Non-Inventory Item adalah: Arti, Contoh, Manfaatnya

Dalam dunia bisnis, manajemen persediaan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan. Persediaan adalah aset yang nilainya bisa mencapai jutaan hingga miliaran rupiah, dan manajemennya memerlukan perhatian khusus. Namun, di dalam dunia persediaan, ada kategori barang yang dikenal sebagai “Non-Inventory Item” atau barang bukan inventaris. Artikel ini akan membahas pengertian, manfaat, serta implementasi Non-Inventory Item dalam bisnis.

Pengertian Non-Inventory Item

Non-Inventory Item, atau dalam bahasa Indonesia dapat disebut sebagai Barang Bukan Inventaris, merujuk kepada barang atau produk yang tidak termasuk dalam inventaris tetap atau persediaan utama suatu perusahaan. Barang ini memiliki karakteristik yang membedakannya dari inventaris utama dan tidak dikelola dengan cara yang sama.

Baca juga: Inventory Positioning adalah: Arti, Strategi, Tantangan

Manfaat Non-Inventory Item

Manfaat Non-Inventory Item

Penggunaan barang non-inventaris dalam bisnis dapat memberikan beberapa manfaat yang signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh dari implementasi barang non-inventaris:

Mendukung Kelancaran Operasional

Barang non-inventaris seperti bahan habis pakai (consumable items) seperti kertas, pena, toner printer, atau bahan pembersih adalah komponen penting dalam menjaga kelancaran operasional harian perusahaan. Tanpa persediaan yang cukup dari barang-barang ini, aktivitas sehari-hari seperti mencetak dokumen, membuat catatan, atau menjaga kebersihan kantor dapat terganggu.

Kemudahan Pengadaan

Barang non-inventaris seringkali memiliki harga yang relatif rendah hingga menengah. Proses pengadaannya lebih sederhana dibandingkan dengan inventaris utama. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat memesan dan mengganti barang-barang ini jika diperlukan tanpa prosedur yang rumit.

Efisiensi Biaya

Karena barang non-inventaris cenderung memiliki harga yang terjangkau, perusahaan dapat dengan mudah memantau dan mengontrol biaya yang terkait dengan pengadaan dan penggunaan barang-barang ini. Ini membantu dalam menjaga pengeluaran tetap sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Penghindaran Kebocoran Keuangan

Barang non-inventaris seperti perlengkapan kantor atau bahan habis pakai adalah jenis pengeluaran kecil namun sering. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan dapat menghindari kebocoran keuangan yang disebabkan oleh pengeluaran yang tidak terkendali.

Mengoptimalkan Kinerja Karyawan

Barang non-inventaris yang tersedia secara cukup membantu karyawan untuk bekerja dengan lebih efisien dan nyaman. Mereka dapat memiliki akses mudah ke alat tulis, perangkat kerja, dan perlengkapan kantor lainnya yang diperlukan dalam tugas-tugas mereka.

Pemantauan dan Reorder yang Tepat Waktu

Dengan sistem yang tepat, perusahaan dapat memantau penggunaan barang non-inventaris dan mengatur proses reorder secara otomatis ketika stok mendekati habis. Ini memastikan bahwa persediaan selalu tersedia ketika diperlukan tanpa kekurangan atau kelebihan.

Kemudahan dalam Pemeliharaan Lingkungan Kerja

Barang non-inventaris seperti peralatan kebersihan atau perlengkapan kantor lainnya dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang bersih, rapi, dan nyaman. Hal ini berdampak positif pada kesejahteraan karyawan dan produktivitas.

Menghindari Gangguan Operasional yang Tidak Perlu

Dengan persediaan yang memadai dari barang non-inventaris, perusahaan dapat menghindari gangguan operasional yang tidak perlu. Hal ini mencegah gangguan yang dapat menghambat produktivitas dan waktu kerja karyawan.

Pengelolaan Kualitas

Penting untuk memastikan bahwa barang-barang non-inventaris, terutama yang digunakan dalam proses produksi, memiliki kualitas yang memadai. Ini dapat membantu menghindari masalah yang mungkin timbul akibat penggunaan barang berkualitas rendah.

Peningkatan Pelayanan Pelanggan

Dalam bisnis yang berfokus pada pelayanan pelanggan, memiliki persediaan barang non-inventaris seperti suku cadang atau perlengkapan perbaikan dapat memungkinkan perusahaan untuk merespons permintaan pelanggan dengan cepat dan efisien.

Implementasi Barang Non-Inventory Item dalam Bisnis

Implementasi Barang Non-Inventory Item dalam Bisnis

Bagaimana sebaiknya perusahaan mengimplementasikan barang non-inventaris dalam operasinya? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

Identifikasi Barang Non-Inventory Item

Identifikasi barang-barang yang dapat dianggap sebagai barang Non-Inventory Item dalam bisnis Anda. Ini mencakup semua bahan habis pakai, perlengkapan kantor, atau peralatan yang memiliki nilai rendah hingga menengah.

Hitung Kebutuhan

Tentukan berapa banyak barang Non-Inventory Item yang diperlukan dalam operasi sehari-hari. Ini dapat dilakukan dengan memantau penggunaan dan memproyeksikan kebutuhan masa depan.

Pengadaan

Buat prosedur pengadaan khusus untuk barang Non-Inventory Item. Ini dapat mencakup daftar pemasok yang dapat diandalkan, cara pemesanan, dan persetujuan yang diperlukan. Pastikan bahwa Anda memiliki beberapa pilihan pemasok untuk membandingkan harga dan kualitas produk.

Penyimpanan dan Distribusi

Tentukan tempat penyimpanan yang sesuai untuk barang Non-Inventory Item. Pastikan bahwa barang-barang ini dapat dengan mudah diakses oleh karyawan yang membutuhkannya. Selain itu, tetapkan prosedur distribusi yang jelas untuk memastikan barang-barang tersebut tersedia di lokasi yang diperlukan.

Pemantauan dan Reorder

Pantau penggunaan barang Non-Inventory Item dan atur sistem untuk mendeteksi kapan perlu melakukan pemesanan ulang. Ini dapat melibatkan penggunaan perangkat lunak manajemen persediaan atau sistem yang lebih sederhana seperti daftar inventaris. Pastikan Anda memiliki stok yang cukup untuk menghindari kehabisan.

Pengendalian Biaya

Pastikan ada pengawasan yang ketat terhadap biaya yang terkait dengan barang Non-Inventory Item. Ini termasuk membandingkan harga dari berbagai pemasok dan memastikan bahwa pengeluaran tetap sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Pendidikan Karyawan

Berikan pelatihan kepada karyawan tentang penggunaan yang efisien dari barang Non-Inventory Item dan pentingnya menjaga persediaan yang cukup. Edukasi karyawan juga tentang kebijakan pengadaan dan prosedur yang ada.

Pemantauan Kualitas

Pastikan bahwa barang-barang Non-Inventory Item, terutama yang digunakan dalam proses produksi atau pelayanan, memiliki kualitas yang memadai. Pilih pemasok yang dapat memberikan produk berkualitas.

Evaluasi dan Peningkatan

Secara rutin, evaluasi kinerja pengelolaan barang Non-Inventory Item dalam bisnis Anda. Identifikasi area yang dapat ditingkatkan dalam proses pengadaan, penyimpanan, atau penggunaan. Terus cari cara untuk mengoptimalkan pengelolaan barang-barang tersebut.

Komunikasi Internal

Komunikasikan dengan seluruh tim atau departemen yang menggunakan barang Non-Inventory Item. Pastikan bahwa ada pemahaman yang jelas tentang prosedur pengadaan, pemantauan stok, dan prosedur penggunaan.

Pengelolaan Siklus Hidup Barang

Barang Non-Inventory Item dapat memiliki siklus hidup yang berbeda-beda. Pertimbangkan perencanaan untuk penggantian barang-barang yang sudah tua atau rusak agar operasi bisnis tetap lancar.

Pengukuran Kinerja

Gunakan metrik kinerja untuk mengukur efisiensi dan efektivitas pengelolaan barang Non-Inventory Item. Hal ini dapat membantu dalam mengevaluasi manfaat yang diperoleh dari implementasi barang-barang tersebut.

Contoh Non-Inventory Items

Contoh Non-Inventory Items

Alat Tulis Kantor

  • Alat tulis kantor termasuk pena, pensil, bloknote, kertas, staples, tinta printer, amplop, dan perlengkapan lainnya yang digunakan dalam operasi kantor sehari-hari.
  • Meskipun nilainya relatif rendah, alat tulis ini sangat penting untuk menjalankan aktivitas administratif dan komunikasi bisnis.
  • Alat tulis seringkali digunakan secara terus-menerus oleh karyawan, dan ketersediaan yang mencukupi dari barang-barang ini sangat penting untuk menjaga produktivitas.

Perlengkapan Kebersihan

  • Perlengkapan kebersihan meliputi sabun cuci tangan, tisu, deterjen, sikat toilet, dan produk pembersih lainnya yang digunakan untuk menjaga kebersihan dan sanitasi kantor atau fasilitas bisnis.
  • Kebersihan adalah aspek penting dalam lingkungan kerja, dan barang-barang ini membantu dalam menjaga kantor atau fasilitas tetap bersih dan aman bagi penghuninya.

Bahan Kantor

  • Bahan kantor mencakup peralatan kantor seperti meja, kursi, rak, lemari arsip, lampu meja, dan perlengkapan lainnya yang digunakan dalam operasi kantor.
  • Meskipun memiliki nilai yang lebih tinggi daripada alat tulis, barang-barang ini tetap dianggap sebagai Non-Inventory Item karena mereka memiliki umur yang panjang dan digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Perlengkapan Pabrik

  • Dalam lingkungan manufaktur, barang Non-Inventory Item dapat mencakup sarana keselamatan seperti helm, sarung tangan, sepatu pelindung, atau bahan-bahan pelindung lainnya.
  • Barang-barang ini penting untuk menjaga keamanan karyawan yang bekerja dengan peralatan berat atau dalam kondisi berisiko tinggi.

Perangkat Komputer

  • Komputer, laptop, perangkat keras komputer, dan peralatan pendukung lainnya seringkali dianggap sebagai barang Non-Inventory Item.
  • Meskipun memiliki nilai yang signifikan, peralatan komputer seringkali dikelola secara terpisah karena siklus hidupnya yang panjang dan fungsi yang berbeda dari inventaris utama.

Perlengkapan Medis

  • Dalam lingkungan medis, barang Non-Inventory Item mencakup peralatan medis sekali pakai seperti sarung tangan bedah, masker wajah, perban, dan bahan-bahan perawatan luka lainnya.
  • Barang-barang ini penting dalam menjaga keamanan pasien dan staf medis serta menjalankan prosedur medis yang steril.

Spare Part Mesin

  • Spare part atau suku cadang mesin digunakan dalam perbaikan dan pemeliharaan peralatan produksi atau kendaraan.
  • Barang-barang ini dianggap sebagai barang Non-Inventory Item karena penggunaannya bersifat episodik dan tidak termasuk dalam inventaris utama.

Peralatan Perlindungan Diri (PPE)

  • PPE mencakup helm keselamatan, pelindung mata, pelindung telinga, baju pelindung, sepatu keselamatan, dan perlengkapan lainnya yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi diri mereka sendiri dari risiko fisik atau kimia di tempat kerja.
  • Penggunaan PPE adalah bagian penting dari kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.

Produk Pembersih untuk Restoran

  • Restoran memerlukan berbagai produk pembersih seperti deterjen, spon, deterjen pencuci piring, dan kertas lap tangan untuk menjaga kebersihan dapur dan area makan.
  • Produk-produk ini adalah bagian integral dari operasi restoran dan harus tersedia secara terus-menerus.

Bahan Pakai dalam Konstruksi

  • Dalam bisnis konstruksi, barang Non-Inventory Item mencakup bahan-bahan pakai seperti kertas pasir, kawat baja, dan bahan bangunan lainnya yang digunakan dalam proyek-proyek tertentu.
  • Bahan-bahan ini digunakan sesuai kebutuhan proyek dan tidak termasuk dalam inventaris utama.

Tantangan dalam Pengelolaan Non-Inventory Items

Tantangan dalam Pengelolaan Non-Inventory Items

Pengelolaan barang Non-Inventory Item (Barang Bukan Inventaris) dalam bisnis dapat menghadapi berbagai tantangan. Meskipun barang-barang ini seringkali memiliki nilai yang relatif rendah, pengelolaan yang efisien tetap penting untuk menjaga kelancaran operasi. Berikut adalah beberapa tantangan umum dalam pengelolaan barang Non-Inventory Item:

Pemantauan Stok yang Tepat

  • Barang Non-Inventory Item cenderung memiliki siklus persediaan yang lebih cepat dan lebih tidak teratur dibandingkan dengan inventaris utama. Ini membuat pemantauan stok menjadi lebih sulit.
  • Kesalahan dalam mengukur stok dapat mengakibatkan kekurangan barang yang diperlukan atau akumulasi persediaan yang berlebihan.

Penyimpanan yang Efisien

  • Tempat penyimpanan yang efisien menjadi tantangan dalam pengelolaan barang-barang ini. Peralatan, bahan habis pakai, atau perlengkapan kantor memerlukan ruang yang sesuai.
  • Pengorganisasian yang buruk dapat menyebabkan kesulitan dalam mencari dan mengakses barang Non-Inventory Item.

Reorder yang Tepat Waktu

  • Mengatur proses reorder yang tepat waktu untuk barang Non-Inventory Item merupakan tantangan. Terlalu cepat atau terlambat dalam melakukan pemesanan dapat mengganggu kelancaran operasi.
  • Diperlukan sistem yang baik untuk mendeteksi kapan persediaan mendekati habis dan memicu proses reorder.

Pengadaan yang Efisien

  • Mengidentifikasi pemasok yang andal dan mendapatkan harga yang bersaing untuk barang-barang ini bisa sulit.
  • Kesalahan dalam pengadaan dapat mengakibatkan biaya yang tidak perlu atau penundaan dalam pemasokan.

Penggunaan yang Efisien

  1. Membuat karyawan menggunakan barang Non-Inventory Item secara efisien juga merupakan tantangan. Mungkin ada kecenderungan untuk membuang-buang atau menggunakan terlalu banyak barang-barang ini jika tidak ada pengawasan yang cukup.
  2. Pelatihan dan edukasi karyawan tentang penggunaan yang efisien penting.

Pencurian dan Kehilangan

  • Barang Non-Inventory Item seringkali lebih rentan terhadap pencurian atau hilang. Ini karena mereka seringkali tersedia secara terbuka dan kurangnya perhatian dalam pengelolaan mereka.
  • Pengendalian keamanan dan tindakan pencegahan diperlukan untuk menghindari kerugian ini.

Pengukuran Kinerja

  • Mengukur kinerja pengelolaan barang Non-Inventory Item bisa menjadi tantangan. Bagaimana mengukur efisiensi pengelolaan dan manfaat yang diperoleh dari barang-barang ini seringkali tidak terlalu jelas.
  • Perlu mengembangkan metrik kinerja yang sesuai untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas pengelolaan.

Perubahan dalam Kebutuhan

  • Bisnis dapat mengalami perubahan dalam kebutuhan untuk barang Non-Inventory Item. Misalnya, saat bisnis berkembang, kebutuhan akan perlengkapan kantor atau peralatan mungkin juga meningkat.
  • Tantangan ini adalah bagaimana menyesuaikan pengelolaan stok dengan perubahan ini tanpa mengganggu operasi.

Siklus Hidup Barang yang Berbeda

  • Barang Non-Inventory Item dapat memiliki siklus hidup yang berbeda-beda. Beberapa barang mungkin memiliki umur yang sangat singkat, sementara yang lain mungkin tahan lama.
  • Ini memerlukan perencanaan yang baik untuk penggantian barang-barang yang sudah tua atau rusak.

Pengendalian Kualitas

  • Memastikan bahwa barang Non-Inventory Item, terutama yang digunakan dalam proses produksi, memiliki kualitas yang memadai adalah tantangan lain.
  • Produk berkualitas rendah dapat mengganggu operasi bisnis dan mengakibatkan biaya tambahan untuk perbaikan atau penggantian.

Pengelolaan Perubahan

  • Terkadang, bisnis harus mengubah jenis atau merek barang Non-Inventory Item yang digunakan. Mengelola perubahan ini dengan lancar dapat menjadi tantangan logistik dan operasional.

Kesimpulan

Barang non-inventaris adalah komponen penting dalam manajemen persediaan bisnis yang sering diabaikan. Mereka mungkin tidak memiliki nilai yang tinggi, tetapi memiliki peran yang krusial dalam menjaga kelancaran operasional dan mengendalikan biaya. Dengan implementasi yang baik, perusahaan dapat mendapatkan manfaat signifikan dari penggunaan barang non-inventaris, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas keseluruhan perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk memahami, mengidentifikasi, dan mengelola barang non-inventaris dengan baik.

TAG Samurai: Solusi Cerdas untuk Inventaris Anda

Pengelolaan Stok yang Lebih Efisien

TAG Samurai hadir untuk membantu Anda mengelola stok dengan lebih efisien. Dengan teknologi canggih yang memungkinkan pelacakan barang secara otomatis, Anda tidak perlu khawatir tentang kehabisan atau kelebihan stok. Sistem ini memastikan setiap item terpantau dengan baik, mengurangi risiko kerugian akibat stok yang tidak tercatat dengan benar.

Akses Data Kapan Saja, Di Mana Saja, Selama Terhubung ke Internet

Salah satu keunggulan TAG Samurai Inventory Management adalah kemampuannya memberikan akses data inventaris kapan saja dan di mana saja. Dengan sistem berbasis cloud, Anda bisa memeriksa status stok dari perangkat apapun, baik itu laptop, tablet, atau smartphone. Fitur ini sangat berguna bagi bisnis dengan banyak lokasi atau bagi manajer yang sering bepergian.

Peningkatan Keakuratan dan Produktivitas

TAG Samurai tidak hanya meningkatkan keakuratan data inventaris, tetapi juga produktivitas tim Anda. Dengan proses otomatisasi yang menggantikan tugas manual yang memakan waktu, staf Anda dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperbaiki layanan pelanggan karena stok selalu tersedia sesuai permintaan.asdf tag samurai IM

Kania Sutisnawinata