyusun laporan keuangan menggunakan hasil perhitungan harga perolehan aset tetap, pertama-tama perlu ditentukan jenis laporan keuangan yang akan disusun.

Laporan keuangan yang umum digunakan untuk mencatat aset tetap adalah neraca dan laporan laba rugi. Selanjutnya, hasil perhitungan harga perolehan aset tetap harus dimasukkan ke dalam laporan keuangan yang telah ditentukan.

Pada neraca, harga perolehan aset tetap harus dimasukkan ke dalam bagian Aset Tetap atau bagian yang lebih spesifik sesuai dengan jenis aset tersebut, seperti bagian Mesin, Gedung, atau Kendaraan.

Pada laporan laba rugi, harga perolehan aset tetap harus dimasukkan ke dalam bagian Beban Penyusutan Aset Tetap atau bagian yang lebih spesifik sesuai dengan jenis aset tersebut.

Setelah harga perolehan aset tetap dimasukkan ke dalam laporan keuangan, laporan keuangan tersebut dapat disusun dengan menggunakan informasi yang telah tersedia.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Terkait Aset Tetap

Rekomendasi Software Pengelolaan Aset Tetap

TAG Samurai adalah software pengelolaan aset tetap yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola aset tetap yang dimilikinya, termasuk dalam menghitung harga perolehan aset tetap.

Software TAG Samurai ini memiliki fitur yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola informasi tentang aset tetap yang dimilikinya, seperti informasi harga beli.

Dengan menggunakan software ini, perusahaan dapat dengan mudah menghitung harga perolehan aset tetap dengan menggunakan metode yang telah ditentukan, seperti metode garis lurus.

Selain itu, software ini juga dapat membantu perusahaan dalam mencatat hasil perhitungan harga perolehan aset tetap ke dalam buku besar aset tetap dan menyusun laporan keuangan dengan menggunakan informasi tersebut.

Dapatkan Demo TAG Samurai Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!

Kesimpulan

Harga perolehan aset tetap adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah aset tetap, termasuk harga beli aset, biaya transportasi dan pengangkutan, biaya instalasi dan pemasangan, dan biaya perawatan dan pemeliharaan.

Metode yang paling umum digunakan untuk menghitung harga perolehan aset tetap adalah metode garis lurus, metode garis tepi, dan metode saldo menurun.

Hasil perhitungan harga perolehan aset tetap harus dicatat dalam buku besar aset tetap dan disusun dalam laporan keuangan.

Software seperti TAG Samurai dapat membantu perusahaan dalam mengelola informasi tentang aset tetap dan menghitung harga perolehan aset tetap dengan menggunakan metode yang telah ditentukan.

Nah, itulah artikel menjawab pertanyaan Bagaimanakah Cara Menghitung Harga Perolehan Aset Tetap? Apabila Anda masih memiliki pertanyaan, silahkan tuliskan dikolom komentar.

Baca Juga: Ancaman Ransomware Indonesia