Work From Home (WFH) telah menjadi solusi yang populer untuk mengatasi masalah yang dihadapi saat pandemi COVID-19. Namun, kemudahan dan fleksibilitas bagi para pekerja, bekerja dirumah juga menimbulkan permasalahan baru yaitu ancaman keamanan IT saat WFH.
Sebagai contoh, dengan beralih ke sistem kerja jarak jauh, para pekerja kini harus terhubung ke jaringan perusahaan melalui internet dan perangkat yang tidak selalu aman.
Hal ini membuat perusahaan rentan terhadap ancaman keamanan IT seperti penyebaran malware melalui email phishing, akses tidak sah ke sistem dan data perusahaan, serta pencurian identitas dan data pribadi.
Baca juga: Chaes: Malware Trojan Perbankan
Ancaman keamanan IT yang Muncul Saat WFH
Berikut adalah beberapa ancaman keamanan IT yang dapat muncul saat bekerja dari rumah (Work From Home/WFH):
1. Penyebaran malware melalui email phishing
Ancaman keamanan IT yaitu penyebaran malware melalui email phishing adalah salah satu ancaman keamanan IT yang paling umum terjadi saat WFH. Hacker bisa mengirimkan email yang tampak seperti email resmi dari perusahaan atau lembaga lain, yang berisi link atau lampiran yang berbahaya.
Ketika seseorang mengklik link atau membuka lampiran tersebut, malware akan terunduh ke perangkat yang digunakan, yang kemudian bisa menyebar ke sistem perusahaan.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Terkait Phising
2. Akses tidak sah ke sistem dan data perusahaan
Dengan bekerja dari rumah, para pekerja kadang harus terhubung ke jaringan perusahaan melalui internet atau perangkat yang tidak selalu aman.
Hal ini dapat membuat perusahaan rentan terhadap akses tidak sah ke sistem dan data perusahaan. Hacker bisa menggunakan teknik seperti mencuri kata sandi atau menyusup ke jaringan perusahaan untuk mendapatkan akses yang tidak sah.
3. Pencurian identitas dan data pribadi
Para pekerja yang bekerja dari rumah juga rentan terhadap pencurian identitas dan data pribadi. Hacker bisa menggunakan teknik seperti phishing atau mengakses perangkat yang tidak terlindungi dengan baik untuk mencuri informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan informasi keuangan.
4. Akses tidak sah ke perangkat pribadi
Selain menjadi ancaman bagi perusahaan, WFH juga dapat menjadi ancaman bagi perangkat pribadi yang digunakan untuk bekerja. Hacker bisa mengakses perangkat yang tidak terlindungi dengan baik untuk mencuri informasi pribadi atau menyebar malware ke perangkat tersebut.
Cara Mencegah Ancaman Keamanan IT Saat WFH
1. Menggunakan software keamanan yang up-to-date
Pastikan bahwa software keamanan yang digunakan, seperti antivirus atau firewall, selalu diperbarui dengan versi terbaru. Software keamanan yang up-to-date dapat membantu mencegah penyebaran malware dan akses tidak sah ke sistem dan data perusahaan.
2. Melakukan backup data secara rutin
Backup data secara rutin adalah cara yang efektif untuk mencegah kehilangan data jika terjadi ancaman keamanan IT seperti malware atau akses tidak sah ke sistem perusahaan. Pastikan untuk melakukan backup data secara teratur dan menyimpannya di lokasi yang aman.
3. Menggunakan kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak
Gunakan kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak untuk menjaga keamanan akun Anda. Kata sandi yang kuat terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan simbol yang tidak mudah ditebak. Jangan gunakan kata sandi yang sama untuk akun yang berbeda, dan selalu ubah kata sandi secara teratur.
4. Mengaktifkan fitur autentikasi dua faktor
5. Menggunakan Enkripsi untuk Kegiatan Berikirim File
Enkripsi adalah teknik yang digunakan untuk mengubah data menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca tanpa memiliki kunci enkripsi yang tepat. Enkripsi dapat digunakan untuk menjaga keamanan data yang dikirim melalui internet, seperti file yang dikirim melalui email atau aplikasi berbagi file.
Untuk menggunakan enkripsi untuk kegiatan pengiriman file, pertama-tama Anda perlu memilih algoritma enkripsi yang sesuai dengan kebutuhan keamanan Anda.
Baca juga: Cara Mengembalikan File yang Terkena Virus Ransomware 2023
Tindakan yang Diambil Jika Terjadi Ancaman Keamanan IT Saat WFH
1. Melaporkan kejadian keamanan kepada pihak yang berwenang
Jika Anda menemukan tanda-tanda ancaman keamanan IT seperti pesan phishing atau akses tidak sah ke sistem perusahaan, segera laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang, seperti departemen keamanan IT atau lembaga keamanan siber.
2. Menonaktifkan akses ke sistem dan data perusahaan sementara waktu
Jika terjadi ancaman keamanan IT yang serius, seperti akses tidak sah ke sistem perusahaan atau penyebaran malware, mungkin perlu untuk menonaktifkan akses ke sistem dan data perusahaan sementara waktu. Ini akan membantu mencegah ancaman keamanan IT semakin memburuk.
3. Mencari bantuan dari profesional keamanan IT
Kesimpulan
Rekomendasi Software Keamanan IT Saat WFH
Baca juga: Cara Pemeriksaan Aset Tetap dengan Mudah
- Ransomware Android: Cara Kerja dan Cara Mencegahnya - 13/02/2022
- Risiko Cyber Security Pada NFT - 31/01/2022
- Ransomware Darkside - 30/01/2022