Apa Itu DNS Security ?

DNS Security adalah cara mengamankan Domain Name System dari serangan-serangan cyber. Pada artikel ini akan menjelaskan terkait pengertian, fungsi dan lain sebagainya.

Apa Itu DNS?

DNS adalah singkatan dari Domain Name System, yang merupakan sistem yang digunakan untuk mengkonversi nama domain menjadi alamat IP.
Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web dengan mengetikkan nama domain yang mudah diingat, seperti “google.com” di browser, sebaliknya dari mengetikkan alamat IP yang tidak mudah diingat seperti “172.217.3.110.”
Fungsi DNS sangat penting karena memungkinkan Anda mengakses situs web dengan nama domain yang mudah diingat, sebaliknya dari mengingat alamat IP yang tidak mudah diingat.

Apa Fungsi DNS?

Fungsi utama dari DNS adalah mengkonversi nama domain menjadi alamat IP, yang memungkinkan Anda mengakses situs web dengan mengetikkan nama domain yang mudah diingat di browser, sebaliknya dari mengetikkan alamat IP yang tidak mudah diingat.
Ini membuat lebih mudah bagi pengguna untuk menavigasi di internet dan menemukan informasi yang mereka cari. Selain itu berikut beberapa fungsi penggunaan DNS, antara lain:
  1. Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain
  2. Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan
  3. Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email

Apa Saja Kelebihan DNS?

Beberapa kelebihan dari DNS adalah:

  1. Memudahkan pengguna untuk mengakses situs web dengan mengetikkan nama domain yang mudah diingat, sebaliknya dari mengetikkan alamat IP yang tidak mudah diingat.
  2. Memungkinkan perusahaan atau organisasi untuk memiliki lebih dari satu alamat IP untuk situs web mereka, sehingga lebih mudah untuk mengelola dan mengatur lalu lintas internet.
  3. Memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web yang sama dari berbagai negara atau wilayah dengan menggunakan nama domain yang sama, meskipun alamat IP yang digunakan mungkin berbeda.
  4. Memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web yang sama dari perangkat yang berbeda, seperti komputer, laptop, atau ponsel, dengan menggunakan nama domain yang sama, meskipun alamat IP yang digunakan mungkin berbeda.
  5. Membantu meningkatkan keamanan internet dengan memungkinkan administrator jaringan untuk mengontrol dan mengelola akses ke situs web yang diizinkan.

Apa Itu DNS Security?

Sistem DNS membantu jaringan komputer melampirkan berbagai informasi ke setiap domain web, serta ‘menerjemahkan’ setiap nama domain ke nomor IP dan menyusun informasi alamat web di komputer.

DNS Security adalah langkah-langkah pengamanan pada sistem DNS yang sudah ada. DNS dapat mempermudah pencarian website di internet, yang mana Anda tinggal mengetikkan nama website nya saja daripada harus memasukkan IP Address penuhnya. Selain itu, DNS berfungsi untuk:

Contoh Serangan DNS

DNS Security - Contoh Serangan DNS

Salah satu contoh serangan DNS adalah serangan DNS Cache Poisoning, dimana attacker mencoba memasukkan data palsu ke dalam cache DNS server, sehingga ketika pengguna mencoba mengakses sebuah situs web, mereka akan dialihkan ke situs web yang salah atau tidak dikenal.
Hal ini dapat menyebabkan pengguna mengakses situs web yang berbahaya atau tidak aman, sehingga menimbulkan risiko keamanan. Untuk mencegah serangan DNS Cache Poisoning, penting untuk mengimplementasikan keamanan yang tepat pada server DNS, seperti enkripsi data dan autentikasi yang kuat.
Turk Telekom, perusahaan telekomunikasi Turki milik negara, dihantam serangan siber yang menargetkan DNS perusahaan pada Senin, 20 Januari 2020 lalu. Akibatnya, layanan internet sempat terganggu beberapa jam hingga akhirnya berhasil diperbaiki pada Senin petang.

Jenis Serangan Siber Menyerang DNS

Jenis serangan siber yang menyasar DNS ini cukup beragam. Berikut adalah jenis-jenis serangan berbasis DNS. Beberapa jenis serangan siber yang dapat menyerang DNS antara lain:
  1. Zero-day attack: Penyerang mengeksploitasi kerentanan yang tidak diketahui sebelumnya dalam protokol DNS atau software server DNS.
  2. DNS Cache Poisoning, dimana attacker mencoba memasukkan data palsu ke dalam cache DNS server, sehingga ketika pengguna mencoba mengakses sebuah situs web, mereka akan dialihkan ke situs web yang salah atau tidak dikenal.
  3. DNS Hijacking, dimana attacker mengambil alih kontrol server DNS dan mengarahkan pengguna ke situs web yang tidak aman atau berbahaya.
  4. DDoS (Distributed Denial of Service) attack, dimana attacker menyerang server DNS dengan jumlah permintaan yang sangat besar dan terus menerus, sehingga server tidak dapat menangani permintaan tersebut dan mengalami gangguan atau downtime.
  5. Denial of Service: Serangan ini tak jauh beda dengan DDoS. Hanya saja, serangan ini bersumber pada satu komputer dan satu jaringan internet yang dipakai untuk membanjiri server yang ditargetkan.
  6. DNS Spoofing, dimana attacker mengirimkan data yang salah ke server DNS, sehingga server DNS akan memberikan alamat IP yang salah kepada pengguna ketika mereka mengakses sebuah situs web.
  7. DNS Tunneling, dimana attacker menggunakan DNS untuk menyembunyikan aktivitas jahat atau tidak aman, seperti transfer data yang tidak diizinkan atau pelanggaran keamanan jaringan.
  8. DNS amplification: Serangan ini adalah jenis serangan refleksi yang dicapai dengan memunculkan respons dari DNS resolver ke alamat IP palsu.
  9. Fast-flux DNS: Penyerang biasanya memalsukan alamat IP-nya saat melakukan serangan. Fast-flux adalah teknik untuk secara konstan mengubah data berbasis lokasi untuk menyembunyikan dari mana tepatnya serangan itu berasal.

Siapa yang Membutuhkan DNS Security?

DNS Security adalah sesuatu yang diperlukan oleh semua orang atau organisasi yang menggunakan internet dan memiliki server DNS yang terhubung ke internet. Hal ini karena server DNS merupakan salah satu bagian penting dari jaringan internet dan merupakan titik masuk bagi pengguna untuk mengakses situs web yang diinginkan.
Tanpa keamanan yang tepat, server DNS dapat menjadi sasaran serangan siber yang tidak diinginkan, sehingga dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan pada jaringan internet. Oleh karena itu, DNS Security sangat penting untuk melindungi server DNS dan jaringan internet dari serangan yang tidak diinginkan.

Bagaimana Cara Kerja DNS Security?

DNS Security adalah sekumpulan teknologi dan fitur yang digunakan untuk melindungi server DNS dari serangan yang tidak diinginkan.
Cara kerja DNS Security adalah dengan menerapkan berbagai teknik dan fitur keamanan untuk melindungi server dari serangan yang tidak diinginkan, seperti enkripsi data, autentikasi yang kuat, firewalls, dan sistem deteksi dan pencegahan serangan (IDS/IPS).
Dengan menggunakan DNS Security, server DNS dapat melakukan verifikasi keaslian data DNS yang diterima dan menangkal serangan yang tidak diinginkan, sehingga meningkatkan keamanan jaringan internet.

Cara Mencegah Serangan DNS

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan DNS, diantaranya:

  1. Implementasikan keamanan yang tepat pada server DNS, seperti enkripsi data dan autentikasi yang kuat.
  2. Pastikan untuk selalu menjaga server DNS Anda dengan update terbaru dan patch keamanan yang tersedia.
  3. Gunakan firewalls dan sistem deteksi dan pencegahan serangan (IDS/IPS) untuk melindungi server DNS dari serangan yang tidak diinginkan.
  4. Gunakan layanan DNS yang terpercaya dan menawarkan keamanan yang tinggi untuk melindungi server DNS Anda dari serangan yang tidak diinginkan.
  5. Pastikan untuk memiliki pola pemantauan dan respons yang efektif untuk mendeteksi dan menangani serangan DNS yang mungkin terjadi.

SOLUSI HEIMDALTM SECURITY

HeimdalTM Threat Prevention yang kami sediakan dilengkapi dengan TTPC (Threat To Process Correlation) yang memiliki DNS dengan AI mutakhir dapat langsung mendeteksi ancaman pada keamanan jaringan perangkat Anda.

DarkLayer GuardTM

Filter engine dua arah yang bisa memblokir komunikasi jaringan untuk mencegah ancaman Zero Hour, Ransomware C&C, serangan virus, dan kebocoran data. Dengan menggunkan TTPC, kami dapat mengidentifikasi proses penyerangan dan menyediakan HIPS untuk perlindungan endpoints.

Vector DetectionTM

Modul ini dapat mendeteksi malware generasi kedua yang tidak dapat dilacak produk lain dengan melacak infrastruktur perangkat dan menyediakan sebuah HIDS pada trafik perangkat pengguna. Modul ini juga memiliki kemampuan untuk menyusun pola penyerangan (Indicators of Compromise/Attack, IOC/IOA) untuk meningkatkan keamanan Endpoint.

Dengan kedua fitur diatas, malware bisa langsung diblokir dalam trafik perangkat dan memutus komunikasi perangkat dengan malware milik peretas.

Dapatkan Demo Heimdal Security Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!

Follow akun sosial Media kami di

Instagram : IG ASDF.ID

Linkedin : LinkedIn ASDF.ID