Intermediate Goods adalah: Arti, Cara Kerja, Kategori

Rantai pasokan global adalah jaringan kompleks yang melibatkan pergerakan berbagai jenis barang dari produsen ke konsumen. Di antara berbagai jenis barang yang beredar dalam rantai pasokan, intermediate goods atau barang setengah jadi memegang peran kunci. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam mengenai hal ini, perannya dalam rantai pasokan global, serta dampaknya pada perekonomian dan industri.

Pengertian Intermediate Goods

Intermediate goods, atau sering disebut sebagai bahan baku/barang setengah jadi, merujuk pada produk-produk yang tidak dijual langsung kepada konsumen akhir. Sebaliknya, intermediate goods digunakan sebagai bahan baku dalam proses produksi lebih lanjut untuk menghasilkan barang jadi atau layanan.

Cara Kerja Intermediate Goods

Cara Kerja Intermediate Goods

Identifikasi dan Pengadaan Bahan Baku

Semua dimulai dengan identifikasi bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang atau layanan. Produsen akhir kemudian melakukan pengadaannya yang mencakup berbagai bahan baku tersebut. Proses ini melibatkan evaluasi pemasok, negosiasi harga, dan penyusunan kontrak untuk memastikan ketersediaan bahan baku.

Peran dalam Proses Produksi

Intermediate goods digunakan dalam berbagai tahap produksi untuk menciptakan produk akhir. Proses ini dapat melibatkan transformasi bahan mentah menjadi intermediate goods, dan kemudian penggunaannya tersebut dalam proses perakitan atau pembuatan produk akhir. Setiap tahap produksi membutuhkan keahlian khusus dan pengaturan peralatan yang sesuai.

Spesialisasi dan Diversifikasi

Beberapa perusahaan mungkin berspesialisasi dalam memproduksi intermediate goods tertentu. Misalnya, ada perusahaan yang fokus pada pembuatan komponen elektronik, sementara yang lain mungkin memproduksi bahan kimia. Spesialisasi ini dapat meningkatkan efisiensi produksi dan memungkinkan adanya inovasi dalam pengembangan teknologinya.

Kualitas dan Standar

Kualitas hal ini sangat penting, karena akan memengaruhi kualitas produk akhir. Produsennya harus mematuhi standar kualitas yang ditetapkan untuk memastikan bahwa setiap komponen atau bahan baku memenuhi persyaratan tertentu. Kontrol kualitas yang ketat selama seluruh proses produksi menjadi kunci untuk menjaga tingkat kualitas yang diharapkan.

Rantai Pasokan dan Logistik

Hal ini menjadi bagian integral dalam rantai pasokan yang rumit. Efisiensi dalam pengelolaan rantai pasokan, termasuk pengadaan bahan baku, produksi intermediate goods, dan pengiriman ke produsen akhir, adalah kritis. Keterlambatan atau gangguan dalam satu tahap dapat berdampak negatif pada keseluruhan rantai pasokan.

Inovasi dan Pengembangan Produk

Terkadang, hal ini dapat menjadi sumber inovasi dalam industri. Perusahaan yang fokus pada pengembangannya dapat menciptakan produk yang lebih efisien, ramah lingkungan, atau memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang. Ini dapat memicu perubahan dalam cara produksi dilakukan di seluruh industri.

Pengaruh Harga dan Biaya

Fluktuasi harga bahan baku atau intermediate goods dapat memengaruhi biaya produksi secara keseluruhan. Hal ini dapat memaksa perusahaan untuk menyesuaikan harga produk akhir atau mencari strategi penghematan biaya lainnya. Oleh karena itu, pemantauan pasar dan kebijakan manajemen risiko menjadi faktor penting.

Kategori Intermediate Goods

Kategori Intermediate Goods

Para ekonom biasanya melihat barang antara dalam tiga kategori:

  1. Dalam perusahaan: Diproduksi oleh sebuah perusahaan dan digunakan dalam barang jadi perusahaan yang sama.
  2. B2B, jadi: Diproduksi dan dijual kepada produsen lain untuk membuat barang jadi.
  3. B2B, antara: Diproduksi dan dijual kepada perusahaan lain, tetapi digunakan untuk membuat barang antara lain.

Untuk mengilustrasikan kategori-kategori ini, pertimbangkan industri otomotif. Beberapa produsen mobil kinerja tinggi, seperti Lamborghini, misalnya, memproduksi sebagian besar atau seluruh komponen mereka sendiri. Sebagai contoh, Lamborghini membuat dan merakit mesinnya sendiri. Dalam hal ini, Lamborghini memproduksi dan menggunakan barang antara sendiri sebagai input untuk barang jadi/konsumennya.

Tetapi lebih umumnya, sebuah perusahaan memproduksi barang antara dan menjualnya kepada produsen lain yang menggunakannya dalam produksi produk jadi mereka. Seringkali dalam industri otomotif, sebuah perusahaan membangun mesin (barang antara) dan menjualnya kepada produsen mobil yang pada gilirannya akan menggunakannya untuk membuat mobil dan menjualnya kepada konsumen.

Hal ini juga umum dalam industri otomotif untuk barang antara dijual dari satu produsen ke produsen lain dan digunakan sebagai input untuk membuat barang antara sekunder yang pada gilirannya akan digunakan untuk membuat barang antara atau barang jadi lainnya. Sebuah perusahaan kecil yang berspesialisasi dalam pembuatan piston (barang antara) mungkin menjualnya kepada pembuat mesin khusus (barang antara sekunder) yang pada akhirnya akan dibangun ke dalam mobil (barang konsumen) sebelum akhirnya dijual kepada konsumen utama.

Contoh Intermediate Goods dalam Industri

Contoh Intermediate Goods dalam Industri

Logam dalam Industri Otomotif

Logam seperti baja, aluminium, dan besi cor digunakan sebagai intermediate goods dalam industri otomotif. Mereka dibentuk dan diolah untuk membuat bagian-bagian mobil seperti bodi, mesin, dan komponen lainnya.

Kertas dan Karton dalam Industri Percetakan

Roll kertas dan karton menjadi intermediate goods dalam industri percetakan. Mereka diolah lebih lanjut untuk mencetak buku, majalah, dan kemasan produk lainnya.

Plastik dalam Industri Pengemasan

Bahan plastik, seperti polietilena dan polipropilena, digunakan sebagai intermediate goods dalam industri pengemasan. Mereka diberikan bentuk dan diolah untuk membuat botol, kemasan makanan, dan wadah plastik lainnya.

Chip Elektronik dalam Industri Elektronik

Chip semikonduktor dan mikroprosesor adalah contoh ini dalam industri elektronik. Mereka dipasang ke papan sirkuit dan digunakan dalam produksi perangkat elektronik seperti komputer, smartphone, dan perangkat lainnya.

Komponen Elektronik dalam Industri Telekomunikasi

Resistor, kapasitor, dan transistor adalah hal yang digunakan dalam industri telekomunikasi. Mereka diintegrasikan ke dalam perangkat komunikasi seperti ponsel, router, dan perangkat lainnya.

Bahan Kimia dalam Industri Farmasi

Bahan kimia seperti bahan aktif farmasi (API), pelarut, dan bahan baku lainnya adalah intermediate goods dalam industri farmasi. Mereka diolah untuk membuat obat-obatan dan produk farmasi lainnya.

Tekstil dalam Industri Pakaian

Benang, kain, dan bahan tekstil lainnya adalah intermediate goods dalam industri pakaian. Mereka dijahit dan diolah lebih lanjut untuk membuat pakaian jadi.

Komponen Makanan dalam Industri Makanan dan Minuman

Bahan seperti tepung, gula, dan minyak adalah contoh intermediate goods dalam industri makanan dan minuman. Mereka digunakan untuk membuat berbagai produk makanan seperti roti, permen, dan minuman.

Lembaran Logam dalam Industri Konstruksi

Lembaran logam seperti baja galvanis dan aluminium digunakan sebagai intermediate goods dalam industri konstruksi. Mereka diubah menjadi atap, dinding, dan struktur bangunan lainnya.

Bahan Kimia dalam Industri Kosmetik

Bahan kimia seperti pewarna, pengawet, dan bahan aktif kosmetik adalah intermediate goods dalam industri kosmetik. Mereka diolah untuk membuat produk kecantikan seperti lipstik, krim, dan parfum.

Dampak Intermediate Goods pada Ekonomi

Dampak Intermediate Goods pada Ekonomi

Penggunaannya memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi, dan dampak tersebut melibatkan berbagai aspek termasuk pertumbuhan ekonomi, produktivitas, dan kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak utama hal ini pada ekonomi:

Pertumbuhan Ekonomi

Hal ini mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan bahan dan komponen yang diperlukan untuk produksi barang dan layanan. Penggunaannya secara efisien dapat meningkatkan produktivitas dan output ekonomi secara keseluruhan.

Rantai Pasokan yang Efisien

Hal ini membentuk rantai pasokan yang kompleks dan saling terkait. Ketergantungan yang baik antara produsen, pemasok, dan distributor menciptakan rantai pasokan yang efisien. Hal ini dapat mengurangi biaya produksi, mempercepat waktu pengiriman, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Inovasi dan Pengembangan Teknologi

Pengembangannya sering kali menjadi sumber inovasi di berbagai industri. Perusahaan yang memproduksi hal ini sering kali berusaha untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan fitur produk mereka. Inovasi dalam hal ini dapat merembes ke produk akhir, mendorong perkembangan teknologi, dan memajukan industri.

Penciptaan Lapangan Kerja

Produksi hal ini menciptakan lapangan kerja dalam berbagai sektor ekonomi. Dengan adanya kebutuhan untuk memproduksi, mengelola, dan mendistribusikannya, banyak pekerjaan dapat tercipta, termasuk dalam bidang manufaktur, logistik, dan penelitian dan pengembangan.

Stabilitas Pasar

Hal ini dapat berperan dalam menciptakan stabilitas pasar. Pasokan yang stabil dari hal ini membantu mengurangi fluktuasi dalam produksi dan harga produk akhir. Hal ini dapat menciptakan kepercayaan di antara pelaku ekonomi dan meningkatkan kestabilan ekonomi.

Dampak pada Inflasi

Harganya dapat memengaruhi tingkat inflasi. Fluktuasi harga bahan baku setengah jadi atau intermediate goods dapat berdampak pada biaya produksi dan, oleh karena itu, dapat mempengaruhi harga produk akhir. Ini memiliki implikasi pada kebijakan moneter dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Ketergantungan Global

Dalam ekonomi global, hal ini sering kali diperdagangkan di antara negara-negara. Ketergantungan pada hal ini dari berbagai sumber dapat menciptakan hubungan ekonomi internasional yang kompleks. Hal ini juga membuat ekonomi lebih rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi di negara lain.

Pengaruh Lingkungan

Produksinya dapat memiliki dampak pada lingkungan tergantung pada jenis industri dan bahan yang digunakan. Upaya untuk meningkatkan keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan dari produksinya semakin menjadi perhatian dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Peningkatan Kapasitas Produk

Dengan adanya intermediate goods yang efisien, produsen dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk merespons peningkatan permintaan dengan lebih fleksibel dan memperluas pangsa pasar.

Tantangan Mengelola Intermediate Goods

Tantangan Mengelola Intermediate Goods

Mengelola intermediate goods melibatkan sejumlah tantangan yang perlu diatasi agar rantai pasokan dan produksi berjalan dengan efisien. Berikut adalah beberapa tantangan umum yang terkait dengan manajemen intermediate goods:

Ketersediaan dan Kestabilan Pasokan

Tergantung pada bahan atau komponen tertentu, ketersediaan pasokan bisa menjadi masalah. Gangguan dalam rantai pasokan, seperti bencana alam, ketidakstabilan politik, atau masalah logistik, dapat memengaruhi ketersediaan intermediate goods dan mengganggu produksi.

Fluktuasi Harga Bahan Baku

Harga bahan baku yang fluktuatif dapat menyulitkan perencanaan anggaran dan penetapan harga produk akhir. Peningkatan tiba-tiba dalam harga bahan baku dapat meningkatkan biaya produksi dan menekan margin keuntungan.

Kualitas dan Standar

Menjaga kualitas intermediate goods sesuai dengan standar yang ditetapkan adalah tantangan. Kontrol kualitas yang ketat selama seluruh proses produksi dan memastikan bahwa pemasok memenuhi persyaratan kualitas dapat menjadi pekerjaan yang kompleks.

Ketergantungan pada Pemasok Tertentu

Bergantung pada pemasok tunggal untuk intermediate goods dapat menciptakan risiko. Jika pemasok mengalami masalah produksi atau keuangan, hal ini dapat berdampak langsung pada produksi akhir.

Teknologi dan Inovasi

Beberapa industri memerlukan intermediate goods yang terus berkembang dengan perkembangan teknologi. Hal ini memerlukan perusahaan untuk tetap up-to-date dengan inovasi dan teknologi terbaru untuk memastikan bahwa intermediate goods yang mereka gunakan tetap relevan.

Logistik dan Pengiriman

Pengelolaan logistik untuk mengirimkan intermediate goods dari pemasok ke produsen akhir dapat menjadi tantangan, terutama jika melibatkan perjalanan lintas batas atau rute yang kompleks. Keterlambatan pengiriman dapat mengganggu jadwal produksi.

Pengelolaan Persediaan

Menjaga persediaan intermediate goods yang cukup tanpa menyebabkan kelebihan persediaan adalah keseimbangan yang sulit. Persediaan berlebih dapat mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi, sementara persediaan yang kurang dapat menyebabkan keterlambatan produksi.

Ketidakpastian Pasar

Pasar yang tidak stabil atau berubah-ubah dapat menyulitkan perencanaan jangka panjang. Perubahan dalam tren konsumen atau permintaan pasar dapat mempengaruhi kebutuhan intermediate goods.

Kepatuhan Regulasi

Beberapa industri mungkin diatur oleh regulasi ketat terkait dengan bahan atau komponen tertentu. Memastikan kepatuhan terhadap peraturan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang regulasi dan kepatuhan.

Peningkatan Kesadaran Lingkungan

Dalam era yang semakin berfokus pada keberlanjutan, perusahaan perlu mengelola intermediate goods dengan memperhatikan dampak lingkungan dari produksi mereka. Ini dapat mencakup pemilihan bahan yang ramah lingkungan dan praktek produksi yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Intermediate goods memainkan peran kunci dalam membangun rantai pasokan global yang efisien dan berkelanjutan. Sebagai komponen vital dalam produksi, intermediate goods tidak hanya memengaruhi ekonomi global tetapi juga memberikan kontribusi pada inovasi dan perkembangan industri. Dengan memahami peran dan dampaknya, pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan ketahanan dan efisiensi dalam pengelolaan intermediate goods di era globalisasi. Sebuah rantai pasokan yang cerdas dan terintegrasi dengan baik dapat menjadi kunci kesuksesan ekonomi dan industri di masa depan.

Kelola Intermediate Goods anda dengan Aplikasi Inventaris Barang

Menyempurnakan Inventaris Intermediate

Ingin menjadi yang terbaik dalam mengelola persediaan intermediat Anda? Aplikasi Inventaris Barang TAG Samurai adalah solusi cerdas. Dengan fitur-fitur luar biasa yang didesain khusus untuk mengelola barang-barang intermediat, Aplikasi ini akan membantu Anda mengoptimalkan rantai pasokan Anda.

Dengan Aplikasi Inventaris Barang TAG Samurai, Anda dapat:

  • Kontrol Real-Time: Pantau persediaan barang intermediate Anda secara real-time dan tetap dalam kendali penuh.
  • Laporan Canggih: Dapatkan laporan yang cerdas untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam mengelola persediaan Anda.

Jangan biarkan persediaan intermediate menjadi penghalang. Dengan Aplikasi Inventaris Barang, Anda akan memiliki alat yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan bisnis Anda.

asdf tag samurai IM

Baca juga: Just in Case Inventory adalah (JIC): Arti, Cara Kerja, Strategi Optimasi

Kania Sutisnawinata