Audit Eksternal Adalah: Pengertian, Fungsi dan Manfaat

Istilah audit tidak asing lagi bagi para pengusaha atau pebisnis, audit sendiri terbagi menjadi 2 yaitu audit internal dan audit eksternal. Audit eksternal adalah audit yang dilakukan oleh orang luar perusahaan atau organisasi.

Dalam laporan audit umumnya terdapat list rinci tentang pemasukan maupun pengeluaran perusahaan. Tak hanya itu, audit juga memiliki berbagai jenis dibidangnya masing-masing, seperti audit eksternal, audit horizontal, dan masih banyak lagi.

Tujuan Audit

Audit juga memiliki peran untuk menentukan tindak lanjut untuk mengevaluasi masalah bisnis Anda. Singkatnya audit ini sangat memiliki peran penting sebagai sumber informasi dalam bentuk laporan data.

Apa Itu Audit Eksternal?

Apa Itu Audit Eksternal?

Audit eksternal adalah proses pemeriksaan dan evaluasi terhadap keandalan laporan keuangan suatu perusahaan oleh seorang auditor atau sebuah lembaga audit yang independen dari perusahaan tersebut.

Tujuan dari audit eksternal adalah untuk memberikan opini atau saran mengenai keandalan laporan keuangan perusahaan tersebut, sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan tersebut.

Audit eksternal dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan relevan, menilai kecukupan dan keandalan bukti tersebut, serta memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan.

Tujuan Audit Eksternal

Tujuan Audit Eksternal

Ada beberapa tujuan dari audit eksternal, di antaranya adalah:

1. Memberikan Opini atau Saran Mengenai Laporan Keuangan Perusahaan

Audit eksternal bertujuan untuk memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan, sehingga laporan tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan bisnis.

Setelah melakukan proses audit eksternal, auditor akan memberikan opini atau saran mengenai keandalan laporan keuangan perusahaan. Adapun opini yang biasa diberikan oleh auditor adalah:

Unqualified Opinion (Opinion Tanpa Pengecualian)

Jika auditor memberikan opini unqualified, artinya laporan keuangan perusahaan telah diaudit dengan sebaik-baiknya dan tidak terdapat pengecualian atau kekurangan yang signifikan.

Qualified Opinion (Opinion Dengan Pengecualian)

Jika auditor memberikan opini qualified, artinya laporan keuangan perusahaan telah diaudit dengan sebaik-baiknya, namun terdapat pengecualian atau kekurangan yang signifikan pada laporan keuangan tersebut. Pengecualian tersebut harus diungkapkan secara jelas dan terperinci dalam laporan audit.

Adverse Opinion (Opinion yang Merugikan)

Jika auditor memberikan opini adverse, artinya laporan keuangan perusahaan tidak dapat diandalkan dan tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan bisnis. Pengecualian atau kekurangan yang signifikan tersebut harus diungkapkan secara jelas dan terperinci dalam laporan audit.

Disclaimer of Opinion (Penolakan Memberikan Opini)

Jika auditor memberikan disclaimer of opinion, artinya auditor tidak dapat memberikan opini mengenai keandalan laporan keuangan perusahaan karena tidak memiliki bukti yang cukup dan relevan. Penolakan tersebut harus diungkapkan secara jelas dan terperinci dalam laporan audit.

2. Menilai Kualitas Informasi Keuangan

Salah satu tujuan audit eksternal adalah menilai kualitas informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan.

Tujuan ini terkait dengan kewajiban perusahaan untuk menyajikan informasi keuangan yang akurat, relevan, dan terperinci sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Untuk menilai kualitas informasi keuangan, auditor akan melakukan beberapa langkah, di antaranya adalah:

  • Mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan relevan. Auditor akan mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan relevan untuk menilai keandalan laporan keuangan perusahaan. Bukti-bukti tersebut bisa berupa dokumen-dokumen keuangan, catatan-catatan akuntansi, dan laporan-laporan keuangan lainnya.
  • Menilai kecukupan dan keandalan bukti yang terkumpul. Setelah bukti-bukti terkumpul, auditor akan menilai kecukupan dan keandalan bukti tersebut untuk menilai keandalan laporan keuangan perusahaan.
  • Memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan. Setelah melakukan proses audit eksternal, auditor akan memberikan opini mengenai keandalan laporan keuangan perusahaan. Opini tersebut akan menjadi acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.

3. Mengidentifikasi Kelemahan Sistem dan Proses

Salah satu tujuan audit eksternal adalah mengidentifikasi kelemahan sistem dan proses yang ada di perusahaan. Tujuan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan dengan cara mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada.

Untuk mengidentifikasi kelemahan sistem dan proses, auditor akan melakukan beberapa langkah, di antaranya adalah:

  • Memahami struktur organisasi dan sistem yang ada di perusahaan. Auditor akan memahami struktur organisasi dan sistem yang ada di perusahaan, termasuk proses-proses yang dilakukan, standar-standar yang diterapkan, dan sistem-sistem yang digunakan.
  • Menilai keandalan sistem dan proses yang ada. Auditor akan menilai keandalan sistem dan proses yang ada di perusahaan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan relevan, serta mengevaluasi kecukupan dan keandalan bukti tersebut.
  • Menyajikan rekomendasi perbaikan. Setelah mengidentifikasi kelemahan sistem dan proses yang ada, auditor akan menyajikan rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Rekomendasi tersebut harus diungkapkan secara jelas dan terperinci dalam laporan audit.

4. Menilai Kinerja Manajemen

Salah satu tujuan audit eksternal adalah menilai kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan, serta dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat.

Tujuan ini bertujuan untuk memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan bahwa manajemen telah melakukan tindakan yang tepat dalam mengelola perusahaan. Untuk menilai kinerja manajemen, auditor akan melakukan beberapa langkah, di antaranya adalah:

  • Memahami struktur organisasi dan sistem yang ada di perusahaan. Auditor akan memahami struktur organisasi dan sistem yang ada di perusahaan, termasuk proses-proses yang dilakukan, standar-standar yang diterapkan, dan sistem-sistem yang digunakan.
  • Menilai keandalan sistem dan proses yang ada. Auditor akan menilai keandalan sistem dan proses yang ada di perusahaan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan relevan, serta mengevaluasi kecukupan dan keandalan bukti tersebut.
  • Menilai keputusan bisnis yang telah diambil oleh manajemen. Auditor akan menilai keputusan bisnis yang telah diambil oleh manajemen dengan cara mengevaluasi apakah keputusan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku, sesuai dengan tujuan perusahaan, dan tidak merugikan perusahaan.
  • Menyajikan rekomendasi perbaikan. Setelah menilai kinerja manajemen, auditor akan menyajikan rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja manajemen di masa yang akan datang. Rekomendasi tersebut harus diungkapkan secara jelas dan terperinci dalam laporan audit.

Jenis-Jenis Audit Eksternal

Secara umum terdapat 3 jenis audit eksternal, antara lain:

1. Audit keuangan

Audit keuangan adalah jenis audit eksternal yang bertujuan untuk menilai keandalan laporan keuangan perusahaan. Kegiatan audit keuangan dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan relevan, menilai kecukupan dan keandalan bukti tersebut, serta memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan.

Dalam audit keuangan, auditor akan memeriksa laporan-laporan keuangan perusahaan seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Auditor juga akan memeriksa catatan-catatan akuntansi perusahaan, termasuk jurnal, buku besar, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.

Tujuan dari audit keuangan adalah untuk memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan bahwa laporan tersebut telah diaudit dengan sebaik-baiknya dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan bisnis.

2. Audit operasional

Audit operasional adalah jenis audit eksternal yang bertujuan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan keandalan sistem dan proses yang ada di perusahaan.

Aktivitas audit operasional dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan relevan, menilai kecukupan dan keandalan bukti tersebut, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu.

Dalam audit operasional, auditor akan memeriksa sistem dan proses yang ada di perusahaan, termasuk proses-proses bisnis, sistem informasi, dan sistem pengendalian intern. Auditor juga akan mengevaluasi apakah sistem dan proses tersebut efisien, efektif, dan sesuai dengan standar yang berlaku.

3. Audit sistem informasi

Audit sistem informasi adalah jenis audit eksternal yang bertujuan untuk menilai keandalan dan keamanan sistem informasi yang ada di perusahaan.

Selain itu, audit sistem informasi dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan relevan, menilai kecukupan dan keandalan bukti tersebut, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu.

Dalam audit sistem informasi, auditor akan memeriksa sistem informasi yang ada di perusahaan, termasuk hardware, software, dan jaringan yang digunakan.

Auditor juga akan mengevaluasi apakah sistem informasi tersebut telah dikelola dengan baik, sesuai dengan standar yang berlaku, dan aman dari serangan cyber.

Tujuan dari audit sistem informasi adalah untuk meningkatkan keandalan dan keamanan sistem informasi yang ada di perusahaan dengan cara mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada.

4. Audit Aset Perusahaan

Dalam audit aset perusahaan, auditor akan memeriksa aset-aset perusahaan seperti tanah, bangunan, mesin, dan peralatan.

Auditor juga akan mengevaluasi apakah informasi mengenai aset tersebut telah dikelola dengan baik, sesuai dengan standar yang berlaku, dan tercantum secara benar dalam laporan keuangan perusahaan.

Fungsi Audit Eksternal

Fungsi audit eksternal adalah memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan bahwa laporan tersebut telah diaudit dengan sebaik-baiknya dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan bisnis.

Selain itu, audit eksternal juga memiliki fungsi-fungsi lain, di antaranya adalah:

  • Mengidentifikasi kelemahan sistem dan proses yang ada di perusahaan. Audit eksternal dapat mengidentifikasi kelemahan sistem dan proses yang ada di perusahaan dengan cara mengevaluasi keandalan sistem dan proses tersebut.
  • Menilai kinerja manajemen. Audit eksternal dapat menilai kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan, serta dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat.
  • Memberikan rekomendasi perbaikan. Audit eksternal dapat memberikan rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keandalan perusahaan.
  • Mengidentifikasi risiko-risiko yang ada di perusahaan. Audit eksternal dapat mengidentifikasi risiko-risiko yang ada di perusahaan, termasuk risiko-risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan, sistem dan proses, dan kinerja manajemen.
  • Menyajikan laporan audit. Setelah melakukan proses audit eksternal, auditor akan menyajikan laporan audit yang berisi hasil audit, rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu, dan opini atas laporan keuangan perusahaan (jika diperlukan).
  • Memberikan jaminan keandalan informasi keuangan. Audit eksternal memberikan jaminan keandalan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan, sehingga dapat dipercaya untuk mengambil keputusan bisnis.

Prosedur dan Proses Audit Eksternal

Prosedur audit eksternal merupakan bagian penting untuk memastikan akurasi dan kepatuhan terhadap standar. Proses audit akan dilakukan oleh pihak ketiga yang independen untuk memberikan jaminan kepada para pemangku kepentingan bahwa perusahaan mengikuti praktik keuangan dan operasional yang tepat.

Proses audit eksternal mencakup tinjauan pengendalian internal, penilaian risiko, tinjauan laporan keuangan, pengujian pengendalian internal dan analisis transaksi. Auditor juga akan menilai efektivitas proses manajemen dan apakah ada area ketidakpatuhan atau potensi penipuan.

Selain itu dalam proses audit eksternal, terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan auditor diantaranya:

1. Persiapan audit

Proses audit eksternal dalam persiapan audit meliputi beberapa langkah, di antaranya adalah:

  • Persiapan laporan keuangan. Pertama-tama, auditor akan mempersiapkan laporan keuangan perusahaan yang akan diaudit. Laporan keuangan tersebut biasanya berupa laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
  • Memahami struktur organisasi dan sistem yang ada di perusahaan. Selanjutnya, auditor akan memahami struktur organisasi dan sistem yang ada di perusahaan, termasuk proses-proses yang dilakukan, standar-standar yang diterapkan, dan sistem-sistem yang digunakan.
  • Menentukan strategi dan rencana audit. Setelah memahami struktur organisasi dan sistem yang ada di perusahaan, auditor akan menentukan strategi dan rencana audit yang akan dilakukan. Rencana audit tersebut harus mencakup scope audit, sasaran audit, dan metode audit yang akan digunakan.
  • Mengumpulkan bukti-bukti yang relevan. Selanjutnya, auditor akan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan untuk mendukung proses audit yang akan dilakukan. Bukti-bukti tersebut bisa berupa dokumen-dokumen akuntansi, catatan-catatan akuntansi, dan informasi lain yang dianggap penting.
  • Mempersiapkan tim audit. Setelah menentukan strategi dan rencana audit, auditor akan mempersiapkan tim audit yang akan melakukan proses audit tersebut. Tim audit tersebut harus terdiri dari auditor yang memiliki keahlian dan pengalaman yang sesuai dengan scope audit yang akan dilakukan.

2. Pelaksanaan audit

Pelaksanaan audit dalam proses audit eksternal meliputi beberapa langkah, di antaranya adalah:

  • Melakukan observasi atas sistem dan proses yang ada di perusahaan. Pertama-tama, auditor akan melakukan observasi atas sistem dan proses yang ada di perusahaan, termasuk proses-proses bisnis, sistem informasi, dan sistem pengendalian intern.
  • Mengumpulkan bukti-bukti yang relevan. Selanjutnya, auditor akan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan untuk mendukung proses audit yang sedang dilakukan. Bukti-bukti tersebut bisa berupa dokumen-dokumen akuntansi, catatan-catatan akuntansi, dan informasi lain yang dianggap penting.
  • Mengevaluasi keandalan bukti yang telah dikumpulkan. Setelah mengumpulkan bukti-bukti yang relevan, auditor akan mengevaluasi keandalan bukti tersebut dengan cara membandingkannya dengan standar yang berlaku, serta dengan memeriksa keabsahan dan kebenaran informasi yang tercantum di dalamnya.
  • Menyusun laporan audit. Setelah selesai melakukan proses audit, auditor akan menyusun laporan audit yang berisi hasil audit, rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu, dan opini atas laporan keuangan perusahaan (jika diperlukan).
  • Mempresentasikan laporan audit kepada manajemen perusahaan. Selanjutnya, auditor akan mempresentasikan laporan audit kepada manajemen perusahaan untuk membahas hasil audit dan memberikan rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu.

3. Penyusunan laporan audit

Penyusunan laporan audit adalah tahap terakhir dalam proses audit eksternal. Pada tahap ini, auditor akan menyusun laporan audit yang berisi hasil audit, rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu, dan opini atas laporan keuangan perusahaan (jika diperlukan).

Laporan audit biasanya terdiri dari beberapa bagian, di antaranya adalah:

  • Pendahuluan. Bagian ini berisi informasi mengenai scope audit yang dilakukan, sasaran audit, dan metode audit yang digunakan.
  • Hasil audit. Bagian ini berisi hasil audit yang telah dilakukan, termasuk temuan-temuan yang dianggap penting, serta evaluasi atas keandalan dan kebenaran laporan keuangan perusahaan.
  • Rekomendasi perbaikan. Bagian ini berisi rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keandalan perusahaan.
  • Opini atas laporan keuangan. Bagian ini hanya ditulis jika auditor memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan. Opini tersebut bisa berupa opini wajar tanpa pengecualian, opini wajar dengan pengecualian, atau opini tidak wajar.

Setelah laporan audit selesai dibuat, auditor akan mempresentasikannya kepada manajemen perusahaan untuk membahas hasil audit dan memberikan rekomendasi perbaikan yang dianggap perlu.

Ciri-Ciri Auditor Eksternal

Ciri-Ciri Auditor Eksternal

Di atas sudah dijelaskan jika orang yang melakukan audit eksternal dinamakan auditor eksternal. Berikut ciri-ciri auditor eksternal yang bisa Anda ketahui:

  • Merupakan pihak ketiga yang berada di luar perusahaan
  • Tugasnya melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban
  • Bertujuan memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan
  • Hasil auditnya lebih objektif
  • Hasil auditnya juga layak untuk diberikan kepada public

Manfaat Audit Eksternal

Audit eksternal merupakan proses pemeriksaan dan evaluasi terhadap laporan keuangan perusahaan oleh auditor yang independen dari perusahaan tersebut.

Kegiatan Audit eksternal bertujuan untuk memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan bahwa laporan tersebut telah diaudit dengan sebaik-baiknya dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan bisnis.

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari audit eksternal, di antaranya adalah:

1. Memeriksa laporan keuangan yang sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku.

Audit eksternal membantu perusahaan dalam memeriksa apakah laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku, sehingga dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Meningkatkan kredibilitas laporan keuangan perusahaan

Audit eksternal meningkatkan kredibilitas laporan keuangan perusahaan dengan cara mengevaluasi keandalan dan kebenaran informasi yang tercantum di dalamnya. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan perusahaan.

3. Meningkatkan dan memperbaiki proses bisnis perusahaan.

Audit eksternal akan membantu perusahaan dalam mengevaluasi, meningkatkan, dan memperbaiki proses bisnis yang ada.

Auditor akan memberikan perspektif berbeda terkait dengan pelaksanaan bisnis berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh auditor tersebut.

4. Mengidentifikasi kelemahan sistem dan proses

Audit eksternal dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem dan proses yang ada di perusahaan, sehingga dapat diambil tindakan perbaikan yang dianggap perlu.

5. Menilai kualitas informasi keuangan

Audit eksternal juga membantu perusahaan dalam menilai kualitas informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan, dengan cara mengevaluasi keandalan dan kebenaran informasi tersebut.

6. Memberikan kepercayaan pada laporan keuangan

Audit eksternal memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan, bahwa laporan tersebut telah diaudit dengan sebaik-baiknya dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan bisnis.

Peran Auditor Eksternal

Peran Auditor Eksternal

Auditor eksternal memiliki peran yang cukup penting dalam sebuah perusahaan, di antaranya:

1. Memberikan opini dari laporan yang telah dikerjakan

Auditor eksternal memiliki tanggung jawab untuk memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan, yang terdiri dari opini wajar tanpa pengecualian, opini wajar dengan pengecualian, atau opini tidak wajar.

2. Mereview laporan secara berkala

Auditor eksternal bertugas untuk mereview laporan keuangan perusahaan secara berkala, baik secara periodik maupun tahunan, dengan tujuan untuk mengevaluasi keandalan dan kebenaran informasi yang tercantum di dalamnya.

3. Menilai laporan keuangan perusahaan apakah telah berpegangan pada prinsip PSAK atau SAK

Auditor eksternal harus memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan telah sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) atau Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

4. Memiliki tanggung jawab langsung kepada manajemen, pemegang saham, serta stakeholder

Auditor eksternal memiliki tanggung jawab langsung kepada manajemen, pemegang saham, serta stakeholder yang berkaitan dengan profesionalitas yang harus dipertahankan dalam proses audit.

Seorang auditor eksternal harus bekerja dengan independen dan tidak terpengaruh oleh pihak manajemen atau pemegang saham dalam memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan.

Kriteria audit eksternal

Kriteria audit eksternal merupakan standar yang harus dipenuhi oleh auditor eksternal dalam melakukan proses audit. AKriteria tersebut antara lain:

1. Independensi

Seorang auditor harus memiliki independensi. Dimana idependensi menjadi salah satu kriteria yang paling penting dalam audit eksternal.

Auditor eksternal harus bekerja dengan independen, artinya tidak terpengaruh oleh pihak manajemen atau pemegang saham dalam memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan.

Independensi ini penting agar auditor dapat memberikan opini yang obyektif dan tidak terpengaruh oleh kepentingan pihak manajemen atau pemegang saham.

2. Objektivitas

Kriteria lain yang harus dimiliki oleh auditor adalah objektivitas. Auditor harus bekerja secara obyektif, yaitu tidak terpengaruh oleh faktor-faktor lain seperti hubungan pribadi, kepentingan pribadi, atau kepentingan pihak manajemen atau pemegang saham.

3. Kompetensi dan keterampilan

Kompetensi dan keterampilan merupakan kriteria lain yang harus dipenuhi oleh auditor eksternal. Auditor harus memiliki kompetensi dan keterampilan yang memadai dalam melakukan proses audit.

Kompetensi yang harus dimiliki meliputi pengetahuan yang cukup mengenai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku, serta keterampilan dalam mengevaluasi keandalan dan kebenaran informasi yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan.

Contoh kasus audit eksternal

Contoh kasus audit eksternal adalah sebagai berikut:

1. PT XYZ Sebuah Perusahaan Manufaktur

XYZ memutuskan untuk menggunakan jasa audit eksternal untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan tahun 2020. Auditor eksternal yang dipilih adalah KAP ABC, sebuah kantor akuntan publik yang terpercaya.

Setelah melakukan audit, KAP ABC memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan PT XYZ tahun 2020, yang berarti laporan keuangan tersebut dapat dipercaya dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan bisnis.

2. PT DEF Sebuah Perusahaan Retail

PT DEF, sebuah perusahaan retail, mengalami masalah keuangan yang cukup serius pada tahun 2021. Untuk mengetahui penyebab masalah tersebut, PT DEF memutuskan untuk melakukan audit eksternal.

Setelah melakukan audit, auditor eksternal yang dipilih menemukan bahwa masalah keuangan tersebut disebabkan oleh adanya kecurangan yang dilakukan oleh beberapa karyawan yang bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan.

Berdasarkan hasil audit tersebut, PT DEF mengambil tindakan tegas terhadap karyawan yang terlibat dalam kecurangan tersebut, serta mengambil tindakan perbaikan yang dianggap perlu untuk mencegah terjadinya masalah keuangan di masa yang akan datang.

Penutup

Dengan melakukan audit eksternal, perusahaan dapat memperoleh kepercayaan dan keandalan terhadap laporan keuangan yang disajikan, serta membantu dalam meningkatkan dan memperbaiki proses bisnis yang ada.

Oleh karena itu, audit eksternal merupakan proses yang sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya dengan lebih baik.

Untuk mempermudah proses audit dan menyusun laporan keuangan, Anda bisa menggunakan aplikasi TAG Samurai. Dimana TAG Samurai merupakan software manajemen aset tetap perusahaan, yang memiliki fitur yang lengkap.

Aplikasi ini dapat mempermudah kamu dalam melakukan audit aset tetap, inventory bahkan sampai barang habis pakai. Software ini dapat menyajikan laporan seperti informasi aset, pelacakan aset serta jumlah inventory, laporan depresiasi aset tetap otomatis dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait software manajemen aset TAG Samurai. Kamu bisa mengunjungi halaman khusus software pengelolaan aset TAG Samurai.

ASDF.ID menyediakan konsultasi gratis untuk Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai aplikasi pengelolaan aset. TAG Samurai adalah sebuah aplikasi aset manajemen yang dapat memudahkan proses audit. Fitur penjadwalan audit berkala akan memastikan anda tidak melewatkan proses penting dari setiap aset yang anda miliki.

Dapatkan Demo TAG Samurai Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!

Pertannyaan Terkait

1. Apa saja yang termasuk dalam kegiatan audit eksternal?

Audit eksternal adalah proses pemeriksaan dan verifikasi catatan dan laporan keuangan organisasi untuk memastikan keakuratan dan kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan standar yang berlaku.

Ini melibatkan tinjauan pengendalian internal, pengujian transaksi, analisis data keuangan, dan pendapat independen tentang kewajaran laporan keuangan. Auditor eksternal juga menilai proses manajemen risiko perusahaan untuk efektivitas dan mengidentifikasi area untuk perbaikan.

Prosedur audit biasanya mencakup perolehan bukti yang mendukung informasi yang diberikan oleh manajemen, melakukan tinjauan analitis untuk mengidentifikasi anomali atau tren, dan melakukan wawancara dengan personil kunci untuk mendapatkan wawasan tambahan tentang operasi organisasi.

Pada akhirnya, auditor eksternal bertanggung jawab untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan perusahaan secara akurat mencerminkan posisi dan kinerja keuangannya.

2. Kenapa harus ada audit dari pihak eksternal?

Audit eksternal harus dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan organisasi akurat dan dapat diandalkan. Proses ini dapat membantu menjaga integritas organisasi dengan mengungkap potensi masalah atau kesalahan dalam proses pelaporan keuangan.

Audit eksternal juga membantu memastikan bahwa organisasi mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, serta standar akuntansi internasional. Selain itu, proses ini memberikan konfirmasi independen bahwa perusahaan mengikuti praktik tata kelola perusahaan yang baik dan pengendalian internal.

Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor, yang pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham atau meningkatkan peluang investasi. Lebih jauh lagi, proses audit dari piihak eksternal ini akan memberikan umpan balik yang berharga tentang bagaimana organisasi dapat meningkatkan operasinya dan mengurangi risiko.

Referensi:

Gocardless – What is an External Audit