Di bidang keuangan khususnya perhitungan akuntansi terdapat istilah yang disebut deplesi. Apa itu deplesi? Mengapa bisa terjadi? dan apa manfaatnya mengetahui nilai deplesi? Untuk berbagai pertanyaan tersebut akan segera diulas jawabannya di halaman ini.
Perlu Anda ketahui bahwa deplesi umumnya terjadi pada sumber daya alam seperti hasil tambang, hasil hutan, hingga minyak mineral. Penting untuk mengetahui nilai deplesi dari sumber daya alam yang digunakan perusahaan Anda untuk mengendalikan keuangan perusahaan. Berikut ulasan selengkapnya untuk Anda.
Apa Itu Deplesi?
Deplesi adalah suatu kegiatan perhitungan atas penyusutan nilai suatu aktiva tetap. Aktiva tetap untuk perhitungan nilai deplesi yang dimaksud disini merupakan aktiva atau aset yang berwujud yang memiliki bentuk fisik seperti bijih besi, kayu hutan, dan lain sebagainya.
Penyusutan atau pengurangan aktiva tetap dikarenakan proses produksi yang mengurangi persediaan setiap sumber daya alam. Proses penyusutan ini terjadi secara alami dan bisa dihitung di periode tertentu.
Terdapat empat faktor yang mampu mempengaruhi nilai deplesi yaitu:
- Akuisisi, biaya yang terkait dengan pembelian atau penyewaan hak milik atas tanah yang oleh perusahaan diyakini memiliki sumber daya alam.
- Eksplorasi, biaya yang terkait penjelajahan sumber daya alam. Misalnya, penggalian bawah tanah yang disewa atau dibeli.
- Pengembangan, biaya yang dikeluarkan untuk persiapan lahan yang bertujuan untuk kebutuhan pengolahan sumber daya alam. Seperti, pembuatan sumur atau terowongan.
- Restorasi, biaya yang terkait dengan pemulihan sumber daya untuk kembali ke kondisi semula.
Apa Pentingnya Mengetahui Nilai Deplesi?
Setelah mengetahui apa itu deplesi? Ketahui pula pentingnya nilai deplesi. Nilai deplesi suatu aktiva tetap penting untuk diketahui dan dihitung tiap periode tertentu dengan tujuan sebagai berikut:
- Mengetahui total keseluruhan sumber daya yang tersisa setelah proses pemanfaatan atau penggunaan.
- Mengantisipasi terjadinya kelangkaan sumber daya yang dapat menghambat proses produksi.
- Memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang masih tersedia.
- Menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.
Bagaimana Perhitungan Angka Deplesi?
Dalam perhitungan angka deplesi Anda perlu memperhatikan beberapa hal penting. Diantaranya yaitu, taksiran nilai atas sumber daya yang dapat dimanfaatkan serta taksiran nilai sisa setelah sumber daya sudah dimanfaatkan. Pertimbangkan juga harga perolehan sumber daya serta harga pendapatan aktiva tetap di tiap siklusnya.
Agar lebih jelas, berikut contoh perhitungan angka deplesi suatu sumber daya berupa batu bara. Misalnya, pada perusahaan A diketahui beberapa hal sebagai berikut:
- Biaya akuisisi tambang batubara senilai Rp. 4.500.000.000 tanpa ada biaya tambahan lainnya.
- Total batubara yang bisa dihasilkan 35.000 ton.
- Di tahun sebelumnya terdapat total batu bara yang diperoleh 5.700 ton. Tanpa nilai sisa.
Maka untuk menghitung nilai deplesinya yaitu:
- Laju deplesi = basis deplesi / taksiran perolehan batubara
Laju deplesi = Rp. 4.500.000.000/ 35.000 = Rp. 128.571.000
- Biaya deplesi = total batubara yang diperoleh di periode tertentu x laju deplesi
Biaya deplesi = 5.700 x Rp. 128.571.000 = Rp. 732.854.700
Aplikasi perhitungan penyusutan aktiva tetap memiliki akurasi tinggi jika taksiran dan perhitungan harga yang diketahui dengan tepat.
Sampai disini Anda tentunya sudah paham tentang apa itu deplesi? Apa saja pentingnya juga cara perhitungannya. Ulasan di atas bisa Anda jadikan pedoman. Namun, jika Anda mengalami kesulitan menentukan nilai deplesi. Anda bisa mengandalkan kami sebagai solusi Pengelolaan Asset dari TAG Samurai.
TAG Samurai dapat membantu Anda meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis. Jangan ragu, coba TAG Samurai sekarang juga dan rasakan manfaatnya! Dapatkan Demo TAG Samurai Secara Gratis, Untuk Mengetahui Selengkapnya!
- Perkembangan Teknologi RFID di Indonesia - 06/04/2023
- Perbedaan RFID dan NFC: Jarak, Kecepatan, Fitur, dan Harga - 22/10/2022
- Apa Itu Deplesi? Berikut Penjelasannya - 21/10/2022