Apa Itu Impairment Asset dan Cara Menghitungnya

Impairment asset adalah hal yang harus dipahami oleh suatu perusahaan agar laju perkembangan perusahaan menjadi lebih baik dengan kerugian yang minim dialami. Apa itu impairment dan bagaimana cara menghitungnya? Berikut ini pembahasan lebih lengkapnya.

Definisi Impairment Asset

Impairment Asset adalah suatu fenomena dimana suatu aset milik perusahaan mengalami penurunan permanen pada nilai aset. Hal ini bisa terjadi karena nilai suatu aset, baik tetap maupun tidak berwujud, pasti akan mengalami kemungkinan terjadinya penurunan nilai.

Definisi Impairment Asset

Impairment pada aset dapat terjadi ketika nilai pasar suatu aset secara permanen mengalami penurunan, hingga nilai aset berada di bawah nilai bukunya.

Untuk mengatasi hal ini, perusahaan biasanya akan melakukan pengurangan nilai aset pada neraca untuk mencerminkan situasi baru.

Adapun aset tetap yang sering mengalami impairment adalah :

  • Properti
  • Pabrik
  • Peralatan Operasional Bisnis

Sedangkan pada aset tidak berwujud yang sering mengalami impairment adalah :

  • Paten
  • Merek Dagang

Untuk memudahkan anda dalam memahami fenomena impairment pada aset perusahaan, berikut contoh ilustrasi deskripsi yang menggambarkan terjadinya impairment pada aset.

Contoh Impairment Asset

Contoh Impairment Asset

Sebuah perusahaan di negara A memproduksi mobil dan mengekspor mobilnya ke negara-negara lain. Suatu ketika harga ekspor mobil perusahaan negara A mengalami kenaikan harga.

Nah, kenaikan harga ekspor mobil inilah yang mengakibatkan impairment. Mengapa demikian? Karena kenaikan harga mobil menjadikan profitabilitas pabrik menjadi menurun.

Hal ini dapat menyebabkan laba perusahaan mobil negara A juga menurun, sehingga nilainya menjadi kecil. Hal ini juga mengakibatkan terjadinya nilai aset menjadi di bawah nilai buku.

Semoga dengan adanya ilustrasi deskripsi mengenai impairment pada aset ini memudahkan anda sebagai pembaca dalam memahami fenomena impairment yang mungkin terjadi pada suatu perusahaan.

Impairment Piutang dan Impairment Goodwill

Terdapat dua jenis impairment pada aset yang sering terjadi, yakni impairment piutang dan impairment goodwill. Berikut ini pembahasan lebih mendalam mengenai dua jenis impairment yang terjadi pada suatu aset perusahaan.

Memahami Impairment Piutang

Impairment piutang adalah terjadinya penurunan aset pada piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Impairment piutang dapat terjadi ketika perusahaan harus menghapus hutang (dari pihak lain/eksternal perusahaan) macet yang tidak dapat dipulihkan (tidak dibayarkan oleh penghutang).

Memahami Impairment Piutang

Umumnya, suatu perusahaan memiliki standar kebijakan tertentu untuk menentukan kapan hutang macet harus dihapuskan dari neraca. Itulah mengapa beberapa perusahaan di bidang finansial dan keuangan menerapkan tagihan pembayaran selama 30 hari, 60 hari, dan 90 hari.

Dari sinilah pihak perusahaan dapat menilai apakah suatu hutang harus dihapuskan atau tidak.

Contoh impairment piutang adalah sebagai berikut :

Jika hutang jatuh tempo pada 30 hari, dan pihak penghutang tidak bisa membayar sampai 60 hari, yang mana adalah 2 kali dari waktu jatuh tempo, maka hutang tersebut masuk ke dalam kategori hutang buruk (bad debt).

Bad debt inilah yang nantinya disebut hutang macet dan memiliki kemungkinan untuk dihapuskan. Inilah yang disebut dengan impairment piutang.

Memahami Impairment Goodwill

Impairment goodwill adalah sesuatu dibeli oleh perusahaan lebih dari nilai wajar menurut pasar layak, yang kemudian sesuatu itu dimasukan dan dicatat ke dalam neraca sebagai goodwill atau aset tidak berwujud.

Memahami Impairment Goodwill

Nilai suatu perusahaan bersifat fluktuatif. Naik maupun turunnya nilai perusahaan dipengaruhi oleh faktor intrinsik (pendapatan) dan faktor ekstrinsik (kondisi pasar).

Contoh impairment goodwill adalah sebagai berikut :

Jika nilai suatu perusahaan mengalami penurunan secara permanen, sehingga nilainya di bawah nilai buku, maka nilai yang pertama kali ikut terpengaruh dan mengalami penurunan (impairment) pada neraca adalah nilai goodwill.

Jadi, ketika nilai suatu perusahaan turun secara permanen, maka penurunan nilai goodwill dicatat pada neraca.

Apa Impairment dan Penyusutan Berbeda?

Secara harfiah, impairment artinya penurunan. Lalu apa bedanya impairment dengan penyusutan aset?

Apa Impairment dan Penyusutan Berbeda?

Sebenarnya secara makna, baik impairment maupun penyusutan memiliki makna yang sama, yakni sama-sama mengalami penurunan nilai. Namun ada sedikit perbedaan yang membedakan antara impairment asset dan penyusutan/depresiasi aset.

Pengertian depresiasi atau penyusutan pada aset adalah fenomena yang akan terjadi dan pasti dialami oleh suatu aset, serta penurunannya bisa diprediksi.

Sebagai contoh, mesin pabrik yang pasti akan mengalami penurunan fungsional karena penggunaan terus-menerus, usia yang tua, dan akan menjadi usang sehingga performa mesin tidak sebagus dahulu.

Hal tersebut tentu dapat diprediksi dengan mudah. Penyusutan atau depresiasi mencerminkan bagaimana suatu aset kehilangan nilai seiring berjalannya waktu.

Apa Impairment dan Penyusutan Berbeda?

Sedangkan impairment asset adalah fenomena penurunan nilai suatu aset yang tidak dapat diduga-duga kapan akan dialami oleh suatu perusahaan.

Contoh, suatu pabrik dari perusahaan mengalami kebakaran. Semua kerugian yang dialami karena insiden tersebut dapat menurunkan nilai aset yang berdampak pada kerugian. Inilah yang disebut dengan impairment.

Bagaimana Cara Menghitung Impairment Asset?

Setelah mengetahui impairment artinya apa beserta jenis-jenisnya, dan juga perbedaan fenomena impairment dengan depresiasi, selanjutnya adalah pembahasan mengenai cara menghitung impairment pada aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Bagaimana Cara Menghitung Impairment Asset?

Cara menghitung kerugian impairment atau loss on impairment adalah dengan cara mengurangi nilai pasar dengan nilai buku.

Loss on Impairment = Nilai Pasar – Nilai Buku

Nilai buku adalah nilai suatu aset yang tercatat (ketika diperoleh atau dibeli), sehingga juga disebut dengan nilai tercatat. Sedangkan nilai pasar adalah nilai wajar suatu aset di pasar layak.

Selain itu, kerugian impairment bisa dipulihkan. Misal, ketika suatu aset telah rusak namun masih bisa dijual, maka nilai jual tersebut termasuk dalam kerugian impairment yang dipulihkan.

Contoh aset yang dipulihkan dari  loss on impairment adalah sebagai berikut :

Perusahaan Q memiliki kendaraan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Suatu hari kendaraan perusahaan Q tersebut mengalami kecelakaan. Bangkai kendaraan masih bisa jual untuk memo.

Pada contoh ini, kerugian impairment yang dipulihkan dari aset dalam bentuk kendaraan tersebut adalah nilai buku (nilai beli kendaraan) dikurangi nilai penjualan kendaraan (aset rusak).

Menghitung Impairment Asset dengan Metode GAAP

Selain rumus pada pembahasan sebelumnya, terdapat juga metode yang diterapkan pada perusahaan di bidang keuangan, seperti akuntansi.

Menghitung Impairment Asset dengan Metode GAAP

Adapun metode ini dikenal sebagai GAAP (Generally Accepted Accounting Principles – Prinsip Akuntansi yang Diterima secara Umum). Untuk menerapkan GAAP pada suatu perusahaan, haruslah juga mengikuti kebijakan SEC (Securities and Exchange Commission).

Tiga langkah menghitung kerugian impairment asset dengan metode GAAP :

  1. Pihak perusahaan harus secara teratur menguji semua kekayaan aset milik perusahaan untuk indikator impairment, yakni penurunan signifikan dalam nilai pasar aset.
  2. Jika terdapat penurunan signifikan pada nilai pasar, perusahaan wajib untuk menghitung nilai aset yang dapat dipulihkan.
  3. Perusahaan wajib menghitung dan menentukan nilai kerugian impairment dengan mengidentifikasi nilai pasar aset. Nilai didapat dari perkiraan nilai aset jika akan dijual dengan segera saat aset dalam kondisi terkini (saat ini).

Nilai inilah yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk menghitung nilai kerugian impairment.

Jika kedua cara tersebut masih belum mudah untuk anda mengerti, ada baiknya untuk meminta bantuan tenaga profesional dalam membantu anda menghitung impairment pada aset perusahaan.

TAG Samurai adalah jasa pembuatan aplikasi pengelolaan aset yang dapat membantu anda mengelola aset hanya dengan satu aplikasi SAAS yang berbasis online.

SAAS adalah software yang diprogram khusus untuk memfasilitasi user dengan fitur-fitur yang dapat memudahkan pekerjaan user.

Dengan aplikasi management asset dari TAG Samurai anda dapat dengan mudah mengatur manajemen seluruh kekayaan aset milik perusahaan anda.

Dapatkan Demo TAG Samurai Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!

Sekian pembahasan mengenai impairment asset dan cara menghitungnya. Silakan kunjungi www.asdf.id untuk informasi penghitungan impairment pada aset secara praktis hanya dengan melalui aplikasi saja. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda!