Apa Perbedaan Penyusutan dan Amortisasi?

Penyusutan atau yang sering juga disebut dengan depresiasi dan amortisasi mempunyai tujuan pencatatan yang sama yaitu ketika mengurangi nilai aset. Perbedaan penyusutan dan amortisasi juga cukup signifikan.

Persamaan depresiasi deplesi dan amortisasi pada tujuannya yaitu sama digunakan pada pencatatan aset. Sehingga perbedaan diantara keduanya harus dihargai agar tidak perusahaan bisa mengerti dan memahami kedua jenis pencatatan aset tersebut.

Perbedaan Penyusutan dan Amortisasi

Ringkasnya perbedaan penyusutan dan amortisasi bisa dibedakan dari bentuk atau jenis aset yang ada dalam perusahaan. Penyusutan atau depresiasi untuk mencatat aset yang berwujud sedangkan amortisasi mencatat aset tidak berwujud.

Pencatatan aset mengacu pada aset perusahaan yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi dalam menjalankan operasional perusahaan. Aset sendiri memang dapat berupa aset yang berwujud dan tidak memiliki wujud.

Apa Perbedaan Penyusutan dan Amortisasi?

Selain itu nilai aset juga pasti mengalami penurunan dari waktu ke waktu tergantung dari berbagai faktor. Diantaranya seperti faktor usia, kerusakan dan berbagai hal lainnya yang membuat aset tidak layak untuk digunakan.

1. Definisi

Pengertian depresiasi adalah salah satu teknik yang biasanya digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap penurunan nilai suatu aset perusahaan. Misalnya karena usia atau keausan aset dan berbagai alasan teknis lainnya.

Sementara pengertian amortisasi adalah salah satu metode yang dilakukan untuk mengalokasikan berapa jumlah yang dapat disusutkan dari suatu set yang tidak berwujud. Dengan catatan berapa lama umur aset tersebut.

2. Standar Akuntansi

Dari segi peraturan standar akuntansinya penyusutan menggunakan standar AS – 6 untuk mengatur depresiasi. Sementara amortisasi aset tak berwujud menggunakan AS – 26 untuk melakukan prosedur pencatatan aset.

3. Berlaku Untuk

Perbedaan penyusutan dan amortisasi dari segi peruntukan asetnya prosedur pencatatan depresiasi berlaku pada berbagai macam aset berwujud tidak lancar . Misalnya seperti mesin, komputer, kendaraan dan berbagai aset sejenis lainnya.

Sementara dampak amortisasi berlaku pada aset yang tidak berwujud tidak lancar dan tidak memiliki bentuk fisik. Diantaranya seperti paten, niat baik, hak cipta, akreditasi, standarisasi dan berbagai aset sejenis lainnya.

4. Tujuan

Dari segi tujuan dibuatnya kedua jenis pencatatan aset tersebut juga memiliki beberapa perbedaan. Untuk depresiasi biasanya bertujuan untuk bisa melakukan perhitungan pada biaya amortisasi dan penyusutan aktiva tetap.

Sementara amortisasi bertujuan untuk mengkapitalisasi biaya aset dalam proses penggunaanya selama digunakan. Pencatatan ini dilakukan dengan satu tujuan sebagai salah satu prosedur dari manajemen aset perusahaan.

5. Metode dan Jenis Biaya

Dari segi metode apa yang digunakan untuk melakukan pencatatan aset. Untuk depresiasi menggunakan metode lurus, anuitas, mengurangi saldo, jumlah digit tahun dan lain sebagainya.

Selanjutnya untuk amortisasi biasa menggunakan metode pencatatan seperti mengurangi saldo, garis lurus, anuitas, meningkatkan saldo, peluru dan lainnya. Keduanya menggunakan jenis biaya non tunai.

Definisi Penyusutan dan Amortisasi

Dalam praktiknya perbedaan penyusutan dan amortisasi menggunakan teknik untuk bisa menentukan nilai kerugian dari sebuah set berwujud tetap berjangka panjang. Biasanya karena penggunaan, usia, keausan, perubahan dengan kondisi pasar.

Aset berwujud tetap jangka panjang mempunyai arti yaitu aset yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan dalam jangka waktu lama. Misalnya selama tiga tahun lebih dan bisa disentuh serta dilihat mempunyai bentuk fisik yang jelas.

Depresiasi diberikan beban sebagai sebuah pengeluaran modal pada pendapatan yang memberikan hasil dari aset tetap selama tahun berjalannya aset tersebut. Ketetapan itu menggunakan konsep yang bernama konsep pencocokan.

 

Menghitung Nilai Penyusutan dan Amortisasi

Cara menghitung depresiasi dan amortisasi menggunakan metode yang sudah standar dalam akuntansi. Kemudian menghitung asal nilai yang dapat dikurangi serta perkiraan jumlah berapa tahun usia penggunaan aset tersebut.

Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah nilai aset yang sudah ditentukan kemudian dibebankan pada pengeluaran setiap tahun perusahaan disebutkan dalam akun laba rugi. Secara bersamaan nilai tersebut juga akan mengurangi nilai aset pada Neraca.

Biasanya depresiasi menggunakan dua metode populer dan sudah banyak diadaptasi oleh banyak perusahaan besar. Diantaranya yaitu metode nilai tertulis atau pengurangan saldo dan metode garis lurus.

Selanjutnya perbedaan penyusutan dan amortisasi merupakan sebuah metode pengukuran kerugian nilai dari aset yang tidak memiliki wujud dalam waktu jangka panjang. Walaupun aset tidak berwujud namun aset tetap mengalami penurunan.

Aset tidak berwujud sendiri merupakan sebuah aset yang biasanya dimiliki selama lebih dari tiga tahun oleh perusahaan. Namun aset tersebut tidak memiliki bentuk material, contohnya seperti lisensi, waralaba, perangkat lunak dan lainnya.

Contoh amortisasi dan depresi juga terlihat sangat jelas memiliki perbedaan dari segi fisik dan kegunaanya. Sementara metode yang digunakan dalam amortisasi hampir serupa dengan depresiasi.

Biasanya pengambilan pengurangan aset didapatkan dari nilai residu aset dan dibagi dengan jumlah dari umur yang diharapkan oleh perusahaan. Jumlah tersebut akan membentuk nilai amortisasi menggunakan metode garis lurus.

Sementara metode peluru biasanya dilakukan pada set yang amortisasinya dibebankan secara sekaligus pada tahun diperoleh aset. Kemudian penentuannya umurnya ditetapkan secara proporsional seumur hidup.

Pertanyaan tentang penyusutan dan amortisasi biasanya lebih kepada perbedaan kedua pencatatan tersebut. Keduanya juga termasuk dalam manajemen aset yang penting dan wajib dilakukan oleh perusahaan.

Manajemen Depresiasi dan Amortisasi

Agar perusahaan bisa melakukan pencatatan baik depresiasi maupun amortisasi dalam pelaksanaannya pasti tidak bisa lepas dari teknologi. Apalagi saat ini pencatatan secara manual menjadi semakin tidak efektif.

Prosedur pencatatan perbedaan penyusutan dan amortisasi juga tidak mudah, membutuhkan ketelitian dan alat yang tepat. Dibanding menggunakan pencatatan manual, menggunakan aplikasi bisa menjadi alternatif solusi terbaik.

Penggunaan aplikasi tersebut bisa memberikan banyak kemudahan pada berjalannya prosedur pencatatan penyusutan aset perusahaan. Salah satu contohnya seperti menggunakan aplikasi berbasis web dari Tag Samurai.

Tag Samurai menyediakan aplikasi manajemen aset berbasis web yang sudah didesain khusus untuk dapat digunakan dengan mudah. Sehingga dapat mempermudah pencatatan oleh karyawan.

Selain itu Tag Samurai juga memberikan berbagai pelayanan untuk meningkatkan kapasitas karyawan dalam pencatatan secara digital. Diantaranya seperti pelatihan, konsultasi sampai layanan input data.

Bahkan bukan hanya manajemen depresiasi dan amortisasi saja, Tag Samurai juga mempunyai berbagai solusi untuk manajemen aset. Apalagi semakin lama perusahaan berdiri maka aset yang dimiliki juga akan semakin banyak.

Apabila pencatatan aset tidak dilakukan dengan benar akan menimbulkan kemungkinan kerugian pada perusahaan. Manajemen aset yang rumit bisa menjadi lebih ringkas dan mudah menggunakan aplikasi yang canggih.

Dalam pencatatannya menggunakan aplikasi aset manajemen juga bisa menjadi lebih efektif karena sudah terintegrasi secara online. Misalnya seperti aset yang terintegrasi dan dapat diakses oleh pengelola aset sampai pemimpin perusahaan.

Menggunakan aplikasi manajemen aset dari TAG Samurai proses pencatatan aset sudah dipermudah dengan berbagai kesediaan fiturnya yang lengkap.

Dengan mengetahui perbedaan penyusutan dan amortisasi diatas untuk mengelola aset juga bisa menjadi lebih mudah. Selanjutnya dalam proses migrasi aset dari pencatatan manual menjadi digital juga lebih mudah menggunakan Tag Samurai.

Apabila Anda ingin mengetahui lebih lengkap mengenai aplikasi pengelolaan aset dari TAG Samurai, silakan kunjungi website ASDF.ID Kami juga membuka konsultasi gratis untuk Anda dalam mendapatkan solusi pengelolaan aset yang lebih mudah.

 

Dapatkan Demo TAG Samurai Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!

Pertanyaan Terkait

Biaya penyusutan masuk kemana?

Biaya penyusutan adalah biaya yang dikeluarkan oleh bisnis untuk memperhitungkan penurunan nilai aset secara bertahap dari waktu ke waktu karena keausan, keusangan, atau faktor lainnya. Biaya-biaya ini dapat digunakan sebagai penghapusan pajak, yang membantu bisnis menurunkan penghasilan kena pajak mereka. Biaya penyusutan langsung masuk ke laporan laba rugi dan dimasukkan ke dalam bagian pengeluaran. Ini berarti bahwa depresiasi mengurangi laba bersih dan karenanya menurunkan jumlah pajak yang terutang oleh perusahaan.

Selain itu, ini dapat digunakan sebagai cara untuk menyebarkan biaya aset selama masa pakai yang diharapkan. Dengan mengakui biaya penyusutan di neraca, bisnis memiliki representasi akurat dari aset yang tersedia untuk digunakan dan dapat merencanakan investasi masa depan dengan lebih baik.

Dengan demikian, penyusutan adalah bagian penting dari akuntansi bisnis dan tidak boleh diabaikan ketika mempertimbangkan laporan keuangan.

 

Apa pengaruh penyusutan dan amortisasi terhadap pajak?

Penyusutan dan amortisasi dapat berpengaruh besar pada pajak. Penyusutan memungkinkan bisnis untuk mengurangi biaya aset jangka panjang dari waktu ke waktu, yang mengurangi penghasilan kena pajak dan pada akhirnya menurunkan jumlah pajak yang terutang.

Amortisasi bekerja dengan cara yang sama, tetapi biasanya digunakan untuk aset tidak berwujud seperti paten atau hak cipta. Baik penyusutan dan amortisasi adalah pengurangan non-tunai yang dapat digunakan untuk mengurangi penghasilan kena pajak dan menurunkan kewajiban pajak secara keseluruhan.

Selain itu, bisnis mungkin dapat menggunakan metode penyusutan yang dipercepat yang memungkinkan mereka untuk mengambil potongan yang lebih besar di tahun-tahun sebelumnya, yang berpotensi mengurangi beban pajak mereka lebih jauh.

Dengan demikian, memahami penyusutan dan amortisasi dapat membantu bisnis memaksimalkan pemotongan mereka dan meminimalkan pajak yang mereka bayarkan.

 

 

Referensi:

Investopedia – Amortization vs. Depreciation: What’s the Difference?